Kenali Daftar Mainan yang Aman dan Berbahaya untuk Anak

Ilustrasi: anak-anak sedang bermain Ilustrasi: anak-anak sedang bermain

Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cara bermain, baik itu dengan mainan kesukaannya atau dengan orang tua.[1] Ada banyak jenis mainan yang bisa Anda berikan untuk mendukung tumbuh kembang mereka, mulai dari mainan dengan baterai, mainan yang bersuara, hingga mainan yang mengandung magnet. Namun, tidak semuanya aman untuk anak Anda dan sebagian besar mainan seperti ini justru berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Lalu, bagaimana cara memilih mainan yang aman dan tepat untuk si kecil?

Dilansir dari Harvard Health Publishing, untuk mengetahui apakah mainan pilihan Anda aman bagi anak atau tidak, Anda perlu mengetahui jenis mainan yang berbahaya terlebih dahulu. Sebagai referensi berbagai mainan yang tidak aman bagi si kecil, Anda bisa melihat ulasan berikut.

Daftar Mainan Berbahaya untuk Anak

  • Mainan bersuara keras, jenis mainan ini mungkin menarik bagi anak-anak, tetapi tidak untuk telinganya. Permainan yang memiliki suara keras bisa membuat pendengaran anak menjadi terbiasa dengan volume suara yang tinggi. Hal ini membuat mereka kesulitan mendengarkan suara yang bervolume kecil. Bisa dibilang, mainan seperti ini berisiko menimbulkan gangguan pendengaran seperti tuli di masa mendatang.
  • Slime, ini adalah salah satu mainan yang cukup populer di kalangan anak-anak. Hampir semua anak pernah memainkannya, karena memiliki tekstur yang lembek dan berwarna menarik. Meskipun terbilang aman, ada beberapa produk yang mengandung racun boron dan boraks. Permainan seperti ini akan sangat berbahaya jika diberikan kepada anak dengan usia di bawah lima tahun. Apalagi banyak balita yang memiliki kebiasaan memasukkan mainan mereka ke dalam mulut.
  • Manik-manik atau permainan berukuran kecil tidak aman bagi anak-anak yang berusia di bawah lima tahun. Mainan seperti ini bisa tertelan kapan saja tanpa diketahui orang tua, sehingga berisiko tersedak, sesak napas, pernapasan terhenti, dan kematian.
  • Fidget spinners, adalah salah satu permainan sederhana yang didesain untuk orang dewasa dan bukan untuk anak. Sehingga, permainan ini tidak memiliki standar keamanan bagi anak-anak, terutama untuk mereka yang berusia di bawah 3 tahun.
  • Make up kit yang banyak dijual di pasaran, terkadang membuat anak-anak ingin mencobanya. Meskipun benda ini memiliki tulisan ‘aman’, tetapi Anda perlu mengetahui ‘aman’ yang dimaksud seperti apa, karena kebanyakan make up kit untuk anak-anak tidak memiliki penjelasan detail tentang komposisi produk.
  • Magnet yang berbentuk silinder atau bulat, biasanya disukai oleh anak-anak, karena bunyinya yang menggelitik. Meskipun ada tulisan ‘aman’ di bagian kemasannya, magnet seperti ini tidak layak untuk anak di bawah 7 tahun. Cara memainkan yang penuh trik berisiko tangan terkilir, jari terjepit, hingga alergi.
Ilustrasi: aneka mainan anak

Ilustrasi: aneka mainan anak

Dengan mengetahui daftar mainan yang berbahaya untuk anak, pastinya Anda sudah mengerti jenis mainan apa saja yang aman untuk anak-anak. Jika Anda masih bingung memilih mainan yang tepat untuk buah hati, Anda bisa melihat rekomendasi berikut.

Baca juga:  Berapa Batas Usia Paling Tua Untuk Hamil dan Melahirkan Anak?

Mainan yang Aman untuk Anak

Masih dilansir dari sumber yang sama, jika berbicara mengenai jenis mainan yang baik dan aman, jelas itu adalah ragam permainan yang sederhana, tetapi bisa mngembangkan imajinasi, sistem motorik, dan sensorik anak. Sebagai contoh, Anda bisa membelikan boneka jari, kereta-keretaan dengan rel yang bisa disusun, block, puzzle, dan buku cerita dongeng.

Selain itu, pilihlah mainan yang tidak mengandung bahan logam berbahaya. Beberapa mainan dengan logam berbahaya bisa memicu keracunan pada anak, terutama anak usia 3 tahun. Pastikan juga mainan tidak terbuat dari plastik atau karet daur ulang. Selain berbahaya, mainan seperti ini memiliki mutu yang rendah dan gampang rusak.

Jika anak Anda suka dengan boneka dan robot-robotan yang mengharuskan memakai baterai, usahakan Anda selalu menggantinya sebelum baterai tersebut bocor atau kehabisan daya. Anda juga perlu menyegel letak baterai tersebut dengan selotip yang tebal. Ini akan mencegah anak-anak melepas baterai mainan dan memasukkannya ke dalam mulut.

Baca juga:  Makanan ‘Super’ Untuk Wanita

Meskipun begitu, tidak semua anak bisa memainkan mainan-mainan ini tanpa rasa bosan, apalagi jika harus membaca buku dongeng yang diulang berkali-kali. Untuk mengatasi rasa bosannya, Anda bisa mencoba mengajak buah hati untuk memainkan permainan tradisional. Beberapa permainan tradisional, seperti lompat tali, petak umpet, dan tebak gambar, akan menyenangkan bagi anak-anak. Beberapa anak juga suka memainkan kartu, dakon, ular tangga, dan monopoli bersama orang tua.

[1] Khobir, Abdul. 2009. Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif. Forum Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pekalongan, Vol. 7(2): 195-207.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*