Saran Konsumsi Produk Herbalife Untuk Diet Saat Puasa

Diet merupakan salah satu program yang dijalani oleh sebagian orang. Diet yang dilakukan bisa dengan membatasi asupan makanan atau minuman. Dengan demikian, seseorang dapat mengatur jumlah protein, karbohidrat, dan lainnya yang bisa dikonsumsi selama satu hari.

Jika Anda merasa kesulitan untuk mencari makanan atau minuman apa yang seharusnya dikonsumsi, bisa mengonsumsi makanan atau minuman siap saji, seperti produk-produk Herbalife.

Herbalife menawarkan berbagai produk yang berkaitan dengan penurunan berat badan, nutrisi yang meningkat, perawatan diri. Selain itu, dengan mengonsumsi produk dan ikut berjualan produk Herbalife, setiap agen bisa berkesempatan mendapatkan keuntungan manfaat.

Produk dari Herbalife diklaim telah dikembangkan oleh para ilmuwan dan ahli gizi dengan tujuannya adalah kebugaran pribadi, salah satunya dengan menurunkan berat badan atau banyak yang menyebutnya dengan diet.

Diet tidak hanya dijalankan pada saat waktu-waktu pada umumnya. Beberapa orang ada yang memiliki target pada saat menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, berat badannya sudah turun. Oleh karena itu, beberapa orang melaksanakan diet saat puasa.

Menurut agen Herbalife, diet pada saat bulan puasa tidak asal dijalani, tidak makan, maka berat badan akan turun. Diet berkaitan dengan urusan metabolisme. Ketika Anda diet dengan tidak sekadar makan, maka yang turun adalah massa ototnya, bukan kelebihan lemak.

Dengan menggunakan produk Herbalife, Anda tetap bisa menjalankan diet. Produk-produk yang dikonsumsi berbeda, baik ketika sahur, berbuka puasa, dan malam sebelum tidur. Diet di sini adalah untuk berbagai tujuan. Bagi Anda yang tertarik, mungkin bisa menjalani diet Herbalife saat puasa berikut ini.

Pada saat sahur, apabila ingin menurunkan berat badan, Anda bisa meminum 1 gelas air + aloe & tablet + shake dengan 3 sendok makan NPDM. Kemudian, jangan lupa untuk mengonsumsi buah segar dan sayuran rebus. Lalu, dilanjutkan dengan konsumsi 3 gelas NRG & Thermo.

Jika Anda melakukan diet pada saat bulan puasa dengan tujuan menambah stamina. Anda bisa menuruti saran konsumsi sama dengan ketika Anda ingin menurunkan berat badan. Hanya saja, Anda bisa makan secara normal (nasi+lauk pauk).

Tidak hanya untuk menurunkan berat badan, Anda juga bisa mengonsumsi Herbalife dengan tujuan menaikkan berat badan. Caranya yaitu dengan makan normal ditutup dengan puding dan buah segar. Lalu, dilanjutkan dengan meminum 1 gelas aloe & tablet fiber Herbalife, shake dengan 3 sendok makan NPDM, dan 3 gelas NRG & Thermo.

Ketika waktu berbuka sudah tiba, bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, bisa mengonsumsi NRG & sedikit Thermo (bisa ditambahkan dengan madu atau jus buah), tablet fiber Herbalife + shake normal. Saran konsumsi tersebut juga sama bagi Anda yang ingin menjaga stamina.

Untuk yang ingin menaikkan berat badan, Anda bisa mengonsumsi NRG & sedikit Thermo (bisa ditambah madu atau jus buah), kemudian makan setelah berbuka puasa, lalu minum tablet & shake normal.

Tidak hanya sampai di situ saja, produk Herbalife dilanjutkan dengan konsumsi pada malam hari sebelum tidur. Bagi yang ingin menurunkan berat badan, Anda bisa mengonsumsi tablet fiber Herbalife dan setengah porsi makan malam. Sepanjang malam, Anda bisa minum air putih sebanyak 8 sampai 12 gelas. Sebelum tidur, 1 gelas air putih dan 3 tutup herbal aloe.

Untuk yang ingin menjaga stamina, Anda bisa melakukan langkah-langkah di atas, perbedaannya terletak setelah malam hari meminum tablet, dapat dilanjutkan dengan makan malam secara normal. Sedangkan, bagi yang ingin menaikkan berat badan, Anda bisa melakukan saran konsumsi sama dengan yang bertujuan menjaga stamina.

Agar mendapatkan saran konsumsi atau produk-produk apa saja yang harus dikonsumsi sesuai dengan tujuan, bisa melakukan konsultasi dengan agen atau distributor Herbalife yang ada di sekitar Anda.

Dalam menjalankan diet atau menurunkan berat badan, mungkin Anda pernah mendengar prinsip yaitu naikkan massa otot dan turunkan massa lemak. Tetapi, prinsip tersebut sebaiknya tidak langsung diterapkan begitu saja.

Menurut dokter Michael Triangto, SpKO dari Klinik Slim and Health RS Mitra Kemayoran dan Mal Taman Anggrek Jakarta mengatakan bahwa hal tersebut tidak selalu terjadi. Ia mengatakan bahwa jika Anda sudah memiliki otot yang besar, Anda bisa menurunkannya. Sehingga, hal itu tidak berlaku umum (prinsip) naikkan massa otot, turunkan massa lemak. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah teori. Pada praktiknya, belum tentu seperti itu.

Dalam menurunkan berat badan, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti Anda tidak bisa melakukan dua hal sekaligus, seperti menurunkan berat badan sekaligus membentuk badan menjadi kecil perutnya, tangan menjadi kencang, dan lainnya.

Menurut dr Michael, hal tersebut tidak bisa terjadi. Anda harus melakukan hal tersebut secara bertahap. Ia pun menambahkan, mana yang dibutuhkan oleh tubuh, tentu jumlahnya akan ditambah.

Ketika massa lemak tinggi dan otot kendur, kadar lemak akan diturunkan. Tetapi, latihan yang dilakukan pun disarankan tidak berlebihan supaya tubuh tidak terlalu ‘bulky’ atau berotot tetapi tidak berlebihan.

Ditambahkan dr Michael, olahraga yang menyebabkan turun berat badan, jarang menimbulkan ‘gelambir’. Justru, dengan melakukan diet ketat yang akan menimbulkan hal tersebut. Komposisi olahraga untuk menurunkan berat badan pun tidak bisa dipukul rata, atau bisa dibilang berbeda-beda bagi setiap orang.

Supaya lebih memudahkan Anda, akan diberikan gambaran. Seperti, pernah ada kejadian, seseorang dengan berat badan 120 kg ingin menurunkan berat badan. Oleh dokter Michael disarankan untuk latihan angkat beban, jalan (bukan lari atau lompat, karena ototnya sudah besar).

Bukan hanya orang dengan berat badan berlebih saja yang bisa memiliki kolesterol tinggi, orang kurus juga bisa mengalaminya. Hal itu bisa dikarenakan lemaknya banyak dan ototnya kecil, sehingga terlihat kecil tubuhnya. Dengan kondisi seperti itu, saran yang diberikan bisa dengan melatih otot sehingga lemaknya terbakar.