Kapulaga Cocok Digunakan untuk Masak Apa?
Kapulaga adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean). Kedua genera ini merupakan tanaman asli Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia, Nepal, dan Pakistan. Kapulaga termasuk rempah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Bahkan, harga kapulaga per kg bisa mencapai lebih dari Rp100 ribu. Di Indonesia, kapulaga banyak dimanfaatkan untuk bumbu aneka masakan. Namun, beberapa dari Anda mungkin masih bingung, kapulaga cocok digunakan untuk masak apa? Agar lebih paham, simak ulasan lengkap mengenai kapulaga berikut ini!
Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Nama asing kapulaga adalah pai thou kou (Bahasa Tionghoa).
Orang Yunani menyebut buah itu cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam Bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam Bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam Bahasa Hindi, dan elakkaai dalam Bahasa Tamil.
Tumbuhan kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, sosoknya seperti tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.
Buah yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4-7 butir biji cokelat kemerah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe, tetapi baunya tidak. Kapulaga memiliki aroma sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai grains of paradise. Oleh karena itu, dimanfaatkan untuk menambah aroma pada masakan, kue, dan minuman. Ada dua jenis kapulaga, yaitu kapulaga putih yang banyak digunakan untuk masakan dan kapulaga hijau untuk kue dan minuman.
Saat akan digunakan, kapulaga dimemarkan atau dihaluskan dan disangrai hingga harum agar aroma khas dapat tercipta. Kapulaga sebaiknya disimpan dalam toples yang tertutup rapat.[1]
Karakteristik Tanaman Kapulaga
Kapulaga adalah jenis yang mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan perlakuan khusus. Waktu berbuah pertama kali pada umumnya setelah dua tahun dari penanaman. Pada saat musim panen, petani dapat memanen hasilnya rata-rata setiap dua minggu sekali, sehingga kapulaga bisa menjadi penghasilan minggu bagi petani.
Penanaman kapulaga hanya membutuhkan satu kali tanam selanjutnya tidak perlu lagi penanaman karena buah kapulaga dipanen dengan cara dipetik tanpa merusak tanamannya. Selain itu, satu tanaman kapulaga akan tumbuh menjadi banyak tanaman membentuk rumpun, sehingga masyarakat menanam kapulaga menggunakan bibit yang diambil dari rumpun yang sudah ada. Persyaratan khusus tanaman kapulaga adalah perlunya tanaman naungan. Keberadaan tanaman naungan untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima. Apabila kapulaga ditanam di daerah terbuka maka pertumbuhannya kurang bagus bahkan terlihat layu.[2]
Kapulaga untuk Masakan Apa?
Kapulaga sebagai rempah dapat digunakan sebagai bumbu masakan. Kapulaga juga dimanfaatkan sebagai campuran minuman kopi atau teh (gahwa), campuran manisan atau gula-gula dan coklat (confectionaries).[3]
Sebagai bumbu, kapulaga digunakan bersama dengan rempah lain seperti cengkeh, pala, kayu manis, ketumbar, jinten, dan lain-lain; dijadikan bumbu masakan kari, gulai, opor, sup, sambal-sambalan dari berbagai daging, udang, ikan, dan lain-lain. Bumbu ini bersifat menghilangkan bau anyir, amis daging, mengharumkan dan menambah citarasa masakan.
Manfaat Kapulaga untuk Kesehatan
Kapulaga juga banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, sebinena, mirkena, mirteral, karvona, terpinil asetat, betakamfer, protein gula, lemak, silikat, dan kersik. Sebagai obat, kapulaga dapat digunakan sebagai ekspektoran (pelega tenggorokan), obat terhadap flatulensi atau meteorismus (penimbunan gas dalam usus), dan kolik. Kapulaga juga sering digunakan sebagai kunyah-kunyahan (masticatory) pengharum bau mulut.[4]
Kapulaga bisa diperoleh dengan mudah di sejumlah pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan terdekat yang ada di sekitar tempat tinggal Anda.
[1]Asnur, L. 2021. TATA BOGA I (Masakan Nusantara). Pasuruan: Penerbit Qiara Media, hlm 30.
[2] Hani, A dkk. 2020. Kapulaga Ratu Rempah Pembawa Berkah Potensi Prospektif di Era Pandemi COVID-19. Bogor: IPB Press, hlm 14.
[3]Gardjito, M. 2013. Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia. Intarina H, editor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 14.
[4]Ibid., hlm 15.
Leave a comment