Bagian Buah Pohon Ketapang Ternyata Simpan Beragam Manfaat Menakjubkan

Pohon ketapang (sumber: dekoruma.com) Pohon ketapang (sumber: dekoruma.com)

Masyarakat yang tinggal di Indonesia memang harus bersyukur karena dianugerahi tanah yang subur tempat tumbuhnya berbagai tumbuhan obat. Salah satu tanaman yang mungkin sudah sering Anda lihat namun tidak Anda sangka menyimpan banyak manfaat adalah ketapang. Seperti halnya kelapa, beberapa bagian dari pohon ketapang, mulai dari daun, buah, hingga kayunya disebut menyimpan beragam kegunaan.

Ketapang atau katapang adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Pohon yang cepat tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat ini sering dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Dalam Bahasa Inggris, tumbuh satu ini kerap disebut dengan nama Bengal almond, Indian almond, Malabar almond, Singapore almond, Tropical almond, Sea almond, Beach almond, Talisay tree, Umbrella tree, dan sebagainya.

Ketapang (Terminalia cattapa L.) merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar 1-2 m. Batangnya berkayu, bercabang, dan berwarna hijau. Daunnya majemuk, menyirip genap, anak daun berbentuk bulat telur, tepi rata, panjang 4-10 cm, dan lebar 15-20 mm. Bunga majemuk, bentuk tandan, mahkota bulat telur terdiri atas 5 bagian dan berwarna kuning. Buah polong, bertangkai, buah muda bagian tengah berwarna cokelat, tepi hijau, setelah tua berwarna cokelat. Bagian yang digunakan sebagai obat biji, kulit kayu, dan daun.

Baca juga:  Cara Mengatasi Jerawat di Punggung & Dada

Biji ketapang berkhasiat sebagai pencahar dan pelancar ASI. Kulit kayu tanaman ini mempunyai efek diuretik, yakni memperbanyak pengeluaran air seni. Daunnya berkhasiat untuk mengatasi disentri, lepra, obat cacing, pencahar, kudis, dan rematik. Bagian yang digunakan untuk terapi hepatitis secara empiris adalah kulit kayu.[1]

Dilansir dari Wikipedia, ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan biasa ditemukan di wilayah ini, kecuali di Sumatera dan Kalimantan yang agak jarang didapati di alam. Pohon ini biasa ditanam di Australia bagian utara dan Polinesia; demikian pula di India, Pakistan, Madagaskar, Afrika Timur dan Afrika Barat, Amerika Tengah, serta Amerika Selatan.

Pohon ini cocok dengan iklim pesisir dan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 400 mdpl dengan curah hujan antara 1.000-3.500 mm pertahun, dan bulan kering hingga 6 bulan. Ketapang menggugurkan daun hingga dua kali setahun, sehingga tumbuhan ini bisa tahan menghadapi bulan-bulan yang kering. Buahnya yang memiliki lapisan gabus dapat terapung-apung di air sungai dan laut hingga berbulan-bulan, sebelum tumbuh di tempat yang cocok. Buahnya juga disebarkan oleh kelelawar.

Baca juga:  Resep Saus Salad Buah yang Mudah Dibuat di Rumah dengan Bahan Seadanya

Manfaat Ketapang

Daun dan buah ketapang (sumber: dijelas.in)

Ada beberapa bagian dari tumbuhan ketapang yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, mulai dari daunnya, kayunya, dan juga buah atau bijinya. Bagi para pecinta ikan hias, khususnya cupang, daun-daun ketapang kering yang diletakkan di akuarium dipercaya bisa memperbaiki kesehatan sekaligus memperpanjang umur ikan.

Kayu terasnya bisa atau yang kerap disebut red-brown terminalia kerap digunakan sebagai penutup lantai atau veneer. Di Indonesia, kayu ketapang dipakai dalam pembuatan perahu dan juga untuk pembangunan rumah.

Dari semua bagian ketapang, biji ketapang adalah bagian yang paling banyak dimanfaatkan. Biji ketapang bisa dimakan mentah atau dimasak. Bahkan sebagian orang menilai rasa biji ketapang lebih enak dari biji kenari. Biji ketapang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan biji almond dalam pembuatan kue. Inti bijinya yang kering setelah dijemur bisa menghasilkan minyak berwarna kuning yang mengandung asam-asam lemak, seperti asam palmitat (55,5 persen), asam oleat (23,3 persen), asam linoleat, asam stearat dan asam miristat. Selain itu, biji kering tersebut juga disebut mengandung protein, gula, dan berbagai jenis asam amino.

Baca juga:  Apakah Krim atau Salep 88 Bisa untuk Miss V?

Menurut sebuah studi, bagian buah ketapang pun dimanfaatkan kulitnya sebagai briket. Sedangkan bijinya dimanfaatkan sebagai beberapa produk industri seperti tepung, selai, kecap, dan sumber minyak nabati meskipun belum maksimal di Indonesia.

Tak hanya sebagai cemilan atau bahan makanan, biji ketapang disebut-sebut memiliki zat afrodisiak yang bisa membangkitkan gairah seksualitas secara alami. Bahkan, bagi pria kabarnya biji ketapang dapat menurunkan risiko ejakulasi dini. Khasiat lainnya yang dikenal tak kalah menakjubkan dari biji ketapang adalah dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan risiko terjadinya serangan jantung, hingga mengurangi risiko stroke.

[1] Sari, W dkk. 2008. Care Your Self: Hepatitis. Jakarta: Penebar Plus+

Leave a comment

Your email address will not be published.


*