Studi: Meski Tak Nyaman, Pemeriksaan Panggul Tetap Penting

Ilustrasi: nyeri pada panggul wanita (sumber: medicalnewstoday.com) Ilustrasi: nyeri pada panggul wanita (sumber: medicalnewstoday.com)

Jika Anda selamat dari kekerasan seksual atau trauma, kunjungan medis dapat meningkatkan kecemasan, terutama jika Anda khawatir bahwa pemeriksaan panggul akan dilakukan. Ada beberapa pasien yang mengalami serangan seksual mengaku bahwa mereka telah menghindari atau menunda mencari perawatan medis karena kecemasan mereka seputar pemeriksaan panggul. Bahkan bagi wanita yang tidak memiliki riwayat trauma seksual, pemeriksaan panggul dan kunjungan ke dokter kandungan mungkin memalukan atau menyakitkan; bagi wanita dengan riwayat trauma seksual, itu bisa sangat tak tertahankan.

Statistik mengatakan bahwa satu dari setiap tiga wanita telah mengalami kekerasan seksual. Gerakan #MeToo memberdayakan perempuan untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Diskusi-diskusi yang ditimbulkan oleh gerakan ini menghubungkan kita dengan orang-orang, bukan hanya dengan sejumlah orang, secara halus mengubah cara kita sebagai masyarakat memikirkan dan memproses kekerasan seksual. Di media sosial, tagar #triggerwarning memberi tahu pemirsa informasi yang berpotensi mengganggu. Namun, sedikit diskusi yang berfokus pada persimpangan trauma dan perawatan kesehatan.

Apa yang dikatakan penelitian kepada kita?

Penelitian telah menemukan bahwa para penyintas kekerasan seksual memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Mereka juga mungkin dipengaruhi oleh gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang dapat membuat mereka merasa seolah-olah mereka sedang trauma ulang dengan pemeriksaan panggul.

Sementara mengambil langkah awal untuk melanjutkan dengan kunjungan ginekologis atau pemeriksaan panggul mungkin terasa tidak dapat diatasi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dan pasien untuk melakukan pemeriksaan ini agar merasa aman bagi mereka yang selamat.

Tanyakan para perempuan yang pernah menjalani pemeriksaan pelvis atau panggul. Jawaban mereka pasti rata-rata mengatakan pemeriksaan itu sangat tak nyaman. Bagaimana tidak. Pemeriksaan panggul berarti si perempuan harus dengan sukarela membuka bagian paling intim dari dirinya.

Sebuah studi yang diterbitkan di Obstetrics & Gynecology berfokus pada penyintas kekerasan seksual yang sedang hamil dan menganalisis apa yang membantu mereka selama kehamilan dan selama persalinan. Para wanita ini ingin penyedia layanan kesehatan mereka tahu tentang sejarah trauma seksual mereka. Pada saat melahirkan, mereka ingin tahu siapa yang akan hadir di ruang persalinan. Dan mereka ingin dapat mengendalikan seberapa banyak atau sedikit dari tubuh mereka yang mereka tunjukkan.

Baca juga:  Update Cara Pakai Masker Bedak Marcks Untuk Atasi Jerawat

Bagaimana Anda bisa berbicara dengan dokter Anda tentang trauma?

Ilustrasi: pasien menyampaikan keluhan kepada dokter

Ilustrasi: pasien menyampaikan keluhan kepada dokter

Komunikasi adalah kunci untuk hubungan dokter dan pasien, terutama ketika seorang pasien memiliki riwayat trauma. Dokter harus membuat pasien nyaman agar tidak merasa malu untuk mempelajari secara spesifik atau detail. Mereka dapat memilih untuk membangun hubungan sebelum menjalani pemeriksaan panggul, bahkan jika itu mengharuskan beberapa kunjungan. Pasien dapat menentukan kecepatan pemeriksaan panggul dan memberi tahu dokter jika mereka perlu istirahat atau merasa kewalahan.

Sebagai pasien, mungkin akan sulit untuk bertanya sebanyak ini, tetapi sebagai dokter kesehatan wanita, salah satu cara yang dapat mengatasi kecemasan seorang wanita tentang pemeriksaan panggul adalah dengan memberinya kendali atas pemeriksaan dan atas tubuhnya. Dokter harus menghargai ketika pasien menyuarakan keprihatinan mereka. Dokter harus selalu memberitahu pasien, terutama mereka yang memiliki riwayat trauma seksual, bahwa mereka memiliki kendali atas tubuh dan pemeriksaan mereka, dan bahwa rumah sakit atau klinik adalah tempat yang aman bagi mereka.

Ingin tahu apa yang harus dikatakan?

Mungkin Anda bertanya-tanya apa yang harus dikatakan. Orang-orang dapat memulai percakapan dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa ide yang dapat membantu:

  • Anda mungkin mulai dengan mengatakan, “Saya merasa cemas ketika saya datang ke dokter.”
  • Anda bisa mengatakan beberapa kata tentang apa yang membuat Anda khawatir: disentuh, perlu menanggalkan pakaian, menjalani pemeriksaan panggul.
  • Anda dapat memilih berapa banyak untuk dijelaskan. “Saya pernah mengalami serangan seksual. Tapi saya lebih suka tidak membicarakan detailnya. “
  • Anda dapat membagikan ide yang Anda miliki tentang bagaimana membuat Anda nyaman selama pemeriksaan panggul atau ujian medis apapun. Tolong juga bagikan apa saja yang menurut Anda bermanfaat. “Mungkin akan sangat membantu jika Anda menjelaskan langkah sebelum melakukannya. Saya harap Anda bersedia berjalan perlahan, berhenti untuk istirahat, atau bahkan menghentikan pemeriksaan jika saya mulai merasa kewalahan.”
Baca juga:  Manfaat Sayur Bit Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Jika Anda selamat dari kekerasan seksual, dokter mendorong Anda untuk berkomunikasi secara terbuka dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Jika Anda seorang penyedia layanan, dengarkan dengan saksama dan lakukan semua yang Anda bisa untuk menciptakan ruang aman yang memungkinkan perempuan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan tanpa kompromi.

Pemeriksaan panggul: masih penting

Banyak ahli kandungan, termasuk Dr. Hope Ricciotti yang menganggap pentingnya pemeriksaan panggul. Bahkan meski pemeriksaan ini tak sepenting pemindaian kanker ovarium, Riccioti, kepala bagian obstetrik dan ginekologi di Beth Israel Deacones mengatakan hal ini bisa membantu dokter untuk memperkirakan kondisi penyakit perempuan. Fungsi lain pemeriksaan panggul menurut Ricciotti adalah:

Ilustrasi: dokter memeriksa hasil scan

Ilustrasi: dokter memeriksa hasil scan

  • Bisa memberikan peringatan bahwa uterus perempuan mulai mengalami penurunan. Artinya ada otot-otot yang menahan dinding rahim berada di tempatnya mulai melemah. Sehingga rahim turun ke arah vagina. Hal ini bisa terjadi juga saat kehamilan. Jadi ini adalah masalah yang bisa menimpa perempuan muda atau tua.
  • Jika organ dalam perempuan mengalami perlengketan yang merupakan tanda munculnya endometriosis. Pemeriksaan ini akan menjelaskan apakah perempuan mengalami rasa nyeri saat berhubungan seksual.
  • Pada wanita yang lebih muda, pemeriksaan ini bisa jadi kesempatan dokter untuk mengajari tentang tubuh mereka.
    “Perempuan tak selalu tahu apa yang normal dan abnormal pada tubuhnya,” kata Riccioti. Jadi besar kemungkinan perempuan tak akan banyak mengeluh. “Perempuan bisa sangat malu menanyakan tentang hal-hal ini.”
Baca juga:  Bekerja ‘Overtime’ Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes

Riccioti memang mengatakan tak yakin apakah perempuan memang membutuhkan pemeriksaan ini setiap tahun. “Kami perlu ukuran yang moderat di sini. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan,” katanya.

Sementara sejumlah ilmuwan lain yakin pemeriksaan panggul tetap penting untuk mendeteksi kanker ovarium. Dr. John Fisch mengatakan dia pernah menemukan kasus kanker ovarium saat melakukan pemeriksaan ini. “Ini bukan pemeriksaan besar, tapi ada manfaatnya,” katanya.

“Mengatakan bahwa pemeriksaan panggul bisa membahayakan menurut saya sangat aneh,” kata Fisch, director Womancare Associates dan professor klinis di departemen obstetric dan ginekologis di Magee-Women’s Hospital of the University of Pittsburgh Medical Center. “Sembilan puluh persen biopsi kanker payudara tidak berbahaya. Itu tak berarti mamografi adalah tes yang buruk? Tidak. Itu adalah pemeriksaan terbaik yang kita punya. Berapa kali dokter yang mendengarkan detak jantung pasien mendengarkan sesuatu yang berbeda. Dan kita toh tetap melakukannya setiap tahun,” katanya.

Fisch mengatakan dia tak pernah diminta untuk melakukan pemeriksaan panggul atau pelvis. Dan dia tak yakin mengapa ada perempuan yang mau mendatangi ahli kandungannya tiap tahun jika tidak merasa hal itu penting.

Sementara itu Dr. Priya Batra menemukan jalan tengah untuk masalah ini. “Dalam praktik saya mengatakan pada para pasien, jika mereka tak punya gejala atau tidak sedang hamil, maka tak terlalu jelas apakah informasi dari pemeriksaan panggul rutin ada gunanya,” kata Batra, ahli kandungan dari Medical Center, University of California, Los Angeles. “Dari sudut pandang saya, memang pemeriksaan itu bisa ditawarkan, tapi tidak terlalu diperlukan. Ini adalah sesuatu yang tak bisa dipaksakan pada pasien.”

Leave a comment

Your email address will not be published.


*