Sederet Manfaat Daging Sapi untuk Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Ilustrasi: anak mengonsumsi daging (sumber: peakpx.com) Ilustrasi: anak mengonsumsi daging (sumber: peakpx.com)

Daging sapi bukan hanya menjadi menu yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak. Dengan rutin mengonsumsi daging sapi, anak-anak bisa merasakan berbagai manfaat, seperti mencukupi kebutuhan zat besi hingga menunjang tumbuh kembangnya. Lantas, apa saja sebenarnya manfaat yang ditawarkan dari konsumsi daging sapi untuk anak?

Kekurangan zat besi termasuk penyakit gizi nomor satu di dunia. Kinerja buruk di sekolah kemungkinan merupakan simtom. Bahkan, kekurangan sedikit saja dapat menurunkan fungsi kognitif. Daging sapi tak berlemak adalah salah satu sumber zat besi terbaik yang dapat diabsorp.

Menambahkan 1 ons daging sapi per hari menunjukkan perbedaan besar dalam kemampuan tubuh mengabsorp zat besi dari sumber-sumber lain. Manfaat lainnya, daging sapi kaya zinc. Kekurangan zinc sedikit saja menunjukkan dapat menghambat ingatan.[1]

Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolah. Daging sapi adalah salah satu sumber makanan yang mengandung banyak zat besi. Dengan hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh anak akan terbantu dalam penyerapan zat besi dari sumber lainnya. Daging sapi juga mengandung mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat.[2]

Baca juga:  Kanji Rumbi, Bubur Ayam Ala Lhokseumawe, Aceh

Setelah usia 9 bulan cobalah memperkenalkan daging sapi pada anak. Lumatkan daging sapi sebagai asupan zat besi dan protein hewani. Selain daging sapi, bisa juga menggantinya dengan daging ayam atau ikan.[3]

Berikan hanya sumber protein tanpa atau rendah lemak kepada anak-anak. Misalnya, daging sapi bagian has dalam (tenderloin), daging ayam bagian dada atau paha, hasil laut seperti ikan dan cumi-cumi, dan telur organik.[4]

Daging sapi bisa menjadi pilihan yang tepat pula untuk menjadi sumber protein anak. Selain mudah didapat, daging sapi bisa diolah dalam beberapa sajian yang lezat dan menarik untuk anak, seperti daging cincang atau bakso. Pada 100 gram daging sapi rendah lemak dapat mengandung sekitar 26 gram protein.[5] Nah, jika dirangkum, berikut ini sederet manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi daging sapi untuk anak.

Baca juga:  Info Terbaru Nutrijell untuk Diet, Benarkah Bisa Bikin Langsing?

Manfaat Daging Sapi untuk Anak

Ilustrasi: anak mengonsumsi daging (sumber: romper.com)

Ilustrasi: anak mengonsumsi daging (sumber: romper.com)

  • Mendukung pertumbuhan fisik.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mencegah anemia.
  • Mendukung perkembangan otak.
  • Sebagai sumber energi.

Bagi Anda yang masih kebingungan bagaimana dan seperti apa resep berbahan dasar daging sapi yang cocok untuk menu MPASI (makanan pendamping ASI) Si Kecil, berikut kami rangkum resep yang mungkin bisa Anda coba.

Resep MPASI Tim Kentang Daging Sapi

Bahan Tim Kentang Daging

  • 100 g daging sapi giling tanpa lemak
  • 1 sdt margarin
  • 300 g kentang, potong dadu kecil
  • 400 ml susu kedelai
  • 75 g brokoli, cincang kasar
  • 1/4 sdt garam

Cara Membuat Tim Kentang Daging

  1. Tumis daging dengan margarin sampai matang, angkat.
  2. Tim kentang bersama daging sapi giling dan susu kedelai sampai kentang matang dan empuk.
  3. Tambahkan brokoli dan garam, aduk rata sampai matang. Angkat.[6]

Bagaimana? Cukup mudah bukan cara membuat menu MPASI dengan daging sapi yang lezat untuk anak-anak? Perlu diketahui bahwa resep di atas menghasilkan sekitar 3 porsi tim kentang daging sapi. Anda bisa menyesuaikan bahan-bahan yang dipergunakan, seperti menambahkan wortel atau sayuran lainnya agar gizi yang terkandung dalam menu ini lebih lengkap.

Baca juga:  Sekolah Kembali Dibuka, Apa yang Perlu Dilakukan Orang Tua?

[1] Olivia, F & A. Noverina. 2012. Makanan Super untuk Melejitkan Konsentrasi dan Kreativitas Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo, hlm 75.

[2]Febry, AB &Zulfito M. 2014. 101 Menu MPASI Sehat. Alit TP, editor. Jakarta: PandaMedia, hlm 23.

[3] Imani, N. 2020. Stunting Pada Anak: Kenali dan Cegah Sejak Dini. Teguh S, editor. Yogyakarta: Hijaz Pustaka Mandiri, hlm 71.

[4]Apriadji. WH. Buku Pintar Menu Balita 30 Hari. Ria D, editor. Jakarta: Pustaka Bunda, hlm 11.

[5]Aprilia, AY. 2022. Upaya Pencegahan Stunting Dengan Perbaikan Pola Makan Dan Pola Hidup Sehat. Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, hlm 44.

[6]Kharie, A dkk. 2017. 350 Resep MPASI & Makanan Sehat untuk Anak. Jakarta: DeMedia, hlm 157.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d blogger menyukai ini: