Terbangun dari Tidur Karena Lapar? Ini Penyebabnya
Obesitas merupakan salah satu masalah gizi dengan prevalensi yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 15,4% pada orang dewasa dan salah satu penyebabnya adalah makan pada tengah malam.[1] Kebiasaan makan tengah malam ini bisa diakibatkan banyak faktor dan salah satunya adalah lapar saat bangun tidur. Beberapa orang sering keroncongan di malam hari, sehingga mereka harus bangun dari tidurnya untuk mengganjal perut dengan camilan atau makanan berat. Merasa lapar saat bangun tidur adalah hal yang wajar dan bisa disebabkan banyak faktor.
Ritme Sirkadian
Dilansir dari HuffPost, tingkat lapar cenderung meningkat sepanjang hari dan ini sudah diatur ritme sirkadian Anda. Tingkat lapar tertinggi akan terjadi di malam hari dan menurun sepanjang malam hingga pagi. Sehingga, jika Anda terbangun di malam hari karena lapar, ini adalah hal yang wajar. Namun, Anda perlu waspada jika tingkat lapar yang Anda rasakan terlampau parah dan menyebabkan sakit perut.
Masih dilansir dari sumber yang sama, dorongan tidur atau rasa kantuk bisa menjadi sangat kuat ketika otak atau tubuh dalam keadaan sadar di tengah periode tidur karena lapar. Ini adalah petunjuk bahwa ada yang bermasalah di dalam diri Anda. Bisa dibilang, jika Anda merasa sangat lapar dan terbangun dalam keadaan mengantuk parah, Anda perlu melakukan cek kesehatan.
Selain itu, seorang profesor bernama Kristen L. Knuston di Northwestern University mengatakan, bangun dalam keadaan sangat lapar di tengah tidur yang pulas adalah hal yang tak biasa. Ini karena jam biologis Anda tidak mengharapkan tubuh menerima asupan pada tengah malam. Sementara itu, untuk mengatasi rasa lapar ini, Anda boleh makan camilan dalam jumlah sedikit dengan tujuan untuk meredakan rasa lapar. Hindari makan-makanan berat dan berlemak, karena berisiko obesitas.
Tidak Cukup Makan di Siang Hari
Kalori, lemak, dan karbohidrat sangat dibutuhkan tubuh untuk dibakar menjadi energi. Meskipun begitu, beberapa orang menghindari nutrisi ini untuk diet ketat. Hal ini memang tidak masalah jika dalam tubuh Anda masih memiliki kalori, lemak, dan karbohidrat yang cukup untuk menunjang aktivitas harian.
Meskipun begitu, jika Anda terlalu ketat dengan diet kalori dan tidak mengonsumsi kalori dalam jumlah yang cukup di siang hari, mungkin Anda tidak bisa tidur dengan nyenyak. Beberapa orang sering bangun di tengah malam dengan rasa lapar di perut.
Sebaiknya, Anda tidak terlalu membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Usahakan jumlahnya sama dengan kebutuhan energi yang harus Anda keluarkan di siang hari. Selain itu, jumlah kalori yang masuk dalam tubuh sangat memengaruhi jumlah energi yang akan Anda keluarkan. Semakin sedikit kalori yang masuk di siang hari, semakin terkuras habis energi Anda, sehingga Anda akan mudah lelah dan lesu.
Kurang Tidur
Jam tidur yang kurang menyebabkan Anda tidak memiliki kualitas tidur yang baik. Kurang tidur juga bisa membuat Anda terbangun di malam hari karena kelaparan. Saat Anda tidak istirahat dengan cukup, hormon pengatur nafsu makan bernama ghrelin dan leptin menjadi tidak stabil dan membuat Anda merasa harus memenuhi asupan karbohidrat tinggi di jam-jam tertentu, termasuk di tengah malam.
Sebaiknya, Anda menghentikan kebiasaan begadang yang membuat Anda kurang mendapatkan waktu tidur. Sebagai alternatif, mungkin Anda bisa tidur lebih awal dan bangun pagi hari. Ini akan menghindarkan Anda dari kebiasaan begadang. Dengan waktu tidur yang cukup, tentunya Anda juga tidak harus bangun tengah malam karena kelaparan.
Stres Berat
Terkadang, bukan kelaparan secara fisik yang membuat Anda bangun di tengah malam. Bisa saja ini adalah respon tubuh terhadap periode stres yang berlebihan. Biasanya, kelaparan akibat stres tidak akan membuat Anda merasa nyeri di bagian perut seperti ketika Anda merasa lapar akibat kekurangan nutrisi dalam tubuh.
Bangun di tengah malam akibat lapar karena stres juga memiliki ciri yang berbeda pada setiap orang. Ada yang mengalami perasaan cemas yang berlebih, diiringi dengan perubahan mood saat merasa lapar di tengah tidurnya. Namun, ada juga yang hanya merasa lapar, tetapi mereka tidak ingin makan atau tidak membutuhkan makanan.
Sebagai solusi untuk mengatasi rasa lapar seperti ini, Anda diperbolehkan makan jajanan ringan atau minum segelas susu. Ini akan mengalihkan perhatian Anda terhadap gejala stres yang muncul. Menurut seorang psikolog bernama Kelly Allison dari Pennsylvania, makanan ringan yang masuk ke dalam perut mampu memperlambat sistem kerja otak dalam merespon gejala stres yang membuat Anda lapar. Sehingga, rasa lapar sekaligus stres di pikiran Anda bisa hilang sejenak saat Anda makan.
[1] Pratiwi, Azizah Ajeng & Triska Susila Nindya. 2017. Hubungan Konsumsi Camilan dan Durasi Waktu Tidur dengan Obesitas di Permukiman Padat Kelurahan Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition UNAIR, Vol. 1(3): 153-161.
Leave a comment