Ingin Lebih Harmonis dengan Buah Hati? Ucapkan Frasa Ini!
Melalui keluarga, watak, moral, tingkah laku, dan pendidikan anak akan terbentuk dan inilah mengapa pola asuh sangat penting untuk buah hati Anda.[1] Kendati demikian, banyak orang tua yang bingung menerapkan pola asuh yang tepat. Kesalahan dalam memberikan pengasuhan akan membuat anak menjauh dari orang tuanya. Untuk itu, ucapkan beberapa frase yang bersifat menyenangkan supaya hubungan Anda dan buah hati menjadi lebih harmonis.
Kata-kata dan frasa merupakan hal terpenting dalam meningkatkan kenyamanan anak mendapatkan pengasuhan. Ini karena si kecil masih memiliki perasaan yang sangat sensitif. Sebuah kata yang sifatnya negatif, bisa mempengaruhi pola pikir dan tindakannya. Untuk itu, HuffPost membagikan frasa seperti apa yang bisa Anda pakai selama menerapkan pola asuh yang baik untuk buah hati.
“Kamu harus bangga pada dirimu sendiri!”
Pembentukan rasa percaya diri dan pengetahuan untuk menghargai diri sendiri pada anak akan muncul ketika duduk di usia taman kanak-kanak (TK). Inilah pentingnya orang tua untuk membantu mereka mengambangkan dua aspek tersebut dengan cara yang positif sejak dini.
“Ucapkan kata-kata yang positif untuk membuat mereka mampu menghargai diri sendiri dan merasa percaya diri,” kata Amy McCready pendiri PositiveParentingSolutions.com. “Sebagai contoh, katakan ‘kamu harus bangga pada dirimu sendiri’ di saat anak mulai minder melihat teman-temannya.”
“Saya mendengarmu!”
Setiap anak tentunya ingin berkeluh kesah kepada orang tuanya, baik itu ayah maupun ibu. Untuk itu, luangkan waktu sebentar saja untuk mendengarkan curhatan mereka. Ini juga sebagai langkah untuk meningkatkan keharmonisan antara orang tua dan anak.
“Ucapkan kata ‘saya mendengarmu,’ dengan lembut ketika anak ingin curhat.” kata McCready. “Ini juga akan membuat mereka, secara tidak sadar menjadi pribadi yang lebih terbuka dan jujur kepada orang tuanya.”
“Apa rencanamu?”
Anak-anak sangat antusias dalam berbagai hal, termasuk berkontribusi dalam masalah keluarga. Jangan sungkan untuk meminta pendapat mereka, karena ini juga salah satu cara agar hubungan anak dan orang tua menjadi lebih harmonis. Namun, Anda juga tidak boleh memaksa dan sebaiknya bertanyalah dengan lembut.
“Daripada mengisolasi anak dalam permasalahan keluarga, lebih baik Anda mengajaknya diskusi,” kata McCready. “Untuk itu, gunakan pertanyaan ‘apa rencanamu?’ di awal kalimat. Sebagai contoh, ‘apa rencanamu jika hari ini rumah sangat kotor dan akan ada banyak tamu?’ itu akan membuat mereka menjadi pribadi yang tanggap dan tidak pamrih membantu sesama.”
“Apa yang ingin kamu tanyakan?”
Anak-anak sangat penasaran dengan berbagai hal yang baru mereka temui. Ini membuat mereka selalu ingin bertanya ketika bersama orang tuanya. Namun, ada juga anak-anak yang cenderung menyimpan rasa penasaran mereka dan membiarkannya berlalu. Nah, sebagai orang tua, Anda harus membuat anak berkembang dengan baik, terutama jika anak Anda suka menyimpan rahasia.
Setiap Anda mengajak mereka ke tempat yang baru atau setiap Anda memperkenalkan hal baru kepada si kecil, selalu tanyakan ‘Apa yang ingin kamu tanyakan?’ terkait dengan hal baru tersebut. Mungkin, si kecil tidak akan langsung menjawab, tetapi Anda harus bersabar dan terus menggali pikiran mereka. Ini akan membuat mereka secara tidak sadar menjadi anak yang aktif dan kritis dalam berpikir, sekaligus lebih merasa nyaman dengan Anda.
“Apapun yang kamu lakukan, sangat luar biasa”
“Setiap hari, orang tua cenderung membuat anak melakukan banyak hal dengan permintaan dan tuntutan yang aneh-aneh,” kata McCready. “Tanpa mereka sadari, itu membuat anak menjadi menutup diri dan menghindari orang tuanya.”
Sebagai solusi untuk memperbaiki hubungan anak dan orang tua yang mulai renggang, cobalah untuk membiarkan si kecil melakukan apa yang mereka inginkan. Supaya lebih harmonis dan anak-anak kembali terbuka pada Anda, katakan, ‘apapun yang kamu lakukan, sangat luar biasa.’
“Apa yang kamu suka dan tidak suka?”
Banyak orang tua yang merasa apa yang mereka pilih untuk anaknya pasti disukai si kecil. Anak-anak memang cenderung memperlihatkan rasa suka dan bahagia terhadap pilihan orang tua, karena mereka selalu ingin menyenangkan hati ayah atau ibunya. Untuk itu, pastikan Anda selalu menanyakan apa yang mereka suka atau tidak suka untuk menentukan pilihan terbaik dalam mengasuh anak.
Kerenggangan antara anak dan orang tua, juga bisa disebabkan karena orang tua yang tidak mengetahui hal-hal yang disukai maupun dibenci anaknya. Tidak semua anak dengan transparan mengatakan semua yang disukai dan tidak disukai, oleh karena itu, cobalah untuk menanyakan, ‘apa yang kamu suka dan tidak suka dari pilihan kami?’ kepada anak.
[1] Makagingge, Meike, Mila Karmila, Anita Chandra. 2019. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Sosial Anak (Studi Kasus pada Anak Usia 3-4 Tahun di KBI Al Madina Sampangan Tahun Ajaran 2017-2018). Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 3(2): 115-122.
Leave a comment