Gangguan Kondisi Kulit Pasca Melahirkan dan Cara Mengatasinya
Di antara masa menyusui pasca melahirkan, tak sedikit wanita yang mengalami perubahan drastis pada kondisi kulitnya. Biasanya, itu tidak hanya berjerawat, tetapi juga melasma, stretch mark dan banyak lagi. Untuk itu, seorang dokter kulit dan spesialis kebidanan membagikan cara untuk mengatasi permasalahan kulit tersebut.
Penyebab Breakout Pasca Melahirkan
Meskipun saat hamil kulit Anda terlihat indah dan mengalami pregnancy glow, bisa jadi Anda akan mengalami masalah kulit setelah melahirkan. Laura Erlich, seorang spesialis kesuburan dan kebidanan holistik mengatakan pada jurnalis HuffPost bahwa itu disebabkan hormon yang berfluktuasi.
“Tepat setelah lahir, hormon adrenalin dan endorphin akan meningkat untuk membantu proses pemulihan, tetapi itu diimbangi penurunan drastis dari hormon kehamilan,” jelas Erlich. “Ditambah gejala baby blues selama beberapa hari, hormon stres seperti kortisol akan meningkat. Hal ini yang menyebabkan banyak permasalahan kulit muncul.”
Beberapa masalah kulit yang umum pasca kehamilan, antara lain ruam, eksim, dan melasma. Selain itu, masih ada beberapa kondisi kulit yang bisa muncul jika kulit Anda memang sensitif. Berikut kondisi kulit pasca persalinan dan cara mengatasinya.
Jenis Gangguan Kulit Pasca Melahirkan
Melasma
Melasma, juga disebut pregnancy mask, adalah penyakit hipermelanosis yang umumnya muncul di bagian wajah yang paling sering terkena paparan sinar matahari.[1] Ini juga suatu kondisi yang melibatkan penggelapan kulit sebagai akibat dari peningkatan produksi melanin.
“Kadang-kadang melasma muncul sebagai bintik-bintik di wajah, atau penggelapan kulit di sekitar mulut,” kata Erlich. “Melanin pada melasma juga bisa bermanifestasi di linea alba, garis gelap yang muncul di perut dari pusar ke tulang kemaluan selama kehamilan.”
Meskipun melasma adalah bentuk hiperpigmentasi yang membandel, biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah kadar hormon Anda diatur ulang. Namun, Geeta Yadav, dokter kulit bersertifikat, mengatakan tindakan terbaik dalam menangani melasma adalah menggunakan tabir surya dan sebisa mungkin menghindari paparan sinar matahari.
Eksim
Eksim adalah kondisi peradangan kulit yang mengakibatkan kekeringan dan gatal. Ini sering muncul karena penurunan hormon kehamilan secara drastis dan perubahan sistem kekebalan pasca persalinan. Selain itu, banyak ibu baru merasa stres selama beberapa minggu pertama kehidupan bayi mereka, dan stres telah terbukti memperburuk eksim.
Untuk mengatasi eksim, kelola makanan yang Anda konsumsi. Erlich merekomendasikan makan makanan padat nutrisi dan menghindari makanan turunan seperti tepung putih, susu, terutama gula. Selain itu, hindari mandi air panas (karena dapat menyebabkan eksim meradang).
Jerawat
Jerawat pasca persalinan dapat berupa kista, komedo, whiteheads, dan pustula. Ada beberapa penyebab munculnya jerawat pasca melahirkan, seperti hormon estrogen yang menurun drastis, sedangkan hormon prolaktin meningkat drastis. Kenaikan kadar kortisol pascapersalinan juga dapat menyebabkan jerawat.
“Kortisol adalah hormon stres yang meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous di kulit, yang dapat meningkatkan produksi sebum dan dapat menyebabkan wabah,” kata Erlich.
Untuk mencegah jerawat pasca melahirkan, pertahankan rutinitas penggunaan skincare untuk membantu menyeimbangkan kembali kondisi kulit Anda. Banyak bahan perawatan kulit penangkal noda yang terbukti ampuh, seperti benzoil peroksida atau asam azelaic.
Stretch Mark
Mengenai stretchmark, Yadav mengatakan, fluktuasi hormon selama kehamilan dapat menyebabkan ikatan serat kolagen dan elastin Anda melemah. Ini yang membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan, sehingga muncullah stretch mark.
“Secara bersamaan, kulit Anda dipaksa untuk meregang dengan sangat cepat dan lebih cepat daripada yang bisa disesuaikan,” kata Yadav. “Ini menyebabkan serat-serat itu robek, menciptakan garis-garis di bawah permukaan kulit Anda. Stretch mark biasanya menjadi kurang jelas dari waktu ke waktu. Perawatan topikal yang mencakup vitamin A dan asam glikolat dapat mengatasinya. Anda juga bisa melakukan treatment induksi kolagen seperti microneedling frekuensi radio.”
Polymorphic Eruption of Pregnancy (PEP)
Meskipun PEP adalah kondisi umum kehamilan, PEP juga dapat muncul setelah melahirkan. “Kondisi ini ditandai dengan plak merah gatal yang awalnya muncul di daerah perut, biasanya di sekitar pusar,” kata Yadav. “Faktor risiko PEP termasuk kenaikan berat badan yang cepat dan berlebihan, jadi menjaga pola makan seimbang selama kehamilan adalah kuncinya.”
PEP cenderung mempengaruhi wanita saat pertama kali hamil dan biasanya tidak kambuh pada kehamilan berikutnya. Ini bisa memakan waktu sekitar empat minggu untuk sembuh, dan bisa diatasi dengan penggunaan kortikosteroid topikal (yang bisa Anda dapatkan tanpa resep atau dengan resep dari dokter kulit Anda), serta antihistamin oral. Seperti halnya eksim, mandi air dingin dengan oatmeal juga bisa terasa sangat menenangkan di kulit yang terkena PEP.
[1] Setyawati, Ni Kadek, I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Ni Made Dwi Puspawati. 2019. Insiden dan Profil Melasma di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Januari 2014 sampai Desember 2014. Jurnal Medika Universitas Udayana, Vol. 8(2): 1-7.
Leave a comment