Aturan Pemberian & Panduan Takaran Sendok Susu Bebelove
Susu bayi dikenal juga dengan sebutan susu formula, karena berasal dari susu sapi yang diformulasi sedemikian rupa sehingga komposisinya mendekati ASI.[1] Ada banyak pilihan susu formula lanjutan yang bisa dikonsumsi oleh bayi. Misalnya saja seperti produk susu formula besutan Nutricia, yakni Bebelove. Produk Bebelove disebut-sebut mengandung nutrisi yang lengkap untuk mendukung tumbuh kembang anak. Namun, agar nutrisi yang diserap bisa maksimal, para orang tua tentunya perlu memerhatikan takaran sensok susu Bebelove.
Tentang Susu Bebelove
Sebelum membahas seputar takaran Bebelove, perlu diketahui bahwa produk susu Bebelove tersedia untuk beberapa rentang usia, yakni 0-6 bulan (Bebelove 1) dan 6-12 bulan (Bebelove 2). Masing-masing produk Bebelove memiliki kandungan yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan usia tertentu.
Susu Bebelove tersedia dalam varian Bebelove dan Bebelove Gold. Adapun susu Bebelove diklaim memiliki kandungan Prebiotik FOS yang dapat menjaga kesehatan pencernaan bayi Anda. Selain itu di dalamnya terdapat kandungan Lactoferrin yang diklaim berfungsi meningkatkan imunitas tubuh. Tak ketinggalan, Bebelove dilengkapi kandungan nutrisi lain seperti kalsium, zat besi, vitamin, dan mineral. Produk ini juga diklaim bebas penambahan gula pasir yang berisiko mengakibatkan obesitas.
Sementara itu, Bebelove Gold 2adalah produk susu formula lanjutan untuk bayi berumur 6-12 bulan yang dilengkapi dengan formula Ezycare yang diklaim dapat membantu mengurangi terjadi regurgitasi (gumoh), gassiness (perut kembung), dan konstipasi, serta mendukung perkembangan otak si kecil. Nah, agar lebih paham, berikut kami rangkum panduan takaran sendok susu Bebelove.
Takaran Sensok Susu Bebelove
Takaran Bebelove 1
- Bayi usia 0-2 minggu dengan berat badan < 3 kg, takaran untuk satu kali pemberian adalah 2 sendok takar dengan air sebanyak 60 ml. Dalam 24 jam bisa diberikan 7 kali.
- Bayi usia 2-8 minggu dengan berat badan 3-3,5 kg, takaran untuk satu kali pemberian adalah 3 sendok takar dengan air sebanyak 90 ml. Dalam 24 jam bisa diberikan 6 kali.
- Bayi usia 2 bulan dengan berat badan 3,5-4 kg, takaran untuk satu kali pemberian adalah 4 sendok takar dengan air sebanyak 120 ml. Dalam 24 jam bisa diberikan 5 kali.
- Bayi usia 3 bulan dengan berat badan 4-5 kg, takaran untuk satu kali pemberian adalah 5 sendok takar dengan air sebanyak 150 ml. Dalam 24 jam bisa diberikan 5 kali.
- Bayi usia 4 bulan dengan berat badan 5-6 kg, takaran untuk satu kali pemberian adalah 6 sendok takar dengan air sebanyak 180 ml. Dalam 24 jam bisa diberikan 5 kali.
- Bayi usia 5-6 bulan dengan berat badan > 6 kg, takaran untuk satu kali pemberian adalah 7 sendok takar dengan air sebanyak 210 ml. Dalam 24 jam bisa diberikan 5 kali.
Takaran Bebelove 2
Berdasarkan rata-rata keperluan bayi, aturan pemberian susu Bebelove 2 untuk usia bayi mulai dari 6 bulan sampai 1 tahun terdiri dari 180 ml air ditambah dengan 3 sendok takar rata susu. Bebelove 2 bisa diberikan dengan sebanyak 4-5 kali dalam 24 jam, kecuali dokter Anda memberikan saran yang berbeda.
Cara Penyajian Susu Bebelove
- Membersihkan tempat penyiapan makanan.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, kemudian keringkan.
- Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit.
- Dinginkan sampai suhu mencapai 70 derajat Celsius.
- Tuangkan air tersebut sebanyak yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol yang telah disterilkan.
- Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label.
- Kocok hingga bubuk larut. Dinginkan segera dengan merendam bagian bawah botol susu di dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum (dicoba dengan meneteskan formula bayi pada pergelangan tangan, akan terasa agak hangat tidak panas).
- Sisa formula bayi yang telah dilarutkan dibuang setelah 2 jam.
- Bersihkan semua peralatan segera setelah digunakan.
Sebelum Anda memberikan susu Bebelove untuk buah hati, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter. Hentikan pemberian susu formula apabila bayi mengalami gejala alergi atau tidak cocok.
[1] Adriani, Merryana. 2016. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Prenada Media, hlm. 144.
Leave a comment