Ingin Hemat, Apakah Beauty Hack Memotong Kemasan Kosmetik Cukup Efektif dan Efisien?
Telah beredar banyak video mengenai beauty hack yang sering ditonton oleh masyarakat, terutama kaum wanita. Salah satu beauty hack tersebut, yaitu memotong kemasan atau tabung kosmetik untuk mendapatkan sisa produk di dalam kemasan. Namun, apakah beauty hack tersebut cukup efektif dan efisien jika diterapkan sehari-hari?
Beauty hack tersebut didasari sifat hemat para wanita yang sayang membuang kemasan kosmetik, karena di dalamnya masih ada sisa sedikit bahan yang bisa digunakan. Karena, kosmetik sendiri merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan sehari-hari untuk menutupi bagian wajah yang tidak sempurna atau mengubah bentuk wajah agar terlihat lebih ideal.[1]
Memotong Tabung Kosmetik Efektif, tapi Tidak Efisien
Karena kosmetik adalah bahan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, tak heran jika para wanita sangat sayang dengan benda tersebut. Bahkan, tak jarang mereka menggunakan kosmetik secara irit, apalagi jika make up tersebut memiliki harga yang mahal dan bermerek. Beauty hack dengan memotong kemasan kosmetik tentunya mendukung jiwa hemat para wanita yang tidak rela membuang kosmetik mahal.
Beauty hack tersebut juga dinilai efektif bagi sebagian besar orang. Tak jarang dengan menerapkan cara ini, mereka bisa mengoleskan sunscreen, foundation, dan aneka produk lainnya hingga tetes terakhir tanpa perlu repot memencet atau menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan seluruh produk dari kemasannya.
Sayangnya, banyak yang masih kurang paham cara memotong kemasan kosmetik yang tepat. Tak jarang mereka memotong bagian tengah kemasan ketika isinya masih terlalu banyak. Jika make up masih bisa dikeluarkan tanpa harus dipotong bungkusnya, sebaiknya Anda tidak perlu melakukan beauty hack. Melakukan beauty hack dengan cara yang kurang tepat tentunya dapat menimbulkan beberapa masalah.
Dilansir dari allure, dengan memotong tabung kemasan kosmetik yang isinya masih tersisa banyak, akan membuat Anda lebih kesulitan ketika ingin menggunakan make up. Mau tak mau, Anda harus menggunakan jari Anda untuk mengeluarkan isi dari kemasan yang telah dipotong.
Bakteri yang menempel di tangan, secara tidak sadar akan tertransfer ke produk kosmetik. Selain itu, bisa saja bakteri dari luar ikut masuk ke dalam kemasan selama kemasan terbuka lebar. Apalagi, ketika kemasan dipotong, sudah tidak ada lagi sistem pengunci atau biasa disebut dengan shield pada kemasan yang melindungi isi produk.
Karena bakteri masuk ke dalam produk, tak heran jika nantinya Anda mengalami gejala iritasi. Gejala iritasi yang umum dialami akibat bakteri pada produk, yaitu jerawat, gatal-gatal, dan komedo. Selain itu, bakteri yang terjebak dalam isi produk make up bisa mengubah kualitas, tekstur, warna, dan aroma produk.
Efek negatif lainnya yang timbul jika Anda salah menerapkan beauty hack adalah kosmetik mudah teroksidasi. Perlu Anda ketahui bahwa lubang yang terlalu besar akibat proses pemotongan akan meningkatkan kecepatan oksidasi dan berpotensi mengekspos penyebaran bakteri serta jamur.
Produk yang mengalami oksidasi akan kehilangan kadar nutrisi dan senyawa yang berperan penting untuk kesehatan dan kulit Anda. Sehingga, saat Anda menggunakan produk, manfaatnya tidak lagi sama sebelum Anda memotong kemasannya. Bahkan, tak jarang beberapa jenis produk tidak memiliki fungsi apapun saat digunakan karena teroksidasi.
Perlu Anda ketahui juga bahwa produk dengan kemasan yang mudah dipotong dengan bentuk tabung maupun tube, biasanya lebih rentan terhadap kontaminasi dibanding jenis produk yang dikemas dalam guci atau kemasan berbahan kaca. Sehingga, sebaiknya Anda tidak memotong kemasan produk secara sembarangan.
Sebagai solusi, jika Anda ingin mempraktikkan beauty hack memotong kemasan kosmetik, Anda perlu memperhatikan isinya. Gunakan lampu untuk melihat seberapa banyak sisa kosmetik yang ada pada kemasannya. Jika benar-benar sedikit dan hanya bisa dipakai dalam sekali saja, Anda bisa memotong bagian tengah kemasan. Setelah kemasan kosmetik dipotong, gunakan produk sesegera mungkin dan jangan memberi jeda. Usahakan untuk menghabiskan sisa produk dalam sekali merias wajah.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan gunting yang Anda gunakan. Pastikan Anda telah mencucinya sebelum menggunakan gunting dan memilih jenis gunting yang tajam serta tidak berkarat. Kesalahan dalam memilih gunting juga akan menimbulkan efek negatif pada produk jika digunakan. Bisa saja bakteri pada gunting mengontaminasi produk dan menyebabkan iritasi.
[1] Sukristiani, Dwi. 2014. Pengetahuan Tentang Kosmetika Perawatan Kulit Wajah dan Riasan pada Mahasiswi Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (Skripsi). Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Leave a comment