Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Berhenti Berolahraga?
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk mempertahankan kualitas hidup dan memelihara serta membina kesehatan.[1] Dengan kata lain, olahraga tidak bisa ditinggalkan selama kita hidup. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh kita jika berhenti berolahraga?
Banyak orang merasa malas berolahraga, apalagi jika musim liburan tiba. Beberapa orang bahkan lebih suka bermalas-malasan di rumah sambil makan banyak camilan. Ini adalah kebiasaan yang perlu dikontrol.
Bagi orang yang terbiasa olahraga dan tidak olahraga selama musim liburan, mungkin ada keinginan untuk mengganti hari olahraganya. Ada juga orang yang libur olahraga selama beberapa minggu, lalu berolahraga dengan sangat giat setelahnya untuk menggantikan hari bermalas-malasannya.
Perubahan Rasa Lapar
Dilansir dari HuffPost, tidak olahraga sama sekali bisa membuat efek yang buruk bagi kesehatan. Namun, jika Anda sesekali bermalas-malasan berolahraga dan olahraga lagi secara rutin, itu tidak masalah, hanya saja jangan terlalu berlebihan.
Terlepas dari kenyataan bahwa kita harus berolahraga untuk menebus hari bermalas-malasan yang diwarnai dengan aneka camilan berlemak, Anda tidak perlu bekerja keras untuk olahraga lagi. Anda juga tidak perlu langsung pergi ke gym untuk langsung angkat beban atau lari super cepat menggunakan treadmill.
“Ini adalah gagasan yang sangat umum bahwa kita perlu membakar semua lemak setelah bermalas-malasan, dan itu tidak akurat,” kata Colleen Schreyer, asisten profesor psikiatri di Universitas Johns Hopkins. “Jika kita makan lebih banyak dari biasanya dan tidak olahraga sama sekali, mungkin Anda akan merasa tidak terlalu lapar berbeda di hari biasanya. Ini karena tubuh cukup efisien dalam mengatur dirinya sendiri terkait isyarat rasa lapar dan kenyang.”
Namun, memperhatikan isyarat lapar bisa jadi rumit, terutama jika Anda melakukan olahraga ekstrem setelah hari bermalas-malasan Anda berakhir. Untuk itu, Anda tidak perlu mempertanyakan apakah Anda harus makan atau tidak jika belum waktunya.
Latihlah tubuh Anda untuk memenuhi asupan pada waktunya setelah mode bermalas-malasan Anda selesai. Ini akan membantu mengembalikan isyarat lapar muncul seperti sebelum Anda bermalas-malasan.
Tidak Kehilangan Kebugaran Secara Drastis
“Manfaat olahraga dicapai dalam hitungan bulan dan tahun, bukan hari atau minggu,” kata Schreyer. “Melewatkan satu hari, atau bahkan beberapa minggu, tidak akan memengaruhi kesehatan dan kebugaran Anda secara keseluruhan.”
Nyatanya, bermalas-malasan beberapa hari mungkin juga dibutuhkan tubuh Anda. Menurut Schreyer, hari istirahat harus menjadi rutinitas orang, karena ini bisa menjadi cara mereka melemaskan otot yang tegang setelah seharian beraktivitas. Selain itu, Anda tidak mendapatkan banyak manfaat tambahan jika berolahraga lebih dari 150 menit per minggu.
Tips Mengatur Kebiasaan Olahraga
Schreyer mengatakan, penting untuk diingat bahwa olahraga pada akhirnya adalah tentang kesehatan. Jika Anda khawatir karena kurang berolahraga, lakukan aktivitas sehat lainnya seperti bermeditasi, menghabiskan waktu bersama teman, meregangkan tubuh, dan berjalan-jalan. Gunakan waktu untuk merawat komponen lain dari kesejahteraan Anda.
Setidaknya, sisihkan 10 menit untuk aktivitas fisik yang dapat meningkatkan suasana hati kita. Sebagai contoh, mungkin Anda tidak bersepeda selama satu jam seperti biasa, tetapi Anda menggantinya dengan berjalan cepat selama 10 menit setelah makan. Ini memiliki manfaat besar bagi kesehatan dan regulasi gula darah.
Selanjutnya, coba lihat gambaran besarnya. Anda diizinkan untuk beristirahat dari berolahraga dan mencari alternatif hidup sehat lainnya. Nyatanya, bersikap fleksibel terhadap diri sendiri merupakan aspek penting dalam menjaga perilaku kesehatan apapun dalam jangka panjang.
Ada 30 hari dalam satu bulan dan Anda tidak harus berolahraga penuh selama satu bulan. Anda juga perlu memikirkan aktivitas lain, seperti liburan, bepergian, kontrol kesehatan di rumah sakit, dan masih banyak lagi. Itulah pentingnya Anda beristirahat sejenak dari olahraga.
“Namun, jika Anda tidak dapat menyesuaikan rutinitas olahraga Anda dengan nyaman dan tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk bersantai, mungkin sebaiknya membicarakan kekhawatiran Anda dengan ahli kesehatan mental,” kata Schreyer. Banyak orang berjuang untuk memperlambat, beristirahat, dan memulihkan diri dari olahraga, terutama karena masyarakat kita memprioritaskan produktivitas daripada kesejahteraan.”
[1] Saputra, Surya Adi. 2020. Menjaga Imunitas dan Kesehatan Tubuh melalui Olahraga yang Efektif. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II, Hal. 33-42.
Leave a comment