Kapan Masa Nifas Berakhir & Seperti Apa Tanda Selesai Nifas?

Ibu dan bayi Ibu dan bayi

Setiap wanita yang baru melalui proses persalinan akan melalui masa nifas. Setelah Anda melahirkan, maka tubuh Anda biasanya akan mengalami pendarahan, ketidaknyamanan, dan juga kelelahan. Masa-masa tersebut kerap disebut dengan masa nifas. Banyak wanita yang mungkin bingung berapa lama masa nifas berlangsung dan seperti apa tanda selesai masa nifas? Berikut ulasan lengkapnya.

Dalam Bahasa Latin, waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerperium, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi.

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu. Nifas dibagi dalam tiga periode, yaitu:

  1. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan.
  2. Puerperiumintermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital.
  3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa minggu, bulan, atau tahun.[1]
Baca juga:  Apa Pertimbangan untuk Rencana KB dengan Riwayat Lupus?

Bahaya terbesar yang biasanya terjadi pada masa nifas adalah hemoragi atau perdarahan. Oleh karena itu, pengkajian tanda vital, syok hipovolemik, tinggi fundus uteru (untuk mengetahui intensitas kontraksi), distensi urine, sifat dan jumlah lokia, hemostatis perineum, ketidaknyamanan, bonding attachment, dan status emosional sangat penting dilakukan untuk mengurangi bahaya masa nifas.

Selain perdarahan, ada juga bahaya lain yang mengancam ibu, yaitu infeksi pada masa nifas. Intervensi terhadap gangguan ini difokuskan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan proses penyembuhan dengan perawatan asepsis, kebersihan diri, perawatan perineum, perawatan hemoragi, peningkatan eliminasi, pengkajian terhadap involusi uteri, lokia, episiotomi, dan after pain.[2]

Ilustrasi: pendarahan nifas (sumber: bignews.com)

Ilustrasi: pendarahan nifas (sumber: bignews.com)

Dilansir dari Honestdocs, dalam agama Islam lama nifas normal diperkirakan berlangsung selama 40 hari. Sedangkan dalam dunia medis, lama masa nifas normal sekitar 6 minggu atau 42 hari. Seperti halnya persalinan normal, ibu yang melalui persalinan dengan cara operasi caesar juga mengalami masa nifas yang tak jauh berbeda, yakni sekitar 40 hari. Bedanya, ibu yang menjalani operasi sesar biasanya membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk proses penyembuhan organ reproduksi bagian dalam.

Baca juga:  Konsumsi Makanan Tinggi Serat Untuk Turunkan Kolesterol dan Kesehatan yang Lebih Baik

Tak hanya ditandai dengan keluarnya lokia, wanita yang sedang dalam masa nifas juga bisa mengalami sejumlah perubahan tubuh lainnya, seperti rahim yang mengecil secara berangsur, bukaan leher rahim yang mulai menutup, vuldan dan vagina yang mengendur dan membentuk rugae, payudara membesar, mengeras, dan mulai memproduksi ASI (Air Susu Ibu), mengalami nyeri perut seperti menstruasi, kesulitan buang air kecil, rambut rontok, mengalami penurunan berat badan, hingga munculnya stretch mark.

Menurut dr. Nadia NurotulFuadah, lochia atau lendir yang keluar saat nifas tak selalu berwarna merah darah. “Lendir yang berwarna merah darah umumnya hanya akan keluar saat hari-hari awal nifas (hari ke 1 hingga ke 10 pasca persalinan). Selanjutnya, lochia akan lebih berwarna kekuningan hingga keputihan layaknya keputihan biasa,” kata dr. Nadia, seperti dikutip dari Alodokter.

Lalu, seperti apa tanda atau ciri-ciri masa nifas sudah selesai? Dr. Nadia menambahkan, selama masih ada lendir berlebih yang keluar, itu artinya Anda masih berada dalam masa nifas. Tetapi, apabila sudah tidak ada lendir yang keluar sama sekali, maka Anda bisa diartikan sudah berhenti nifas.

Baca juga:  Begini Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dan Menstruasi

Untuk mengatasi keluarnya darah nifas, Anda hanya perlu memakai pembalut dan secara rutin menggantinya. Jika Anda mengalami beberapa gejala darah nifas yang tidak normal, seperti mengeluarkan bau yang tidak sedap, darah nifas yang keluar sangat banyak, menderita demam tinggi, pusing, pingsan, keluar gumpalan darah yang sangat besar atau banyak, perut bagian bawah terasa sakit atau nyeri saat ditekan, hingga detak jantung yang tidak teratur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

[1]Bahiyatun. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Ester M, editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

[2]Syafrudin dkk. 2007. Kebidanan Komunitas. Ester M dkk, editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*