Diet Vegan dan Paleo, Mana yang Lebih Baik?

Ilustrasi: pola diet (sumber: tanamesa.com) Ilustrasi: pola diet (sumber: tanamesa.com)

Termasuk jenis diet sehat yang populer, beberapa orang tampaknya masih bingung dengan konsep diet vegan dan paleo, meski dua jenis diet ini diklaim memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan dan mampu mempercepat penurunan berat badan. Lalu, mana yang lebih baik, diet vegan atau paleo?

Vegan vs Paleo

Dilansir dari Harvard Health Publishing, diet vegan dan paleo sudah ada sejak dulu dan ini termasuk golongan pola makan yang ekstrem, tetapi bermanfaat untuk kesehatan jika pengaturan menu makannya tepat dan cermat. Karena itu, bagi Anda yang ingin menjalankan diet vegan maupun paleo, harus didampingi para ahlinya, apalagi jika Anda masih awam dengan diet sehat.

Masih dari sumber yang sama, secara tradisional, diet paleo memungkinkan Anda untuk makan daging tanpa lemak. Dengan melakukan pola makan ini, lemak sehat dan makanan nabati rendah glikemik boleh dikonsumsi, tetapi tidak termasuk whole grain, biji-bijian olahan, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran tertentu, dan susu.

Tentunya, dengan mengecualikan beberapa jenis makanan penting yang mengandung serat sehat, vitamin B, vitamin D, kalsium, dan sumber protein nabati yang bagus, diet paleo memiliki kekurangan. Bagi sebagian orang yang memiliki kadar gizi dan nutrisi cukup, mungkin tidak akan mengalami malnutrisi jika menjalani diet paleo, tetapi bagaimana dengan yang lain? Inilah mengapa beberapa orang tidak dianjurkan untuk menjalani diet paleo setelah periksa ke dokter sebelum diet.

Baca juga:  Tetap Aktif dan Semangat, Kunci Utama Sehat di Usia Lanjut
Ilustrasi: menu diet vegan (pexels: Oleg Magni)

Ilustrasi: menu diet vegan (pexels: Oleg Magni)

Sementara itu, diet vegan secara tradisional lebih mementingkan makanan nabati seperti sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk meningkatkan kadar lemak sehat, protein, dan vitamin dalam tubuh. Tak hanya itu, dalam menjalankan diet vegan, sumber karbohidrat, zat besi, asam folat dan vitamin C yang bisa didapatkan dari produk nabati harus diperhatikan.[1]

Saat melakukan diet vegan, ada beberapa jenis makanan yang harus dihilangkan, antara lain daging, susu, telur, dan produk hewani lainnya. Hal ini yang membuat sebagian orang yang menerapkan diet vegan mulai mengalami kekurangan vitamin D dan B12 yang bisa didapatkan dari aneka produk hewani. Mungkin, bagi beberapa orang ini masih bisa diatasi, tetapi tidak bagi Anda yang memiliki riwayat kekurangan dua vitamin ini, karena bisa menyebabkan avitaminosis.

Kesimpulan dari perbandingan diet vegan dan paleo di atas adalah, keduanya setara. Diet vegan dan paleo tidak disarankan untuk semua orang. Anda hanya bisa memilih diet yang terbaik sesuai kondisi kesehatan tubuh Anda. Selain itu, pilihlah diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi, bukan sekadar untuk menurunkan berat badan.

Baca juga:  Ini Kesalahan Menata Rambut yang Sering Dilakukan di Rumah

Kecermatan dalam memilih sumber makanan adalah kunci sukses diet tersebut supaya tidak mengalami gangguan kesehatan. Peserta diet vegan atau paleo harus bisa mencampur dan mencocokan menu makanan berdasarkan nilai dan kandungan gizi. Jika salah satu saja tidak seimbang, maka diet yang dilakukan akan gagal. Selain memperhatikan kecermatan, berikut adalah tips sukses diet paleo dan vegan yang berupa prinsip dasar diet untuk pemula.

Ilustrasi: menu diet paleo (pexels: Trang Doan)

Ilustrasi: menu diet paleo (pexels: Trang Doan)

Tips Diet Vegan dan Paleo

  • Banyak produk nabati untuk diet vegan. Makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian menawarkan banyak vitamin dan mineral. Bahan ini juga memiliki serat dan senyawa sehat yang disebut fitokimia, yakni zat alami pada tumbuhan sebagai antioksidan dan anti-inflamasi.
  • Protein yang cukup untuk diet vegan dan paleo. Untuk diet vegan, Anda bisa mendapatkan protein dari kacang-kacangan, lentil, dan biji-bijian. Sementara itu, untuk diet paleo, Anda bisa mendapatkan protein dari daging tanpa lemak. Konon, orang yang membatasi jumlah daging berlemak tinggi yang mereka makan cenderung memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
  • Kurangi makanan olahan untuk diet paleo dan vegan. Sebuah studi National Institutes of Health 2019 menunjukkan makan makanan olahan dalam jumlah banyak menyebabkan penambahan berat badan, serta peningkatan gula darah dan kolesterol. Sebagai gantinya, konsumsilah makanan utuh seperti seperti buah atau sayur segar yang bisa langsung dimakan.
Baca juga:  Wajib Tahu! Ini Efek Samping dan Manfaat Susu Whey Protein

Bagi Anda yang masih bingung menentukan bahan makanan apa yang cocok untuk diet vegan maupun paleo, pilih makanan padat nutrisi. Jika Anda ingin diet Anda berhasil, selalu penuhi kebutuhan nutrisi harian Anda dengan cara memilih berbagai hidangan padat nutrisi. Ini akan membantu Anda mendapatkan gizi yang cukup tanpa pusing menghitung kalori.

[1] Anggraini, Lusia, Wiryatun Lestariana, Susetyowati. 2015. Asupan Gizi dan Status Gizi Vegetarian pada Komunitas Vegetarian di Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia UGM, Vol. 11(4): 143-249.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*