Masa Sekolah, Waspada Gangguan Kecemasan pada Anak

Ilustrasi: anak dengan gangguan kecemasan (sumber: newharbinger.com) Ilustrasi: anak dengan gangguan kecemasan (sumber: newharbinger.com)

Weekend atau liburan sekolah merupakan salah satu masa yang menyenangkan bagi anak-anak, dan seringkali membuat mereka merasa nyaman di rumah. Apalagi, di masa itu, mereka masih bisa bermain dengan teman sebaya secara virtual. Namun, gangguan kecemasan atau anxiety biasanya akan dialami saat mereka harus kembali ke sekolah.

Gangguan kecemasan bisa dialami anak-anak ketika mereka harus keluar dari zona nyaman. Ketika sebelumnya mereka bisa bermain seharian di rumah, saat hari sekolah tiba, tentu mereka tidak bisa melakukan apa yang biasa mereka lakukan di rumah. Sebagai orang tua, Anda harus waspada jika anak Anda mengalaminya. Karena, gangguan kecemasan bisa memperburuk kesehatan mereka.

Menurut penelitian, ansietas (anxiety) atau kecemasan adalah keadaan emosional yang tidak menyenangkan dengan tanda takut dan gejala fisik yang tidak diinginkan. Rasa cemas yang terlalu sering muncul dan tidak dapat dikendalikan adalah salah satu gangguan yang biasa disebut dengan anxiety disorder.[1] Untuk mengenali, apakah anak Anda mengalami anxiety disorder ketika bersekolah, Anda harus mengetahui tanda-tandanya. Berikut adalah beberapa ciri khusus bahwa seseorang mengalami anxiety disorder, khususnya anak-anak.

Baca juga:  Apa Saja Tips Memulihkan Diri Setelah Keguguran?

Tanda Anxiety Disorder pada Anak

  • Perlu Anda waspadai jika sifat anak Anda yang tadinya periang berubah menjadi pemarah. Saat anak-anak harus dipaksa pergi ke sekolah, sebagian besar anak yang sudah merasa nyaman di rumah, akan merasa terusik. Ini membuat emosi mereka berapi-api saat harus menghadapi kenyataan, bahwa tidak bisa berlama-lama di rumah lagi.
  • Dilansir dari HuffPost, anak-anak juga bisa merasa ketakutan tanpa sebab saat diantar ke sekolah. Ini terjadi pada mereka yang merasa inferior ketika belajar di sekolah. Apalagi bagi mereka yang sering menghadapi perundungan di sekolah.
  • Jam tidur berubah. Perhatikan jam tidur anak Anda setiap harinya menjelang harus pergi ke sekolah. Anak-anak yang merasa cemas, biasanya memiliki waktu tidur yang sangat larut. Selain itu, jam tidur mereka tidak tentu. Padahal, anak-anak wajib tidur dengan cukup dan di waktu yang sama setiap harinya.
Ilustrasi: anak di sekolah

Ilustrasi: anak di sekolah

  • Menghindari hal yang disuka. Anak-anak yang cemas berlebihan biasanya akan menghindari hal-hal yang mereka sukai, termasuk makanan, hobi, bahkan teman.
  • Mengajukan pertanyaan berulang-ulang. Waspadai jika anak Anda sering bertanya hari apa mereka harus pergi ke sekolah atau kapan mereka harus sampai di sekolah. Ini adalah salah satu wujud dari rasa cemas yang mereka ungkapkan. Anak merasa kurang percaya bahwa mereka harus pergi ke sekolah lagi. Inilah alasan mereka bertanya berulang kali.
  • Selera hiburan yang berubah. Kenali anak Anda, termasuk hiburan yang mereka sukai. Jika sebelumnya anak Anda suka bermain mobil-mobilan, kemudian berubah menjadi bermain perang-perangan atau hal yang bersifat agresif dan berbahaya, Anda harus waspada. Ini adalah tanda bahwa anak Anda mengalami gangguan kecemasan. Mereka akan melampiaskan rasa cemas tersebut terhadap benda-benda di sekitarnya, termasuk Anda.
  • Berbohong menjelang masuk sekolah. Jika anak Anda berbohong dan mengatakan bahwa dirinya sakit, namun kenyataannya sehat saat di sekolah atau saat Anda antar ke sekolah, bisa jadi ini adalah gejala kecemasan. Biasanya, anak akan berpura-pura sakit perut dan pusing kepala.
Baca juga:  Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Kulit pada Bayi

Di atas adalah tanda gejala kecemasan ringan yang sering dialami oleh anak-anak yang harus menerima kenyataan pergi ke sekolah. Jika Anda menemukan salah satu tanda di atas pada anak Anda, sebaiknya Anda segera melakukan tindakan. Jika Anda membiarkannya, anxiety disorder yang dirasakan oleh anak-anak bisa semakin meningkat.

Anxiety disorder akut, tidak hanya menyebabkan gejala panik, stres, dan perubahan emosi tetapi juga gangguan fisik, seperti pusing, sakit kepala, diare, sesak napas, dan keringat dingin. Biasanya, dokter akan memberikan obat penenang, seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, benzodiazepine, xanax, dan lain-lain.

Sementara itu, untuk gejala anxiety disorder ringan yang bisa disembuhkan tanpa obat, Anda bisa mengatasinya dengan membawa anak Anda ke psikiater anak. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan beberapa treatment untuk menguatkan mental agar anak-anak tidak merasa cemas saat harus pergi ke sekolah.

Baca juga:  Yakin Sudah Jalani Hubungan Sehat Dengan Pasangan? Simak Tanda-Tandanya Berikut Ini!

Beberapa treatment mudah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sekaligus mengobati anxiety disorder pada anak, yaitu mengajaknya ngobrol seharian dengan topik yang ia suka, melakukan hal-hal yang menyenangkan, dan menceritakan tentang indahnya belajar di sekolah.

[1] Yusuf, Raka, dkk. 2016. Aplikasi Diagnosis Gangguan Kecemasan Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web dengan Php Dan MySQL. Jurnal Sistem Informasi,Vol. 9(1): 1-13.

 

Leave a comment

Your email address will not be published.


*