5 Pengawet Makanan Berbahaya yang Sebaiknya Dihindari
Tahan atau tidaknya makanan yang kita konsumsi tergantung pada keawetannya. Kadang, kita butuh mengakali untuk memperpanjang masa awet makanan. Namun, ada kalanya kita juga harus hati-hati, karena begitu banyak pengawet makanan berbahaya yang beredar di pasaran dan kadang luput dari perhatian.
Kalau sampai masuk ke perut, wah, bisa jadi bahaya. Apalagi kalau kita rajin mengkonsumsinya dalam jumlah banyak, dan dalam jangka waktu panjang. Ini bisa menimbulkan penyakit yang tanpa kita sadari, tau-tau sudah parah. Wah, jangan sampai terjadi, ya! Kita harus pilih-pilih makanan yang sehat.
Kalaupun terpaksa untuk mengkonsumsi makanan yang ada pengawetnya, maka sebaiknya kita harus hindari indikasi-indikasi tentang pengawet makanan berbahaya. Apa saja ya? Yuk kita mulai pelajari.
1. Silicon Dioxide
Zat pengawet yang berbahaya untuk tubuh ada Silicon Dioxide. Zat pengawet yang satu ini banyak sekali ditemukan di produk-produk suplemen. Ada beberapa instansi yang menyatakan kalau Silicon Dioxide aman bagi tubuh, di antaranya Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Asal, kadar konsumsi masih dalam tahap normal yakni 2% dari total komposisi produk. Pembatasan konsumsi ini perlu ditekankan agar tubuh tidak terkena dampak negatif dari silicon dioxide. Terutama bagi kita yang alergi terhadap bahan-bahan kimia, sebaiknya hindari produk suplemen yang mengandung silicon dioxide.
2. TBHQ (Tertyary Butylhydoquinone)
Selain digunakan untuk mengawetkan bahan makanan, TBHQ juga biasanya sering digunakan untuk menghilangkan bau yang tidak sedap. Banyak sekali contoh produk yang menggunakan pengawet TBHQ ini. Seperti misalkan makanan cepat saji yang beku, mie instan, minyak nabati, hingga biskuit.
Pengawet ini tergolong berbahaya bagi kesehatan tubuh. Apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, maka akan meningkatkan risiko terkena penyakit saraf dan turunnya fungsi hati. Bahkan, TBHQ secara medis dapat memicu tumbuhnya sel tumor dalam tubuh. Maka, sebisa mungkin hindari makanan ataupun minuman yang mengandung TBHQ.
3. Sodium Nitrate
Bagi kamu yang suka mengkonsumsi daging, agaknya dapat lebih teliti agar tidak terkena dampak negatif dari pengawet sodium nitrate ini. Pengawet yang kerap digunakan pada produk daging ini dapat mengakibatkan pembuluh darah rusak sehingga potensi terkena penyakit serangan jantung akan lebih tinggi.
Selain itu, apabila kita sering mengkonsumsi produk daging yang mengandung sodium nitrate, maka potensi terkena penyakit diabetes juga akan tinggi. Sebab, konsumsi sodium nitrate yang berlebihan akan mengakibatkan tubuh kesulitan untuk mengontrol kadar gula.
4. Sodium Benzoate
Pengawet makanan sodium benzoate memiliki bahaya yang cukup serius apabila dikonsumsi. Dampak paling merugikan dan berbahaya adalah, terciptanya zat kimia karsinogenik dari sodium benzoate ini. Zat tersebut mampu memicu terjadinya pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, apabila tercampur dengan vitamin C sintetis.
Zat pengawet yang banyak ditemukan di produk-produk kemasan ini dapat menimbulkan risiko hiperaktif. Apabila menemukan indikasi kalau sodium benzoate terdapat campuran vitamin C sintetis, maka sebaiknya hindari karena dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh kita.
5. Rhodamin B
Zat pengawet ini sebenarnya merupakan zat pewarna buatan. Tetapi banyak digunakan juga sebagai zat pengawet makanan sekaligus memberikan warna yang diinginkan untuk makanan. Banyak oknum yang memanfaatkan zat ini untuk menghemat pengeluaran, padahal justru sangat membahayakan kesehatan.
Biasanya, zat pengawet Rhodamin B biasa ditemukan di jajanan-jajanan pasar yang ada di sekitar kita. Selain itu juga banyak beredar di produk kue basah dan roti selai. Ciri-ciri jajanan pasar yang menggunakan Rhodamin B antara lain warnanya terlalu mencolok dan tidak alami, jika dimakan tenggorokan akan terasa gatal, hingga terjadi penggumpalaan warna.
Nah, itu tadi beberapa pengawet makanan berbahaya yang kadang luput dari perhatian. Bisa-bisa kalau kita sembarang makan, asal langsung beli tanpa melihat dulu efek negatifnya, bisa berbahaya lho. Mulai sekarang lebih hati-hati, ya!
Leave a comment