Dari Mana Sumber DHA dan Apa Saja Manfaat DHA yang Belum Diketahui Orang?

Ilustrasi: bahan makanan sumber DHA (sumber: medicalnewstoday.com) Ilustrasi: bahan makanan sumber DHA (sumber: medicalnewstoday.com)

Bagi sebagian besar orang mungkin sangat familiar dengan salah satu kandungan senyawa yang biasanya terdapat dalam beberapa jenis makanan sehat yaitu DHA atau bisa disebut dengan asam dokosaheksaenoat. DHA sendiri merupakan salah satu jenis asam lemak tak jenuh dengan rantai panjang golongan omega-3. DHA sendiri banyak dijumpai dalam organ tubuh terpenting seperti otak dan retina mata. Sehingga, DHA sendiri memiliki banyak manfaat baik untuk otak dan mata sebagai fungsi berpikir dan penglihatan.

Dan dilansir dari hellosehat.com, DHA dibuat dari senyawa induknya yaitu asam linolenat atau bisa juga disebut sebagai Alpha Linolenic Acid yang bisa disingkat ALA. Sebelum menjadi senyawa DHA, ALA akan diubah menjadi EPA atau bisa disebut sebagai eicosapentaenoic acid. EPA sendiri banyak ditemukan dalam hampir semua jenis susu formula, dan inilah mengapa sebagian besar susu formula selain memiliki EPA pasti memiliki DHA. Selain terdapat pada susu formula, DHA juga terdapat dalam beberapa bahan makanan sehat.

Dari Mana DHA Bisa Didapatkan?

  • Ikan. Salah satu jenis makanan sehat dengan kandungan DHA tinggi yaitu ikan. Seperti yang kita tahu ada beberapa jenis ikan, seperti jenis ikan air tawar, payau, dan laut. Dari beberapa jenis ikan tersebut, dilansir dari doktersehat.com bahwa jenis ikan laut seperti salmon dan tuna memiliki kandungan DHA lebih tinggi.
  • Kerang. Sumber DHA berikutnya yaitu kerang, ini merupakan salah satu jenis seafood yang bisa Anda temukan di pasar tradisional maupun pasar modern. Selain memiliki kandungan DHA, kerang juga memiliki rasa lezat dengan cara memasak yang mudah. Anda bisa merebusnya dan menambahkan sedikit garam sebagai cara mudah dan praktis untuk memasak kerang.
  • Kaviar. Ini merupakan bahan makanan yang bisa Anda jumpai di beberapa toko dengan kemasan kalengan, walaupun beberapa jenis toko juga menjualnya dalam bentuk segar. Biasanya kaviar sendiri dimasak sebagai bahan pendamping dalam menu makanan sehat.
  • Kacang Kedelai. Merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang biasa dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan tempe dan tahu. Sehingga untuk mendapatkan DHA dari kacang kedelai, Anda juga bisa mendapatkannya dari dua makanan tersebut.
Baca juga:  Sederet Khasiat Jus Kurma Ajwa, Salah Satunya Bagus untuk Ibu Hamil!

Tidak hanya dari beberapa jenis seafood saja dan berkat kecanggihan teknologi yang ada, DHA sudah bisa dijumpai dalam bentuk suplemen dalam bentuk kapsul, tablet, hingga cairan mirip dengan sirup. Menurut WHO sendiri sangat penting bagi anak usia 6 bulan hingga 24 bulan dan DHA juga sangat penting bagi ibu hamil maupun menyusui karena memiliki banyak sekali manfaat.

Apa Saja Manfaat DHA untuk Anak-Anak dan Ibu Hamil?

Bocah-bocah aktif

Bocah-bocah aktif

Mencegah Alzheimer

DHA tampaknya tidak hanya sangat penting bagi balita maupun anak-anak, begitu juga dengan orang dewasa apalagi ketika memasuki umur 30 tahun. Bagi orang dewasa yang mengonsumsi makan-makanan penghasil DHA seperti ikan laut setidaknya 2 porsi dalam seminggu tidak akan mudah terkena alzheimer. Alzheimer sendiri merupakan gangguan pada sistem saraf di otak, orang dengan penyakit alzheimer akan mengalami penurunan fungsi pada otak sehingga mengalami kerusakan pada ingatannya.

Baca juga:  Waspada, Stres Bisa Menyebabkan Jerawat Tubuh

Mendukung Perkembangan Otak pada Janin

Alasan mengapa seorang ibu hamil harus mengonsumsi susu formula dengan kandungan DHA karena DHA pada susu ibu hamil juga dapat diserap oleh janin. DHA yang terserap oleh janin akan mendukung tumbuh kembang otak dan sistem saraf. Untuk mengonsumsi susu ibu hamil, seorang ibu dianjurkan mengonsumsi sesuai dengan takaran yang tertera pada setiap kemasan susu.

Menjaga Tekanan Darah Ibu Hamil

Pentingnya DHA pada ibu hamil selain untuk kebaikan janin juga sangat baik untuk menjaga tekanan darah pada ibu hamil. Diketahui bahwa tekanan darah yang tidak stabil sangat berisiko terhadap kesehatan ibu hamil. Seperti jika sang ibu mengalami darah tinggi maka sangat beresiko untuk melakukan operasi saat melahirkan dan ketika ibu hamil mengalami tekanan darah rendah maka ibu hamil akan berisiko mengalami anemia. Dan dijelaskan pula bahwa seorang ibu hamil harus mampu menjaga tekanan darahnya selama masa kehamilan berlangsung terutama saat memasuki kehamilan usia 7 bulan hingga masa melahirkan.

Ibu hamil

Ibu hamil

Menurunkan Risiko Terhadap Bayi Lahir Prematur

Menurut penelitian, seorang ibu hamil yang kekurangan DHA secara alami dapat meningkatkan tingginya risiko terhadap bayinya untuk lahir secara prematur. Untuk itu, para ibu hamil hendaknya mengonsumsi makan-makanan dengan kandungan DHA seperti seafood, biji-bijian, dan yang paling penting yaitu susu ibu hamil.

Baca juga:  Ternyata Bukan Pemborosan, Ini Fungsi Penting Marinasi Ayam dengan Susu

Dan menurut penelitian yang dilakukan di Amerika bahwa seorang ibu hamil hendaknya mengonsumsi 600-800 mg DHA setiap harinya untuk menurunkan risiko agar bayinya tidak lahir prematur. Diharapkan pula agar seorang ibu hamil dapat memenuhi dosis DHA per harinya untuk menurunkan jumlah bayi lahir prematur saat ini.

Menurunkan Kondisi ADHD

ADHD merupakan sebuah kondisi di mana seorang anak maupun orang dewasa mengalami hiperaktif, biasanya ini dialami oleh orang dengan gangguan mental seperti autis. Dan ciri dari seseorang dengan ADHD cenderung tidak bisa fokus dengan satu hal dan pikirannya mudah terganggu.

Dari penelitian yang dilakukan, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya kadar DHA dalam tubuh orang tersebut. Selain itu, dengan rendahnya kadar DHA juga menyebabkan gangguan dan tidak maksimalnya fungsi otak. Sehingga untuk mengatasinya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung DHA tinggi atau mengonsumsi suplemen DHA setiap harinya.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*