Kram Tak Tertahankan Pada Perut Saat Menstruasi, Normalkah?

Ilustrasi: nyeri akibat kram perut kala menstruasi (sumber: happyifyourworld.com) Ilustrasi: nyeri akibat kram perut kala menstruasi (sumber: happyifyourworld.com)

Rasa nyeri tak dapat dihindari saat Anda mengalami menstruasi. Biasanya disertai dengan kram dan kembung yang berlangsung cukup lama tergantung dari kondisi fisik masing-masing individu. Bahkan sebagian wanita mungkin kram satu minggu setelah masa menstruasi berakhir. Hal tersebut tak dapat dianggap remeh, pasalnya kondisi itu tidaklah normal sehingga perlu adanya diagnosis sebagai upaya pencegahan.

Kram dapat terjadi kapan saja dalam siklus menstruasi dengan sejumlah gejala yang berbeda-beda. Nyeri kram tak sebatas karena seks yang  yang menyakitkan, buang air besar dan buang air kecil yang menyakitkan, dan nyeri panggul saja. Melainkan kondisi itu juga dapat mengakibatkan perdarahan atau bercak di antara periode menstruasi, kembung dan kelelahan, sehingga hal ini sudah pasti dapat mengganggu Anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kram ini disinyalir disebabkan oleh fibroid uterus, kista, atau polip. Namun, terdapat beberapa penyebab yang lebih serius karena adanya endometriosis, adenomiosis, dan gejala keputihan yang parah.

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang bertindak sangat mirip dengan lapisan rahim mulai tumbuh di luar rahim yang bukan merupakan tempatnya. Sayangnya, dalam kondisi tersebut wanita sering kali tidak terdiagnosis. Sampai saat ini, endometriosis belum diketahui penyebab atau penyembuhannya.

Sementara itu, adenomiosis terjadi ketika ada pertumbuhan jaringan. Jaringan yang melapisi rahim ini, tumbuh ke dalam dinding otot rahim dan luruh saat menstruasi. Dengan adanya adenomiosis, rahim Anda bisa membesar, yang berarti memiliki area panggul lunak dan periode menstruasi yang sangat berat. Meskipun masih belum diketahui penyebab adenomiosis, kondisi ini kerap menghilang seiring menopause.

Gejala keputihan yang parah juga menyebabkan kondisi kram terjadi. Hal ini dikarenakan adanya bakteri yang menyebar dari vagina ke rahim dan bagian lain. Seperti kebanyakan infeksi, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik setelah didiagnosis. Terlebih jika dokter menemukan gejala yang datang dengan menstruasi secara tidak normal. “Jika Anda tidak dapat mengelola gejala menstruasi Anda dengan perubahan gaya hidup. Maka hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan dan aktivitas sehari-hari,” tandas Dr. Brightman dilansir Womendays.

Baca juga:  Tak Hanya untuk Bayi, Bedak Bayi Simpan Beragam Manfaat untuk Rambut Hingga Wajah

Mengutip Alodokter, kram perut dapat terjadi karena tubuh mengalami perubahan saat menstruasi. Selama periode ini, kontraksi dinding rahim lebih kuat dari biasanya. Kontraksi tersebut terjadi agar lapisan rahim dapat mengalirkan darah menstruasi. Saat dinding rahim berkontraksi, rahim juga akan menekan pembuluh darah yang melapisi rahim. Sehingga kondisi ini dapat memutus aliran darah yang sedang mengantarkan oksigen ke rahim. Putusnya aliran darah memiliki dampak menurunnya kadar oksigen dalam rahim yang membuat jaringan di rahim mulai memproduksi zat kimia bernama prostaglandin. Zat kimia inilah yang memicu rasa sakit.

Cara Mudah Mengatasi Kram Perut Saat Haid

Banyak minum air putih, salah satu cara mengatasi kram menstruasi

Banyak minum air putih, salah satu cara mengatasi kram menstruasi

Perbanyak minum air putih

Saat haid, tentu tubuh membutuhkan cairan lebih banyak. Untuk mengatasi nyeri atau kram perut saat menstruasi, maka lebih baik memperbanyak minum air putih. Anda juga dapat menambahkan perasan lemon dan jahe kedalamnya yang disinyalir dapat meredakan kembung dan memberi efek menenangkan. Selain itu, kafein yang terdapat pada kopi, teh, soda, dan cokelat juga perlu Anda hindari. Kafein dapat memperparah kram dan nyeri otot perut.

Menentukan jenis makanan yang tepat

Anda dapat mulai mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Tentu Anda wajib memilih dan memilah makanan atau minuman apapun yang akan masuk dalam tubuh. Makanan berlemak, bergula, tinggi garam, serta minuman soda dan alkohol sebaiknya harus Anda hindari sebagai cara alami menghilangkan nyeri haid. Sebab komponen ini dapat meningkatkan penumpukan air dalam tubuh Anda dan membuat perut semakin kembung sehingga dapat memperparah nyeri haid yang dialami.

Baca juga:  Banyak Minum Belum Tentu Membuat Kulit Cantik

Mengompres air hangat secara berkala

Anda dapat mengompres dan menempelkan handuk hangat atau botol berisi air hangat karena perut yang kram. Tak hanya meredakan rasa sakit, sensasi hangat ini juga menciptakan suasana rileks bagi penderita. Selain itu, Anda disarankan untuk mandi atau berendam air hangat. Mandi air hangat juga membantu mengendurkan otot-otot di perut, punggung, dan kaki.

Memijat tubuh dan akupuntur

Dalam kondisi kram saat haid, Anda dapat melakukan treatment pemijatan pada area perut bawah. Selama memijat, Anda dapat menggunakan minyak aroma terapi dengan gerakan memutar secara perlahan. Selain itu, akupunktur juga disarankan karena dapat meringankan efek kram perut akibat haid. Akupunktur dilakukan sebagai pengobatan tradisional dengan menggunakan jarum tipis. Jarum-jarum ini akan ditancapkan ke kulit di titik-titik tertentu tubuh untuk merangsang saraf di area tersebut. Jika ingin melakukan akupunktur, datangilah terapis profesional agar keamanannya terjamin.

Bergerak aktif, solusi mengatasi kram perut saat menstruasi

Bergerak aktif, solusi mengatasi kram perut saat menstruasi

Bergerak aktif

Meskipun Anda merasa tidak nyaman saat menstruasi, tetapi justru disarankan untuk melakukan kegiatan fisik. Anda harus melawan ‘mager’ dengan berolahraga untuk memproduksi endorfin yang dapat mengurangi rasa sakit sekaligus memperbaiki suasana hati. Olahraga juga dapat membantu mengendurkan otot serta meningkatkan suplai darah ke panggul.

Mengonsumsi obat pereda nyeri

Selama Anda mengalami kram yang berkepanjangan, disarankan untuk dapat mengonsumsi paracetamol dan tetap harus memperhatikan dosis. Selain obat pereda nyeri, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin D yang dapat mengurangi nyeri haid. Anda juga dapat memperoleh vitamin D dari suplemen atau makanan seperti hati sapi. Selain vitamin D, suplemen vitamin E, asam lemak omega 3, vitamin B1, B6, dan magnesium juga bisa mengurangi kram perut. Jika nyeri kram semakin berat disertai demam dan terdapat gumpalan darah serta cairan vagina dalam jumlah banyak. Maka Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan tindakan yang tepat.

Baca juga:  Kebiasaan Makan Secara Emosional & Pengaruhnya Terhadap Berat Badan

Mengurangi stres

Stres pikiran dapat memicu penyakit bertambah parah. Terlebih saat haid, stres dapat meningkatkan kram perut semakin parah. Sehingga cara efektif untuk mengatasi nyeri haid tentu saja dengan melakukan hal-hal yang dapat mengurangi stres. Mengalihkan pikiran dengan melakukan kegiatan positif dan menyenangkan dapat menjadi solusi. Anda juga dapat sering melakukan meditasi untuk menyeimbangkan pernapasan sehingga mampu mengusir stres dan tekanan di pikiran.

Kapan harus pergi ke dokter?

  • Tak kembali menstruasi selama hampir 90 hari
  • Haid tiba-tiba menjadi tidak teratur
  • Siklus haid yang lebih pendek dari 21 hari
  • Siklus haid yang lebih lama dari 35 hari
  • Haid berlangsung selama lebih dari seminggu
  • Aliran darah menjadi sangat banyak dengan aliran yang deras
  • Mengalami perdarahan di antara siklus haid
  • Menstruasi terasa sangat menyakitkan.

Kram di perut tak boleh dianggap remeh, apalagi jika selama pemberian obat masih terasa nyeri. Lebih baik jika Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik agar kram di perut tidak semakin parah dan menjadi penyakit serius lainnya.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d blogger menyukai ini: