Tes Mamografi Tunjukkan Payudara Padat? Awas Risiko Kanker!
Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi payudara sangat penting untuk menjaga kesehatan. Tidak hanya wanita saja yang dapat terkena kanker payudara, beberapa kasus juga ditemui pada pria. Nah, salah satu metode pemeriksaan kanker payudara yaitu dengan melakukan mamografi. Memang, tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai mamografi. Kebanyakan dari mereka mengetahui kondisi tidak normal pada payudara setelah menyadari adanya kejanggalan fisik pada payudara mereka. Untuk itu, sangat penting melakukan mamografi, tidak hanya untuk wanita dewasa, tetapi juga gadis belia.
Waspadai Kepadatan Payudara Hasil Mamografi
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hasil tes mamografi yang baik, Anda juga perlu mengetahui pengertian mamografi. Mammografi bisa disebut juga mammogram, merupakan tes pemindaian seperti pap smear yang dilakukan pada bagian payudara. Ini bertujuan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi foto rontgen.
Dalam hal ini, mammografi dapat membantu dokter untuk mendeteksi berbagai bentuk kelainan pada payudara, seperti kanker payudara, tumor, kista, atau penumpukan kalsium pada jaringan payudara. Disarankan oleh dokter, wanita berusia 40 tahun ke atas atau wanita yang memiliki genetik berisiko mengalami kanker payudara melakukan mammografi secara berkala setiap tahunnya.
Mammografi sendiri sudah dianggap sebagai pemeriksaan yang efektif untuk mendeteksi kanker payudara secara dini, namun 10-15% kasus kanker payudara tidak dapat terdeteksi pada pemindaian pertama. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda melakukan pemeriksaan fisik dan pemindaian berulang untuk memastikan diagnosis yang tepat. Setelah Anda melakukan tes, Anda bisa langsung melihat hasilnya.
Beberapa orang mendapatkan hasil pemeriksaan payudara Anda normal dan bagus, tetapi kemudian Anda melihat catatan di bagian bawah: Anda memiliki kepadatan payudara yang tinggi. Hal ini dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi untuk kanker payudara di masa depan. “Temuan payudara yang padat pada mammogram bisa membuat stres dan membingungkan bagi pasien,” kata Dr. Toni Golen, pemimpin redaksi Harvard Women’s Health Watch.
Sebelum membahas mengenai kepadatan payudara dan risiko terhadap kanker payudara, Anda juga perlu mengetahui anatomi payudara. Pasalnya, gambaran payudara sangat penting untuk menentukan hasil test pada mammografi.
Struktur Anatomi Payudara
- Lobulus. Ini bagian yang menghasilkan susu pada payudara.
- Saluran. Berupa tabung yang membawa susu ke puting.
- Jaringan lemak. Mirip dengan lemak di bagian lain dari tubuh Anda.
- Jaringan ikat berserat. Ini yang memberikan bentuk khas pada payudara.
Payudara Padat Berisiko Tinggi Terkena Kanker?
Payudara yang padat memiliki jaringan yang lebih aktif pada bagian lobulus dan saluran, selain itu juga memiliki sedikit lemak. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kepadatan payudara yang tinggi adalah dengan melakukan mammogram. Payudara yang padat tidak terasa atau terlihat berbeda dari payudara yang memiliki proporsi jaringan lemak lebih besar.
Kepadatan biasanya diukur oleh ahli radiologi yang membaca mammogram. Ini diklasifikasikan pada skala 1 sampai 4, dengan 1 sebagai yang paling padat dan 4 yang paling banyak. Wanita yang mendapat skor 3 atau 4 biasanya dikatakan memiliki kepadatan tinggi.
Kepadatan payudara sering berubah seiring waktu. Wanita yang lebih muda biasanya memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih tua, dan kepadatan biasanya menurun setelah menopause. Namun, ini tidak selalu terjadi. Beberapa wanita yang lebih tua masih memiliki jaringan payudara yang padat. Menggunakan terapi hormon juga dapat meningkatkan kepadatan payudara.
Perkiraannya bervariasi, tetapi sebuah penelitian tahun 2011 di Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa wanita dengan payudara yang terdiri dari 50% atau lebih jaringan padat, tiga kali lebih mungkin didiagnosis dengan kanker payudara selama periode 15 tahun, dibandingkan wanita yang memiliki lebih sedikit dari 10% jaringan padat di payudara mereka.
“Saat ini, kami memiliki faktor risiko tanpa rencana untuk mengelola apakah seseorang dapat berisiko terkena kanker payudara atau tidak, dan ini sedang dalam proses,” kata Dr. Kathryn M. Rexrode, profesor kedokteran di Harvard Medical School dan kepala Divisi Kesehatan Wanita di Rumah Sakit Brigham and Women. “Kami membutuhkan data penelitian berkualitas tinggi yang dapat memberi tahu kami jika wanita dengan payudara yang sangat padat atau kepadatan payudara yang lebih tinggi harus diskrining atau dipantau secara berbeda.”
Sebagai langkah utama, ketika Anda mendapatkan hasil mamografi seperti di atas, saat terdapat catatan kepadatan dan risiko, maka Anda bisa menghubungi dokter. Bicaralah dengan dokter Anda tentang bagaimana hasil mammografi Anda yang berisiko terhadap kanker payudara secara keseluruhan. Jika Anda memiliki faktor risiko tambahan untuk kanker payudara, dokter dapat merekomendasikan beberapa jenis perawatan khusus untuk Anda.
Sebelum mengetahui apakah itu memang benar berisiko, dokter kadang-kadang merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan USG payudara atau magnetic resonance imaging (MRI) selain mamografi untuk membantu menemukan kanker yang tidak dapat dilihat pada mammogram.
Leave a comment