Bagaimana Posisi Tidur yang Tepat untuk Penderita Skoliosis?

Penderita skoliosis (sumber: ubylee.com) Penderita skoliosis (sumber: ubylee.com)

Memiliki gangguan tulang belakang seperti skoliosis, sering membuat penderitanya sulit tidur. Selain karena bentuk tulang belakang yang tidak lurus, ini juga diakibatkan posisi tidur yang kurang tepat. Posisi yang kurang tepat, membuat area punggung menjadi nyeri dan bentuk tulang semakin tak karuan. Lalu, bagaimana posisi tidur yang tepat untuk penderita skoliosis?

Penyebab dan Gejala Skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan pada vertebra atau tulang belakang berupa lengkungan abnormal ke arah lateral dan dapat terjadi pada satu regio vertebra atau lebih. Skoliosis setidaknya telah diderita oleh 4% dari semua anak berusia 10-14 tahun di seluruh dunia .[1] Biasanya, ini disebabkan oleh posisi duduk yang kurang tepat dan genetik.

Selain itu, skoliosis juga bisa disebabkan cara membawa beban yang salah dan terlalu berat. Bagi anak-anak dan orang dewasa, membawa buku atau peralatan kantor, sebaiknya tidak lebih dari seperempat berat tubuhnya setiap hari. Beban yang terlalu berat dan diletakkan di pundak atau di punggung, bisa memicu terjadinya perubahan bentuk, pertumbuhan, dan struktur tulang belakang.

Jika kebiasaan membawa banyak beban tersebut diteruskan, lama-lama postur tulang belakang akan mengikuti berat beban yang dibawa. Misalnya, jika Anda membawa beban berat di tangan dan punggung, ini akan membuat Anda menjadi bungkuk dengan bentuk tulang belakang menjadi C atau S.

Baca juga:  Ulasan Lengkap Perawatan Tepat Nyeri Sendi pada Wanita
Ilustrasi: nyeri punggung (sumber: sapnamed.com)

Ilustrasi: nyeri punggung (sumber: sapnamed.com)

Pada penderita skoliosis, pasien akan merasakan gejala umum, di antaranya nyeri punggung yang berlangsung lama dan sering kelelahan di bagian tulang belakang, terutama saat mereka duduk atau setelah duduk agak lama. Selain itu, skoliosis juga menyebabkan perubahan bentuk fisik, antara lain posisi bahu yang tidak sejajar, posisi kepala yang sedikit bergeser ke kanan atau kiri, dan posisi pinggul yang tidak sejajar.

Perubahan bentuk fisik yang terjadi pada pasien pengidap skoliosis juga disebabkan oleh bentuk tulang belakang yang tidak lurus, cenderung berbentuk C atau S. Bentuk tulang punggung seperti ini juga menjadi masalah berat bagi pasien, apalagi ketika mereka harus istirahat dan tidur. Penderita skoliosis tidak bisa tidur dengan posisi dan dengan jenis kasur seperti orang normal.

Bentuk struktur tulang belakang pasien skoliosis yang secara sembarangan dibaringkan di kasur, akan membuat kondisinya semakin buruk. Selain itu, posisi yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko nyeri punggung, letak tulang belakang yang semakin melengkung, dan saraf terjepit pada pasien.

Baca juga:  Apakah Benar Cahaya Biru Dari Perangkat Digital Berpengaruh Buruk Terhadap Kulit?

Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis

Dilansir dari halodoc, ada dua posisi tidur yang nyaman dan tepat untuk penderita skoliosis, yaitu terlentang dan menyamping atau miring. Dengan posisi tidur tersebut, bentuk tulang belakang yang cenderung melengkung tidak akan tertarik karena harus menyesuaikan bentuk kasur. Sehingga, pasien tidak akan merasa nyeri atau mengalami gangguan selama tidur.

Ilustrasi: posisi tidur miring

Ilustrasi: posisi tidur miring

Tidur dengan posisi miring atau menyamping bisa dilakukan oleh penderita skoliosis dengan menambahkan bantal sebagai penyangga bagian punggung. Bantal ini akan membantu pasien dalam mengurangi tekanan saat tidur. Ini karena ketika Anda tidur dalam posisi menyamping, bahu yang dijadikan penyangga mendapat beban terlalu banyak, sehingga bisa menimbulkan rasa nyeri saat bangun tidur.

Selain memakai bantal di bagian punggung, Anda bisa meletakkan bantal atau guling di antara kedua kaki. Ini membantu tubuh membuka kanal tulang belakang, sehingga nyeri yang bisa datang kapan saja pada penderita skoliosis dapat berkurang. Anda bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak tanpa waspada dengan rasa nyeri tersebut.

Ketika pasien tidur dengan posisi miring, pasien tersebut bisa memilih menyamping ke sisi kanan atau kiri. Pilihlah sisi yang berkebalikan dengan bentuk lekukan tulang belakang Anda. Jika skoliosis Anda menghadap kanan, maka Anda bisa tidur menyamping ke arah kiri dan sebaliknya.

Baca juga:  Kenali Bentuk Tubuh Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan

Selain miring, Anda juga bisa tidur dengan posisi terlentang. Cara ini konon bisa mengurangi rasa sakit akibat skoliosis, terutama pada tulang belakang bagian bawah. Untuk menghindari rasa nyeri yang bisa datang kapan saja, letakkan bantal di bagian belakang leher yang diselimuti dengan handuk. Ini akan membantu Anda agar berada dalam posisi lurus hingga bangun nanti. Sehingga, Anda bisa tidur dengan nyaman tanpa was-was rasa nyeri akan datang.

Sebagai tips untuk menangkal nyeri yang akan datang, selain memakai bantal, Anda juga perlu memperhatikan jenis kasur yang dipakai. Pastikan kasur tidak empuk atau terbuat dari busa seperti springbed. Kasur yang baik untuk penderita skoliosis adalah kasur yang keras dengan papan khusus di bagian atasnya. Ini akan membantu memperbaiki bentuk tulang punggung menjadi normal kembali.

[1] Fitriyani, Aris, Hartati, Handoyo. 2016. Perubahan Kualitas Hidup dan Kenyamanan Sehari-hari dengan Swiss Ball Exercise pada Skoliosis Sedang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang, Vol. 12(2): 63-73.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d blogger menyukai ini: