Apakah Minum Obat Aman untuk Ibu Hamil dan Bayinya?
Ketika sedang hamil, tentunya perlu tindakan ekstra untuk menjaga kesehatan tubuh agar bayi yang dikandung dapat lahir dengan sehat. Meskipun begitu, banyak juga wanita hamil yang tidak memiliki daya imun tinggi, sehingga sering terkena flu atau demam. Sebagai solusi, tak jarang mereka membeli obat yang dijual bebas di apotek. Namun, amankah seorang wanita hamil mengonsumsi obat-obatan?
Cara Minum Obat untuk Ibu Hamil
Pada saat hamil, seorang wanita memang harus bisa menjaga tubuhnya agar sehat dan sebisa mungkin tidak mengonsumsi obat-obatan. Ini karena beberapa obat tertentu, yang jika dikonsumsi oleh wanita hamil, dapat mengakibatkan penurunan kesehatan janinnya. Tak jarang, ada kasus kematian bayi atau cacat lahir akibat obat-obatan.
Sebagai solusi pencegahan agar ibu hamil dan bayinya tetap sehat, biasanya dokter akan memberikan resep vitamin dan menganjurkan mengonsumsi makanan bernutrisi. Bagi Anda yang hamil, sebaiknya Anda mengonsumsi suplemen kehamilan secara rutin dengan dosis yang sudah diresepkan dokter.
Selain itu, Anda juga perlu berolahraga secara teratur. Ada beberapa jenis olahraga ringan yang baik untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya. Anda bisa mengikuti kelas senam ibu hamil setiap minggu sekali, dan jangan lupa untuk mengonsumsi banyak buah dan sayur.
Jika Anda tidak bisa menjaga kesehatan tubuh dengan baik, dan sering terkena flu atau demam, dengan terpaksa harus mengunjungi dokter. Mintalah resep obat yang sekiranya aman dikonsumsi ibu hamil. Biasanya, obat khusus ibu hamil memiliki dosis yang lebih rendah, sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.
Yang terpenting jika Anda sakit dalam keadaan hamil, selalu tanyakan pada dokter mengenai jenis obat dan vitamin yang aman untuk meredakan sakit Anda. Selain itu, untuk berjaga-jaga, Anda juga perlu bertanya tentang obat lain yang bisa dikonsumsi saat mengandung. Dokter akan memberikan arahan kepada Anda mengenai jenis obat maupun suplemen yang baik dan aman dikonsumsi.
Selain itu, tanyakan juga efek samping setiap obat yang Anda dapatkan dari dokter. Perlu Anda ketahui, obat-obatan jarang ada yang tidak memiliki efek samping, apalagi Anda sedang dalam kondisi hamil. Meskipun tergolong aman untuk ibu hamil, bisa saja efek samping tersebut Anda rasakan di kemudian hari. Tanyakan juga bagaimana cara mengatasi efek samping yang terjadi jika Anda mengalaminya.
Anda tidak hanya perlu menanyakan tentang obat yang aman untuk wanita hamil. Ketika mengandung, biasanya orang percaya dengan obat-obatan herbal dan jenis-jenis terapi alternatif, yang dipercaya aman dan tidak memiliki efek samping. Meskipun begitu, ada beberapa jenis obat herbal dan terapi alternatif yang tidak cocok untuk wanita hamil.
Jika Anda berminat melakukan terapi alternatif atau ingin mengonsumsi obat-obatan herbal, berkonsultasilah kepada dokter kandungan Anda dulu. Dokter akan memberitahu apakah kandungan herbal pada obat dan teknik pada terapi alternatif tersebut aman untuk Anda atau tidak. Bagi Anda yang penasaran dengan jenis obat dan terapi alternatif yang aman bagi ibu hamil, berikut ulasannya.
Obat dan Terapi Aman untuk Ibu Hamil
- Alergi. Bagi wanita hamil yang terkena gejala alergi, tidak bisa minum obat sembarangan. Namun, ada beberapa macam obat yang bisa mereka konsumsi untuk mengatasi alergi, seperti diphenhydramine (Benadryl), Loratadine (Claritin), dan semprotan steroid hidung (Rhinocort).
- Flu dan meriang. Dilansir dari WebMD, bagi Anda yang sering mengalami gejala flu dan meriang saat hamil, Anda bisa meredakannya dengan minum Acetaminophen (Tylenol), menggunakan tetes atau semprotan hidung saline, dan kumur garam atau air hangat.
- Sembelit. Sembelit sering dialami oleh wanita hamil, tentunya ini sangat mengganggu, apalagi saat memasuki masa hamil tua. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan obat Colace, Metamucil, Bacitracin, Neosporin, dan Polysporin.
- Ruam. Penyakit luar yang bisa dialami oleh wanita hamil kapan saja. Meskipun penyakit luar, Anda tidak bisa menggunakan sembarang obat. Anda bisa menggunakan krim benadryl, Caladryl lotion atau krim, krim atau salep hidrokortison, dan oatmeal bath (Aveeno).
- Mual pada awal kehamilan. Terapi alternatif yang bisa Anda lakukan jika merasa mual di awal kehamilan, yaitu akupuntur, akupresur, minum jahe (250 miligram kapsul 4 kali sehari), dan vitamin B6 (piridoksin, 25 miligram dua atau tiga kali sehari).
- Sakit punggung. Di usia kehamilan yang semakin tua, kebanyakan wanita hamil akan merasa nyeri di bagian punggung. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan terapi alami pijat refleksi khusus ibu hamil.
- Nyeri setelah persalinan. Setelah hamil, Anda juga tidak bisa mengonsumsi obat-obatan atau menjalankan terapi sembarangan untuk meredakan nyeri setelah persalinan, setidaknya setelah masa menyusui selesai. Untuk mengatasi nyeri usai persalinan, Anda bisa melakukan terapi alternatif epidural dan akupuntur khusus.
Itulah beberapa obat dan terapi yang aman untuk wanita hamil. Meskipun aman, tetap saja Anda perlu menggunakan resep dan sesuai dengan anjuran dokter untuk mendapatkan obat-obatan di atas. Selain itu, tidak disarankan bagi wanita hamil yang memiliki alergi terhadap kandungan atau komposisi obat di atas untuk mengonsumsinya.
Perlu diketahui juga, tidak disarankan mengonsumsi beberapa suplemen, seperti Arbor vitae, beth root, black cohosh, blue cohosh, cascara, cinchona, ginseng, juniper, pennyroyal, apsintus, dan vitamin A (dosis besar dapat menyebabkan cacat lahir). Hindari juga minyak esensial aromaterapi, seperti, Calamus, mugwort, pennyroyal, sage, wintergreen, kemangi, hisop, myrrh, marjoram, dan thyme.
Leave a comment