Tidur Bisa Selesaikan Masalah, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tidur merupakan sebuah fenomena biologis yang terkait dengan irama alam semesta, irama sirkadian yang bersiklus 24 jam, dan kebutuhan untuk menghilangkan kelelahan jasmani dan kelelahan mental.[1] Selain itu, ternyata tidur adalah salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah. Lalu, bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Ada Masalah? Lakukan Ini Saat Bangun Tidur
Dilansir dari Harvard Health Publishing, seorang profesor psikiatri mengatakan, tidur adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah. Hal ini berkaitan dengan nasihat para orang tua zaman dulu kepada anaknya, yakni tidurlah saat mendapatkan masalah pelik. Biasanya ini diucapkan kepada anak yang sedang rewel atau menangis tanpa henti.
Masih dari sumber yang sama, ada hal penting yang harus Anda ketahui terkait tidur bisa memecahkan masalah, yakni sistem kerja otak. Di pagi hari hingga sore, otak manusia bekerja untuk melakukan aktivitas harian. Namun, saat malam tiba, otak bekerja dengan tujuan untuk menemukan sebuah koneksi dalam berbagai hal yang sudah Anda rasakan selama seharian penuh. Hal ini yang membuat pandangan Anda terhadap waktu sebelum tidur dan sesudah tidur menjadi berbeda.
Mungkin, beberapa orang akan merasakan sedikit kejutan atau stres akibat koneksi yang didapatkan setelah bangun tidur. Namun, percayalah bahwa dengan sudut pandang yang berbeda, Anda bisa memikirkan masalah sebelum tidur dengan lebih baik.
Supaya lebih mudah menghadapi ‘kejutan’ setelah Anda bangun, Anda harus mengatasinya dengan pendekatan yang sederhana. Sebagai contoh, ambil selembar kertas dan tulis permasalahan Anda. Mulailah dengan memasukkan beberapa pertanyaan terkait dengan permasalahan yang Anda rasakan.
Bagi beberapa orang, mungkin ini terasa agak membosankan, karena Anda harus mengingat dengan detail setiap permasalahan yang ada. Anda bisa menuliskan permasalahan dengan pola tabel dan poin-poin. Sebaliknya, menuliskan permasalahan menggunakan format paragraf dinilai kurang membantu. Apalagi bagi Anda yang tidak suka menulis dan kurang tertarik untuk membaca ulang catatan Anda sendiri.
Di bagian bawah permasalahan Anda, tuliskan solusi yang Anda pikirkan dan memiliki risiko sekecil mungkin. Setelah itu, di bagian samping solusi permasalahan, tuliskan dampak positif dan negatifnya jika Anda melakukan solusi yang Anda sebutkan. Sangat penting untuk menilai masing-masing solusi untuk menemukan cara paling baik dalam menghadapi permasalahan Anda.
Otak Lebih Logis Saat Anda Tidur
Setelah menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan Anda, saatnya Anda mempraktikkannya. Jika Anda masih bingung, mungkin Anda bisa kembali untuk tidur. Ketika Anda naik ke tempat tidur dan mulai terlelap, otak akan melakukan triase dan menelusuri peristiwa hari itu. Otak juga akan melihat peristiwa dan berbagai hal yang belum bisa Anda tuntaskan, termasuk permasalahan Anda.
Hal ini membuat otak Anda menjadi lebih logis dibandingkan saat Anda dalam keadaan sadar dan baru saja terpukul masalah. Ini karena ketika Anda sadar, ada emosi yang Anda rasakan dan membuyarkan sistem kerja otak. Sementara itu, saat triase, otak hanya menggunakan memori tanpa emosi sebagai indikator untuk menilai peristiwa yang baru saja terjadi.
Penjelasan ilmiah yang bisa membuat hal tersebut terjadi adalah, saat Anda tidur, bagian korteks prefrontal dinyalakan dan bekerja lebih bebas dan leluasa. Korteks prefrontal diklaim sebagai bagian otak yang menangani pengambilan keputusan eksekutif (yang mencakup pemikiran rasional dan kontrol impuls).
Lalu, ketika Anda mulai memasuki tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau biasa disebut dengan fase bermimpi, neuromodulator norepinefrin dan serotonin dimatikan (tidak aktif). Hal ini membuat otak bisa mengidentifikasi koneksi secara leluasa sebagai sesuatu yang berharga. Ini menjadi stimulus dalam menemukan solusi untuk permasalahan yang sedang Anda pikirkan sebelum tidur.
Hasil dari kerja otak saat Anda tidur, Anda akan terbangun dengan sebuah keputusan yang tepat untuk masalah Anda. Beberapa orang yang memiliki pemikiran sederhana, biasanya akan mendapatkan satu jawaban sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah. Sementara itu, orang dengan pemikiran lebih kompleks dan rumit, akan mendapatkan lebih dari satu jawaban. Sehingga, mereka harus memikirkan lagi cara penyelesaian masalah yang paling tepat.
Jika Anda bingung menentukan solusi permasalahan Anda karena terlalu banyak pilihan, Anda tidak harus menyelesaikannya detik itu juga. Pikirkan kembali apa yang terjadi di masa lalu sebelum Anda bangun. Beberapa orang juga memikirkan sebab-akibat dari permasalahan yang terjadi untuk menentukan satu pilihan penyelesaian masalah yang paling tepat.
[1] Purwanto, Setiyo. 2008. Mengatasi Insomnia dengan Terapi Relaksasi. Jurnal Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 1(2): 141-148.
Leave a comment