Kegunaan Parafin Cair dalam Kehidupan Sehari-hari

Parafin cair (sumber: tavoil.com) Parafin cair (sumber: tavoil.com)

Paraffin Liquid, juga dikenal sebagai paraffinum Liquidum, adalah minyak mineral yang sangat halus serta digunakan dalam kosmetik dan untuk keperluan medis. Ini adalah definisi UK (British Pharmacopoeia) dan istilah mungkin memiliki kegunaan yang berbeda di negara lain. Parafin cair bisa digunakan untuk campuran kosmetik, industri, dan medis.

Parafin cair yang juga disebut mineral oil merupakan minyak kental yang transparan, tidak berwarna, dan tidak memiliki rasa. Memiliki titik didih > 360°C dan larut dalam aseton, benzena, kloroform, karbon disulfide eter, petroleum eter, serta praktis tidak larut dalam air. Penggunaan parafin cair pada emulsi topikal yaitu 1,0% – 32%. Viskositas parafin cair pada 20°C sebesar 110-230 mPa.s dan parafin cair inkompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat. Parafin cair biasanya digunakan pada emulsi minyak dalam air (M/A).[1]

Parafin cair memang memiliki sejumlah nama lain, seperti white oil dan ada juga yang menyebutnya jelly lilin. Bentuknya berupa cairan bening agak kental. Jelly lilin berbentuk butiran putih. Bahan ini bersifat empuk dan menggumpal. Bahan ini akan berproses menjadi cair seiring dengan terbentuknya lilin jelly. Pada proses pembuatan lilin jelly, white oil dipanaskan dan diberi campuran jelly, sehingga adonan lilin menjadi kenyal. Pada pembuatan lilin jelly, suhu sangat tinggi, sehingga harus ekstra hati-hati.[2]

Baca juga:  Digemari Karena Rasanya Yang Lezat, Bisnis Nasi Kuning Kian Berkembang

Parafin cair atau liquid paraffin memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ulasan manfaat bahan kimia satu ini.

Kegunaan Parafin Cair

Parafin Cair Sebagai Pencahar

Parafin cair (petrolatum) kerap digunakan sebagai pencahar, pelumas, dan sebagai base untuk semprotan hidung (nasal spray).Parafin lainnya, seperti parafin putih lunak, adalah campuran hidrokarbon semi-padat dan digunakan sebagai dasar salep dan pelumas. Karena efek sampingnya dan ketersediaan produk yang lebih baik, parafin cair tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin.

Pasalnya, parafin cair yang digunakan sebagai pencahar dapat mengurangi penyerapan vitamin A dan vitamin larut lemak lainnya (D, E, dan K). Dilansir dari Sciencedirect, paparan jangka panjang parafin cair untuk memerangi sembelit dapat menghasilkan pneumonia lipoid eksogen, terutama pada orang tua dengan aspirasi kronis. Kondisi ini sering terlewatkan pada anamnesis. Konteks paparan lainnya termasuk penggunaan minyak mineral pada hidung atau faring dan penggunaan lipstik secara kompulsif. Minyak mineral yang tidak dapat terurai terakumulasi di alveoli, di mana ia menimbulkan reaksi paru dengan fibrosis.

Baca juga:  Cara Membuat Bean Bag Lengkap, Hasilnya Enggak Kalah dengan Buatan Pabrik!
Parafin cair (sumber: a2ztaxcorp.com)

Parafin cair (sumber: a2ztaxcorp.com)

Parafin Cair untuk Salep

Parafin cair juga telah digunakan dalam salep, sebagai emolien pada penyakit kulit, dan sebagai pelumas dalam mengobati mata kering. Injeksi parafin cair ke dalam rongga pleura (oleothorax) adalah pengobatan yang banyak digunakan untuk tuberkulosis paru sebelum obat antituberkulosis yang efektif tersedia. Namun, komplikasi jangka panjang dari metode ini terus dilaporkan.

Parafin Cair untuk Paraffin Bath

Kegunaan lain parafin cair adalah untuk paraffin bath atau mandi parafin. Mandi parafin (campuran parafin dan minyak mineral) dikenal sebagai metode sederhana dan efisien untuk menerapkan panas buatan, khususnya untuk sendi kecil tubuh seperti sendi interphalangeal. Metode ini paling sering digunakan untuk perawatan pada penderita rheumatoid arthritis dan osteoarthritis. Kombinasi parafin dan minyak mineral memiliki panas spesifik yang rendah, yang meningkatkan kemampuan pasien untuk mentolerir panas dari parafin (dibandingkan dengan air pada suhu yang sama).

Untuk perawatan kulit, biasanya cokelat digabungkan dengan terapi parafin, manfaat relaksasi dan kecantikan yang didapat dari cokelat menjadi berlipat ganda. Olesan parafin cair hangat dicampur cokelat bermanfaat melembutkan otot yang tegang dan kaku. Sirkulasi darah pun menjadi lancar, pegal-pegal pun hilang. Parafin cair itu akan membuka, melebarkan, dan melancarkan pembuluh kapiler dalam tubuh. Untuk kulit, parafin memberikan kelembapan, memberi nutrisi, dan melembutkan.[3]

Baca juga:  Beberapa Hal yang Perlu Anda Tahu Tentang Jerawat

Parafin Cair dalam Dunia Kosmetik

Parafin cair dikenal sebagai agen penghidrasi dan pembersih. Oleh sebab itu, bahan ini kerap digunakan dalam beberapa komestik, baik untuk produk kulit dan rambut. Parafin cair juga digunakan sebagai salah satu bahan untuk tisu setelah waxing (after wax-wipes).

[1] Yovita, VSR. 2016. Optimasi Parafin Cair Sebagai Emolien dan Gliserol sebagai Humektan dalam Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) serta Uji Aktivitas Antioksidan [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Sanata Dharma.

[2] Apriyatno, V. 2004. Teknik Dasar Membuat Lilin Hias. Jakarta: Kawan Pustaka, hlm 9.

[3]Pangkalan Ide. 2008. Dark Chocolate Healing. Jakarta: Elex Media Komputindo, hlm 343.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*