Kaya akan Manfaat, Begini Cara Mengkonsumsi Buah Dewandaru
Anda pernah mengkonsumsi buah dewandaru? Buah satu ini memang tergolong langka dan mungkin sulit ditemui di kota-kota besar. Padahal, cara menanam dewandaru sebenarnya tidak terlalu rumit. Tumbuhan nama dewandaru (Eugenia uniflora) dipercaya membawa keberuntungan. Dewandaru termasuk dalam suku jambu-jambuan (Myrtaceae) dengan nama ilmiah Eugenia uniflora L.
Karakteristik Tanaman Dewandaru
Habitus tumbuhan ini berupa semak atau pohon dengan ketinggian mencapai 7 meter. Cabang menyebar, ramping, dan terkadang melekuk. Permukaan batang halus dan kulit batang mengelupas. Daun tunggal berbentuk bulat telur sungsang, bagian pangkal membulat atau sedikit terbilah, ujung meruncing dan tumpul, permukaan halus, mengkilat. Warna daun cokelat kemerahan saat masih muda dan berubah menjadi hijau gelap ketika tua. Saat musim dingin atau kering, daun akan berwarna merah.
Bunga wangi, terdiri atas 1-4 bunga yang menyatu di ketiak daun, berwarna putih krem, dan berdiameter sekitar 1 cm. Kelopak bunga berbentuk tabung dengan 8 rusuk dan 4 lekukan. Mahkota bunga berwarna putih dan panjang 7-11 mm. Jumlah benang sari sekitar 50-60 helai.
Buah dewandaru menggantung, berbentuk bulat pipih dan terdapat 7-8 rusuk seperti lampion. Buah berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah menjadi oranye, hingga merah terang atau gelap keunguan. Kulit buah tipis, daging buah oranye hingga merah, berair dan sedikit lengket, rasa masam hingga manis. Biji berbentuk pipih dan umumnya berjumlah 1 butir dengan ukuran besar atau 2-3 butir dengan ukuran kecil.
Kandungan & Manfaat Dewandaru
Dewandaru termasuk tumbuhan yang kaya manfaat. Dewandaru dikenal sebagai tanaman obat oleh masyarakat Brazil. Mereka memanfaatkan daun dan buah dewandaru sebagai obat diare, demam, hipertensi, dan rematik. Selain itu, teh dari daun dewandaru juga berkhasiat untuk mengobati cacingan, bronkitis, dan batuk. Ekstrak hidroalkoholik daun dewandaru dapat mengurangi kadar enzim xanthine-oxidase yang memicu terbentuknya asam urat.
Beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa dewandaru juga memiliki kemampuan antimikroba. Buah dewandaru juga kaya akan antioksidan. Antioksidan tertinggi terdapat pada buah dewandaru yang masih berwarna oranye karena kaya akan karotenoid. Di samping itu, biji dewandaru juga kaya antioksidan karena kandungan senyawa fenolik yang sangat tinggi.[1]
Daun segar dewandaru dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi dan mampu mempengaruhi sistem saraf pusat, menurunkan tekanan darah, sebagai antibakteri, juga mampu mencegah kanker. Selain itu daun tanaman ini pun dilaporkan mampu sebagai antidiabetes, mampu membunuh larva. Minyak yang keluar dari daunnya pun memiliki kemampuan membunuh bakteri dan juga memiliki aktivitas antioksidan, serta memiliki efek sebagai anti-leishmania yaitu suatu protozoa yang menyebabkan kerusakan organ. Bijinya memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri. Daun dan buahnya dapat mengobati rematik, anti kolesterol, dan diare.
Cara Mengkonsumsi Buah Dewandaru
Untuk mengobati rematik, antikolesterol, dan diare, buah dewandaru dapat dikonsumsi langsung atau daunnya dapat direbus dengan air panas, disaring, airnya dapat diminum.[2] Untuk meredakan diare, Anda bisa menggunakan sekitar 20 gram daun dewandaru, rebus dengan air sebanyak 1,5 gelas atau 300 cc. Rebus sampai mendidih dan tunggu sampai 5 menit. Setelah itu, angkat dan saring. Ramuan ini bisa diminum sehari 3 kali hingga gangguan diare mereda.
Selain dimakan langsung, bagian buah dewandaru bisa juga dikonsumsi dengan cara dijus. Anda bisa menyantap buah yang sudah matang. Biasanya buah dewandaru yang matang berwarna oranye kemerahan atau merah kehitaman untuk yang sudah benar-benar matang.
Cara Mendapat Dewandaru
Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan stek batang. Perawatannya dengan penyiraman teratur. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada tempat dengan cukup sinar matahari dan juga cukup air. Dewandaru dapat ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera.[3] Selain dengan stek, perbanyakan dewandaru juga bisa dilakukan dengan menanam bijinya langsung ke tanah. Cara ini terbilang mudah, sebab Anda tinggal rajin-rajin menjaga asupan nutrisi dan air untuk tanaman tersebut hingga muncul batang dan daun.
[1] Renjana, E. 2020. Dewandaru (Eugenia uniflora L.), Buah Legendaris yang Sarat Mitologi di Pegunungan Kawi. Warta Kebun Raya. 18(1): 1-8.
[2] Ulung, G dkk. 2014. Sehat Alami dengan Herbal: 250 Tanaman Berkhasiat Obat. Intarina H, editor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 124.
[3] Ibid.
Leave a comment