Jangan Berlebihan, Ini Dosis Harian Vitamin B12

Ilustrasi: vitamin B12 (sumber: consumerlab.com) Ilustrasi: vitamin B12 (sumber: consumerlab.com)

Masih banyak orang yang berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya, terutama vitamin B12. Tak heran jika produk suplemen dan multivitamin yang mengandung vitamin tersebut menjadi cukup laris di pasaran. Namun, tahukah Anda jika penggunaan vitamin B12 harus sesuai dengan dosisnya? Lalu, berapa banyak jumlah vitamin B12 yang boleh dikonsumsi per hari?

Sebelumnya, vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sebenarnya sangat kecil dan pada umumnya jenis nutrisi ini tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh.[1] Anda bisa mendapatkan vitamin, termasuk vitamin B12, dalam beragam asupan, seperti makanan, minuman, dan suplemen.

Dilansir dari WebMD, vitamin B12 adalah salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Vitamin ini membantu meningkatkan produksi DNA dan sel darah merah. Namun, Anda tidak dianjurkan mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan atau kurang. Berikut ini adalah dosis vitamin B12 yang diperlukan tubuh berdasarkan usia.

Dosis Vitamin B12

  • Bayi hingga usia 6 bulan harus mendapatkan vitamin B12 sebanyak 0,4 mcg.
  • Bayi usia 7-12 bulan memerlukan vitamin B12 sebanyak 0,5 mcg.
  • Anak-anak usia 1-3 tahun dianjurkan mengonsumsi vitamin B12 sebanyak 0,9 mcg.
  • Anak-anak usia 4-8 tahun memerlukan vitamin B12 sebanyak 1,2 mcg.
  • Anak-anak usia 9-13 tahun harus mendapatkan asupan vitamin B12 sebanyak 1,8 mcg.
  • Remaja usia 14-18 memerlukan vitamin B12 sebanyak 2,4 mcg (2,6 mcg per hari jika hamil dan 2,8 mcg per hari jika menyusui).
  • Dewasa memerlukan vitamin B12 sebanyak 2,4 mcg (2,6 mcg per hari jika hamil dan 2,8 mcg per hari jika menyusui).
Baca juga:  Cara Menghilangkan Komedo Dengan Putih Telur Dan Produk Lainnya

Anda bisa mendapatkan vitamin B12 secara alami dengan cara mengonsumsi makanan hewani, termasuk produk olahan yang terbuat dari susu, telur, ikan, daging, dan unggas. Namun, jika Anda merasa kurang hanya dengan mengonsumsi makanan, Anda bisa menambah dosis dengan suplemen yang mengandung vitamin B12 rendah. Biasanya suplemen seperti ini bisa Anda dapatkan di apotek menggunakan resep dokter atau tanpa resep dokter jika sudah tahu dosis vitamin yang dibutuhkan sendiri.

Ilustrasi: wanita mengonsumsi vitamin (sumber: medicalnewstoday.com)

Ilustrasi: wanita mengonsumsi vitamin (sumber: medicalnewstoday.com)

Sangat penting untuk memperhatikan kadar vitamin B12 yang Anda dapatkan setiap harinya. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan Anda mengalami defisiensi vitamin B12. Namun, dalam kondisi tertentu, defisiensi vitamin B12 bisa terjadi tanpa Anda sadari, berikut rinciannya.

Penyebab Defisiensi Vitamin B12

  • Bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia, vitamin B12 bisa menjadi lebih sulit untuk diserap dan inilah yang membuat Anda mengalami kekurangan vitamin B12.
  • Defisiensi vitamin B12 juga dapat terjadi jika Anda telah menjalani operasi, terutama operasi yang berkaitan dengan penurunan berat badan atau operasi lain yang menghilangkan sebagian lemak di perut Anda.
  • Memiliki kondisi tertentu. Sebagian orang dengan kondisi tertentu seperti gastritis atrofi dan anemia pernisiosa tak jarang didiagnosis mengalami kekurangan vitamin B12. Ada juga penyakit crohn dan celiac yang menyerang pencernaan sekaligus membuat penyerapan B12 di tubuh Anda terhambat.
  • Terbiasa minum minuman keras. Penyalahgunaan alkohol atau minuman keras dapat mempersulit tubuh Anda untuk menyerap vitamin B12. Tanda bahwa Anda kekurangan B12 adalah glossitis atau lidah yang bengkak dan meradang.
  • Pernah mengonsumsi obat-obatan tertentu yang mengganggu penyerapan B12. Beberapa obat yang diklaim mampu mengganggu penyerapan vitamin B12 antara lain obat sakit maag, termasuk penghambat pompa proton (PPI) seperti esomeprazole (Nexium), lansoprazole (Prevacid), omeprazole (Prilosec OTC), pantoprazole (Protonix), dan rabeprazole (Aciphex). Selain itu H2 Blocker seperti cimetidine (Tagamet), famotidin (Pepcid AC) dan obat diabetes tertentu seperti metformin (Glucophage) diketahui bisa menghambat penyerapan vitamin B12.
  • Menerapkan pola makan vegan. Anda juga bisa kekurangan vitamin B12 jika Anda mengikuti pola makan vegan (artinya Anda tidak makan produk hewani apa pun, termasuk daging, susu, keju, dan telur) atau Anda seorang vegetarian yang tidak cukup makan telur atau produk susu. Dalam kedua kasus tersebut, Anda dapat menambahkan suplemen vitamin B12 ke dalam diet Anda.
Baca juga:  COCOK UNTUK KULIT BERJERAWAT, BAGAIMANA CARA PAKAI TONER RDL HYDROQUINONE TRETINOIN BABYFACE 2?

Pastikan Anda mengonsumsi makanan dengan gizi yang lengkap, khususnya yang mengandung vitamin B12 untuk mencegah defisiensi zat tersebut. Bagi Anda yang merasa kurang yakin apakah Anda mengalami kekurangan vitamin B12 atau tidak, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter atau melakukan tes darah di laboratorium dan klinik terdekat.

[1] Sitoayu, Laras & Putri Rahayu. 2019. Hubungan Asupan Vitamin (B6, B12, Asam Folat), Olahraga, dan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul. MGMI Universitas Esa Unggul, Vol. 11(1): 73-82.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*