Waspada, Stres Bisa Menyebabkan Psoriasis Kepala
Psoriasis merupakan salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin terlihat selalu prima. Karena itu, Anda disarankan untuk pintar-pintar mengelola stres. Pasalnya, stres ternyata dapat menyebabkan gangguan ini. Selain itu, stres juga bisa memicu terjadinya peradangan pada psoriasis di kepala.
Psoriasis Bisa Kambuh Akibat Stres
Sebelumnya, psoriasis merupakan penyakit kulit kronis residif dengan lesi yang khas berupa bercak eritematosa berbatas tegas dan ditutupi oleh skuama yang tebal berlapis dengan warna putih mengkilap dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin. Psoriasis terjadi saat hiperproliferasi keratinosit dan percepatan proliferasi keratinosit serta siklus sel lebih cepat dibandingkan keratinosit kulit normal, yang diduga diperantarai oleh mekanisme autoimun.[1]
Selain disebabkan oleh autoimun, psoriasis yang terjadi di kepala juga bisa disebabkan oleh stres dan depresi. Dilansir dari allure, ada hubungan antara timbulnya psoriasis akibat stres pada orang yang memiliki kondisi autoimun. Untuk menangani pasien seperti ini, tidak hanya dibutuhkan perawatan secara fisik, tetapi juga secara mental.
Dilansir dari beberapa sumber, orang yang menghadapi stres akibat sebuah peristiwa besar dalam kehidupannya, berisiko lebih tinggi terkena psoriasis. Stres yang diderita oleh pasien psoriasis juga bisa meningkat, ketika mereka tidak bisa menerima keadaan saat didiagnosis mengidap psoriasis.
Seorang model sekaligus aktor bernama Ivy Smith telah membagikan ceritanya mengenai pengalam psoriasis yang ia alami akibat stres. Setelah selebriti tersebut melahirkan anak keduanya, ia mulai mengalami kejanggalan pada kulit kepalanya. Pagi hari, ketika ia bangun tidur, ia melihat adanya bercak putih pada kulit kepalanya.
Selain itu, di bagian belakang telinga, leher, dan lengan tubuhnya, juga ada remahan yang bertekstur seperti sisik. Awalnya, Ivy menduga itu adalah kulit bayinya yang mengelupas. Namun, setelah ia mengecek bagian kepalanya, ternyata kulitnya yang bermasalah.
Selama setahun, keadaannya semakin memburuk. Ibu dari dua anak tersebut mencoba mengatasi gangguan kulit kepala ini dengan memakai shampo anti ketombe, tetapi kulit kepalanya malah terasa perih dan wanita itu kian khawatir, dengan rambut rontok yang tiba-tiba muncul.
Dengan keadaannya yang menjadi ibu baru bagi 2 anaknya, ia menjadi makin stres akibat gangguan kulit kepala tersebut. Dengan keberanian penuh, akhirnya aktris itu mengunjungi sebuah klinik kulit. Dokter mengatakan, Ivy menderita psoriasis. Tentunya, diagnosis seperti ini membuat ibu dua anak ini menjadi semakin stres dan resah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter memberikan obat berupa salep dan obat oral. Sayangnya, obat tersebut kurang ampuh untuk menghentikan gejala psoriasis yang diderita Ivy. Akhirnya, ia mencoba mengunjungi klinik lain yang dekat dengan rumahnya. Dokter yang ada di klinik tersebut memberinya shampo khusus untuk mengobati psoriasis.
Shampo itu terbilang ampuh untuk mengatasi gatal dan menenangkan kulit kepala, namun masih meninggalkan bercak putih seperti ketombe. Untuk yang terakhir kalinya, ibu tersebut pergi ke sebuah klinik ternama dan mendapatkan obat topikal berupa krim steroid. Awalnya semua baik-baik saja, obat tersebut bisa bekerja dengan baik di kulit kepalanya, namun penyakit itu kambuh lagi saat wanita tersebut mulai stres.
Dari kisah di atas, bisa disimpulkan bahwa obat dan shampo tidak akan berhasil menyembuhkan penyakit Anda selama stres masih Anda rasakan. Semakin tinggi stres yang Anda derita, maka gejala psoriasis akan terus ada dan bisa semakin parah.
Cara Mengatasi Psoriasis Akibat Stres
Psoriasis yang dipicu oleh stres tidak hanya diderita oleh orang dewasa seperti Ivy, bahkan remaja 14 tahun juga bisa mengalaminya. Sebuah kasus psoriasis dilaporkan terjadi pada Holly Dillon, seorang anak berusia 14 tahun yang merasakan gejala gatal dan bersisik di area kulit kepalanya.
Karena itu, remaja tersebut harus menjalani serangkaian treatment, mulai dari memakai krim steroid hingga melakukan perawatan sinar UVA dan UVB. Pada awalnya, psoriasis yang diderita Holly memang hilang. Namun, pada rentang usia 18-23 tahun, penyakit tersebut kembali muncul
Melihat kondisi remaja tersebut, dokter mengatakan, treatment tidak akan ada hasilnya lagi, karena Holly memiliki gangguan mental. Remaja tersebut mengidap stres yang menimbulkan penyakitnya kambuh lagi. Dokter menyarankan supaya remaja tersebut berlatih untuk mengontrol emosi yang menyebabkan stres. Selain itu, untuk mengatasi psoriasis akibat stres, Anda bisa melakukan konsultasi pada psikiater, menggunakan obat topikal, istirahat dengan cukup, dan melakukan meditasi secara rutin.
[1] Wardhana, Made. 2012. Stres Psikologis pada Pasien Psoriasis: Suatu Kajian Psikoneuroimunologi. MDVI FK Universitas Udayana/RSU Sanglah, Vol. 39(1): 10-14.
Leave a comment