Kenali Gejala Alergi Bawang yang Bisa Menyebabkan Migrain

Ilustrasi: mengiris bawang merah (sumber: medicalnewstoday) Ilustrasi: mengiris bawang merah (sumber: medicalnewstoday)

Bawang termasuk salah satu bumbu dapur yang umum dalam beragam hidangan, khususnya makanan khas daerah. Namun, bahan dapur wajib ini bisa menjadi bencana bagi beberapa orang. Tak semua orang toleran terhadap bawang, bahkan ada yang alergi. Sayangnya, tidak semua orang sadar bahwa dirinya alergi, untuk itu Anda perlu mengenali gejala alergi terhadap bawang.

Gejala Alergi Bawang

Ada berbagai gejala alergi terhadap bawang, termasuk kerabatnya, seperti bawang bombay, bawang merah, kucai, dan bawang putih. Padahal, beberapa jenis bawang, salah satunya bawang merah memiliki banyak manfaat. Selain dijadikan sebagai bumbu dapur, bawang merah kerap diolah menjadi obat tradisional untuk mengatasi gejala masuk angin, nyeri sendi, dan mengeluarkan racun dalam tubuh.[1]

Dilansir dari HuffPost, bawang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk gangguan pencernaan, migrain, dan meskipun jarang, syok anafilaksis. Sayangnya, bawang hampir ada di setiap masakan. Menurut National Onion Association, konsumsi bawang di AS saja telah tumbuh sekitar 70% sejak 1982.

“Bagi pasien dengan sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome) atau IBS, bawang bombay adalah satu hal yang tidak dapat ditoleransi oleh sebagian besar pasien kami,” kata Dr. Jane Muir, profesor asosiasi dan kepala ilmu nutrisi translasi di Monash University.

Baca juga:  Benarkah Sabun Bayi Johnson Dapat Digunakan untuk Wajah Berjerawat?

Sementara itu, bawang merah dan bawang putih mengandung fruktan tinggi, karbohidrat yang ditemukan dalam banyak buah dan sayuran yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh banyak orang dan dapat menyebabkan kembung atau diare. Klinik Cleveland memperkirakan bahwa 10% hingga 15% orang dewasa AS menderita IBS, jadi banyak orang yang mungkin memiliki masalah dengan bawang merah dan bawang putih.

“Beberapa orang bahkan mungkin memiliki reaksi alergi terhadap bawang, tetapi itu jauh lebih jarang. Dalam daftar pasien yang dikelola Food Allergy Research and Education, 139 orang dari 11.411 orang (atau 1,2%) melaporkan memiliki alergi bawang,” kata Dr. Bruce Roberts, kepala strategi penelitian dan petugas inovasi di FARE. “Selain itu, sebuah studi terhadap bawang di Spanyol tahun 2020 memiliki hasil yang serupa, dengan 1,1% orang melaporkan alergi bawang merah dan bawang putih.”

Alergi Bawang Termasuk Intoleransi Makanan

“Meskipun mungkin merupakan alergi yang jarang, tetapi lebih sering terjadi sebagai intoleransi makanan. Bawang merah dan bawang putih adalah intoleransi makanan umum,” kata Dr. Kara Wada, asisten profesor klinis di Ohio State University. “Dua kategori umum lainnya dari intoleransi makanan yang sering adalah intoleransi laktosa dan intoleransi fruktosa.”

Baca juga:  Jenis Susu yang Aman untuk Dikonsumsi Penderita Sakit Lambung
Ilustrasi: gejala alergi bawang (sumber: powerofpositivity.com)

Ilustrasi: gejala alergi bawang (sumber: powerofpositivity.com)

Dokter Sai Nimmagadda di Northwestern University, memperkirakan bahwa 1%-5% pasiennya telah melaporkan beberapa jenis sensitivitas terhadap bawang. Namun, jumlah orang dengan intoleransi makanan bawang merah dan bawang putih sebenarnya di AS atau di tempat lain saat ini tidak diketahui karena proses pengujian yang rumit.

Di sisi lain, studi di Spanyol yang disebutkan di atas menyimpulkan, hipersensitivitas alergi terhadap bawang putih dan bawang bombai tidak boleh diremehkan. Ini mengingat tingkat konsumsinya yang tinggi, sehingga harus dimasukkan dalam rangkaian diagnosis alergi makanan.

Penyebab Alergi Bawang Sulit Diidentifikasi

“Respons alergi yang dimediasi non-IgE dan intoleransi makanan seperti alergi bawang jauh lebih sulit untuk diungkap,” kata Roberts. “Tidak ada pengujian yang andal untuk intoleransi makanan yang layak menghabiskan waktu, energi, atau uang Anda.”

Sementara itu, Nimmagadda mengatakan bahwa tantangannya adalah banyak yang tidak kita pahami tentang makanan. Makanan sangat kompleks, penuh dengan segala jenis protein, karbohidrat, lipid, dan lainnya.

Baca juga:  Bisakah Puasa Membantu Anda Menurunkan Berat Badan? Apakah Cara Itu Lebih Sehat?

“Saya memiliki beberapa pasien yang tidak dapat minum anggur Chili, tetapi mereka baik-baik saja dengan anggur Italia,” kata Nimmagadda. “Seseorang mungkin memiliki masalah dengan fruktan dalam bawang merah dan bawang putih, atau hal lain seperti sulfit di dalamnya.”

Gejala dan akar penyebab intoleransi makanan juga bisa berbeda dari orang ke orang. Misalnya, orang dengan intoleransi makanan mungkin dapat mentolerir bawang dalam jumlah tertentu, atau bawang yang dimasak. Namun, ketika orang tersebut makan melebihi ambang batas atau makan bawang mentah, saat itulah semua gejala alergi bisa timbul.

Nimmagadda mencatat bahwa memasak bawang dapat menurunkan beberapa protein yang menyebabkan masalah pada manusia. Namun, dia mengatakan memasak makanan terkadang bisa membuat reaksinya lebih kuat.

Anda mungkin tidak tahu apa yang sebenarnya menyebabkan sakit perut atau migrain Anda. Bisa jadi saus yang Anda masukkan ke hidangan favorit Anda atau mungkin bahan yang bahkan tidak tercantum di menu restoran adalah penyebabnya.

[1] Aryanta, I Wayan Redi. 2019. Bawang Merah Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan Universitas Hindu Indonesia, Vol. 1(1): 1-7.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*