Ada di Sayur dan Buah, Ini Bahaya Pestisida Klorpirifos untuk Anak

Ibu Memasak Sayuran untuk Anak - www.safefood.net Ibu Memasak Sayuran untuk Anak - www.safefood.net

Dalam dunia pertanian, pestisida adalah zat kimia yang umum digunakan untuk mengontrol hama tanaman sayur dan buah. Padahal, tidak semua jenis pestisida aman untuk bahan konsumsi, apalagi bagi anak-anak. Nah, salah satu varian pestisida yang diklaim sangat berbahaya untuk anak adalah pestisida klorpirifos.

Kegunaan Klorpirifos

Pestisida adalah suatu substansi kimia yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai hama tanaman. Penggunaan pestisida dengan tepat dapat menurunkan populasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).[1] Namun, pestisida tidak hanya memberikan dampak positif bagi dunia pertanian. Efek negatif pestisida bisa terjadi jika pemakaiannya kurang tepat atau kelebihan dosis. Dampak negatif yang bisa muncul adalah masalah residu pestisida pada komoditas pertanian, khususnya sayuran yang bisa dimakan mentah.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menemukan adanya residu klorpirifos kurang dari 0,1 mg/kg dalam kubis berdasarkan batas deteksi pada alat kromatografi gas yang digunakan.[2] Meskipun batas residu ini masih dalam kategori aman, hal ini perlu diwaspadai, mengingat bahaya klorpirifos pada manusia, seperti depresi, mengantuk, susah berkonsentrasi, gagap, insomnia, mimpi buruk, dan gila.

Efek samping klorpirifos tersebut memang tidak dirasakan semua orang, tetapi akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, anak masih rentan terhadap penyakit dan masih berada dalam masa perkembangan serta. Dilansir dari Harvard Health Publishing, setelah lebih dari 20 tahun khawatir bahwa pestisida klorpirifos dapat berbahaya bagi anak-anak, United States Environmental Protection Agency (EPA) akhirnya melarang penggunaannya pada bahan makanan.

Baca juga:  Resep Kue Indonesia dari Bahan Tepung Beras yang Enak & Mudah Dibuat

Sejak tahun 1965, klorpirifos telah banyak digunakan sebagai pestisida dengan cara disemprotkan pada buah dan sayur. Selain itu, zat ini biasa dijadikan obat untuk membasmi semut dan kecoa. Pada tahun 2000, karena kekhawatiran bahwa hal itu dapat membahayakan perkembangan otak anak-anak, EPA bekerja sama dengan sejumlah peneliti untuk mengubah pemakaian klorpirifos.

Diketahui, klorpirifos saat itu hanya dipakai untuk beberapa jenis buah, khususnya buah yang rentan terhadap hama seperti tomat, apel, dan anggur. Selain itu, bagi produsen obat serangga yang ingin menjual produk berbahan klorpirifos, harus membungkus produknya dengan kemasan yang aman untuk anak.

Kegunaan Pestisida Klorpirifos - www.lazada.co.id

Kegunaan Pestisida Klorpirifos – www.lazada.co.id

Bahaya Klorpirifos untuk Anak

Seiring berjalannya waktu, sebuah tinjauan kesehatan pada tahun 2016 lalu menunjukkan, anak-anak dengan paparan klorpirifos memiliki risiko lebih besar terhadap gangguan perkembangan dan mental, seperti keterlambatan mental, gangguan hiperaktif defisit, dan gangguan perkembangan pervasif.

Baca juga:  Enggak Perlu Galau Saat Kuota Habis, Begini Cara Pinjam Kuota & Pulsa 3 (Tri)

Meskipun saat ini sudah ada larangan dari EPA, tetapi ada laporan yang menyatakan anak-anak masih terpapar klorpirifos. Hal ini karena larangan EPA masih terbatas. Konon, EPA hanya melarang penggunaan klorpirifos pada makanan, tetapi tidak pada kebutuhan rumah tangga seperti obat serangga.

Selain itu, hampir tidak mungkin untuk menghindari semua bahan kimia secara langsung, khususnya klorpirifos yang jika sudah disemprotkan akan berubah wujud menjadi gas. Tak hanya itu, hingga kini masih ada banyak petani yang menggunakan pestisida dengan kandungan zat ini demi mengurangi risiko gagal panen dan kerugian lainnya. Lalu, bagaimana melindungi anak dari paparan klorpirifos?

Tips Lindungi Anak dari Paparan Klorpirifos

  • Pastikan tidak ada perkakas atau benda di rumah yang mengandung bahan timbal. Hal ini sangat berbahaya bagi anak, apalagi yang usianya masih bayi, karena masih mengenal benda dengan cara dimasukkan ke dalam mulut.
  • Selalu cek kebersihan air, terutama air yang berasal dari tanah, karena pestisida yang disemprot ke tanaman juga tak sedikit yang masuk ke dalam tanah. Pestisida tidak bisa larut begitu saja, sehingga jika air Anda terkontaminasi, Anda harus menyaringnya dan mengendapkannya lebih dari sehari untuk bisa dikonsumsi.
  • Hindari membeli ikan yang rentan terkontaminasi zat kimia, terutama ikan yang dibudidayakan di dekat kebun atau sawah. Bagi anak-anak, ikan dengan kandungan zat kimia, terutama merkuri, timbal, dan klorpirifos bisa menjadi racun.
  • Hindari membeli jus buah dalam kemasan untuk anak. Sangat berbahaya jika kita tidak mengetahui apakah jus buah tersebut terbuat dari buah-buahan organik atau tidak.
Baca juga:  Resep & Cara Mudah Membuat Kue Mentega Sederhana

Khusus untuk Anda yang memiliki bayi di rumah, sebaiknya hindari makanan instan. Buatlah makanan bayi atau MPASI sendiri menggunakan bahan-bahan organik. Tidak semua produk makanan bayi instan berbahan dasar buah dan sayur organik. Bisa saja bahan yang dipakai adalah buah dan sayur anorganik, karena punya harga yang lebih murah.

Anak Memakan Sayuran - mediaindonesia.com

Anak Memakan Sayuran – mediaindonesia.com

[1] Zakiyah, Nisa, Onny Setiani, Nikie Astorina Yunita Dewanti. 2017. Hubungan Paparan Pestisida dengan Gangguan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di Desa Girirejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan MAsyarakat Universitas Diponegoro Semarang, Vol. 5(3): 402-410.

[2] Kasim, Khiki Purnawati. 2016. Analisis Kadar Residu Pestisida (Klorpirifos) dalam Lalapan BErdasarkan Cara Pengolahan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, Vol. 11(2): 21-29.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*