Mau Suntik Botox? Ini Sederet Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Ilustrasi: suntik botox area sekitar mata (sumber: allure.com) Ilustrasi: suntik botox area sekitar mata (sumber: allure.com)

Botox merupakan salah satu perawatan kulit yang populer di kalangan wanita. Meskipun tergolong perawatan yang laris manis, ternyata ada sejumlah fakta penting yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan perawatan ini. Sehingga, Anda bisa menimbang baik dan buruknya melakukan botox.

Botox Merupakan Suntikan Racun Saraf

Botox secara medis lebih dikenal dengan nama terapi toksin botulinum kosmetik, atau suntikan racun saraf. Botulinum toxin sendiri merupakan protein yang disintesis oleh berbagai galur bakteri Clostridium botulinum, negatif Gram obligat anaerob yang berbentuk spora. Galur bakteri tersebut secara alami bisa ditemukan di tanah.[1]

Dilansir dari allure, botox bekerja untuk membantu mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan dengan melumpuhkan otot-otot wajah di bawah kulit. Dengan kemampuan tersebut, biasanya terapi ini juga dimanfaatkan untuk mengatasi keringat berlebih (hiperhidrosis). Obat botox sendiri dijual dengan berbagai macam merk dagang, seperti Dysport, Xeomin, Jeuveau, dan masih banyak lagi.

Botox Merupakan Neuromodulator

Selain dikenal sebagai suntikan racun untuk saraf, botox juga dikenal sebagai neuromodulator injeksi. Treatment ini bekerja untuk merilekskan ketidakseimbangan saraf dan otot. Dengan kata lain, botox menyebabkan otot di bagian yang disuntik berhenti bergerak untuk sementara.

Baca juga:  Cara Menghilangkan Bopeng di Wajah Menurut Pengalaman Beberapa Orang

Dengan menghentikan pergerakan pada otot di bawah kulit bagian tubuh tertentu, khususnya wajah, maka kerutan akan berhenti terbentuk. Selain mencegah dan menghentikan terbentuknya kerutan, cara ini juga mampu meminimalkan adanya garis halus di area bibir dan mata.

Ilustrasi: suntik botox area sekitar bibir (sumber: rejuveave.com)

Ilustrasi: suntik botox area sekitar bibir (sumber: rejuveave.com)

Botox Memperhalus Tampilan Kulit

Botox merupakan racun yang dimurnikan dengan tujuan untuk menghapus atau mengurangi garis dahi dengan pola horizontal atau kerutan vertikal secara sementara. Dalam hal ini, botox bekerja dengan memperlambat otot yang berkontraksi sebanyak ratusan kali dalam sehari.

Selain dapat merilekskan garis kerutan di atas alis atau dahi, botox juga dikatakan mampu mengangkat sudut mulut yang kendur. Ini adalah salah satu cara botox untuk memperhalus tampilan kulit. Sehingga, kulit akan terlihat lebih halus dan awet muda.

Botox Tidak Membuat Wajah Mati Rasa atau Kaku

Perlu Anda ketahui, meskipun botox adalah sejenis racun yang menghentikan pergerakan otot sementara di wajah, namun tidak akan membuat wajah Anda kaku atau mati rasa. Menurut seorang ahli dermatologi bernama Lancer, botox tidak dirancang untuk menghilangkan ekspresi wajah. Ini karena botox dibuat hanya untuk melembutkan garis ekspresi wajah yang berlebihan, seperti menyipitkan mata, mengerutkan kening, dan tersenyum lebar.

Baca juga:  Puasa Terbukti Membuat Sistem Imun Mampu Melawan Sel-sel Kanker

Jika digunakan dengan benar, sensasi seperti mati rasa, kebas, atau kaku, tidak akan Anda rasakan. Ini karena botox tidak akan memengaruhi ketegangan atau cara kerja sistem saraf Anda. Meskipun begitu, botox yang terlalu banyak disuntikkan pada zona berbahaya (garis horizontal di dahi), akan membuat tampilan kulit menjadi sangat kaku dan tidak elastis.

Ilustrasi: suntik botox area dahi (sumber: allure.com)

Ilustrasi: suntik botox area dahi (sumber: allure.com)

Botox Menimbulkan Efek Samping

Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum melakukan botox, yaitu efek samping yang ditimbulkan. Efek samping sementara akibat suntik botox adalah rasa nyeri dan sakit di bagian dahi, terutama di antara alis. Untuk mengatasinya, biasanya dokter memberikan obat anestesi topikal 10 menit sebelum prosedur botox.

Untuk efek samping lainnya, seperti kelopak mata dan alis yang turun, memar di area sekitar suntikan, dan sakit kepala, sangat jarang dialami oleh pasien. Ini karena prosedur yang dilakukan dokter kulit sesuai dengan standarnya, dan tidak menyuntikkan obat berlebihan.

Baca juga:  Program Penurunan Berat Badan Yang Berkaitan Dengan Masalah Kesehatan

Usia Ideal untuk Botox

Sebenarnya usia melakukan suntik botox bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasien. Meskipun begitu, secara umum, Anda disarankan menggunakan botox pada usia di atas 20 tahun. Ini karena pada usia tersebut, kerutan dan garis halus mulai terbentuk secara perlahan. Suntik botox bisa dilakukan wanita usia 20-an untuk mencegah kerutan di usia 40-an.

Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum suntik botox. Selain itu, banyak juga orang bertanya mengenai lamanya hasil botox dapat bertahan. Secara umum, suntik botox dapat bertahan 3 hingga 6 bulan tanpa treatment operasi atau downtime. Inilah alasan banyak orang yang rutin berkunjung ke dokter kecantikan setiap 6 bulan sekali untuk melakukan botox.

[1] Syarif, Frien Refla & Satya Wydya Yenny. 2014. Penggunaan Botulinum Toxin A untuk Wrinkle di Area Wajah 1/3 Atas. MDVI, Vol. 41(4): 177-186.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*