Seberapa Dini Anda Harus Mendiagnonis Gejala Autisme?

Ilustrasi: anak autis Ilustrasi: anak autis

Menurut data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 1 dari setiap 59 anak telah didiagnosis dengan autisme. Hal tersebut adalah kenaikan yang mencolok dari tahun 2000, ketika hanya 1 dari 150 anak yang didiagnosis autisme.

Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang autisme, seperti apa tepatnya faktor yang menyebabkannya atau mengapa gangguan autisme menjadi lebih umum. Tetapi, satu hal yang kita tahu adalah bahwa semakin dini kita mulai mengobatinya, maka hasilnya akan semakin baik. Keterampilan komunikasi dan sosial bisa dibangun sangat awal.

Tidak mudah bagi orang tua untuk mendengar bahwa anak mereka menderita autisme. Bahkan ketika ada kekhawatiran tentang perkembangan anak, adalah wajar untuk berharap bahwa seorang anak hanya terlambat berkembang, atau bersikap sedikit ‘unik’. Dan memang, beberapa anak terlambat berkembang, atau unik, atau memiliki masalah yang sama sekali berbeda dengan perkembangan mereka. Jadi, seberapa dini Anda bisa mendiagnosis autisme?

Apa itu autisme?

Autisme merupakan gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Tanda-tanda autisme biasanya mulai terlihat sebelum usia tiga tahun, dalam spektrum ringan ataupun parah. Beberapa anak mampu menavigasi dunia mereka, beberapa lainnya memiliki kemampuan luar biasa, sementara ada juga yang berjuang untuk bisa berbicara.

Apa yang dikatakan penelitian tentang autisme?

Sebuah penelitian terbaru berfokus pada pertanyaan ini. Para peneliti mengamati lebih dari 1.200 balita yang memiliki setidaknya dua evaluasi perkembangan antara 12 hingga 36 bulan. Kurang dari 2% dari balita yang awalnya dianggap memiliki autisme, kemudian dianggap memiliki perkembangan normal. Dan, di sisi lain, 24% awalnya dianggap tidak memiliki autisme, kemudian didiagnosis menderita autisme. Jadi, meskipun gambar tidak selalu jelas pada awalnya, begitu diagnosis dibuat, biasanya hasilnya akan tetap.

Ilustrasi: anak autis (sumber: bechange.in)

Ilustrasi: anak autis (sumber: bechange.in)

Ciri umum autisme pada bayi dan balita

  • Salah satu tanda awal autisme adalah kurangnya kontak mata dengan siapapun yang mengasuhnya. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan, bayi yang mengalami gangguan spektrum autisme, menunjukkan adanya penurunan kontak mata antara usia 2 hingga 6 bulan.
  • Tidak merespons saat diajak berinteraksi. Bayi biasanya merespons apa yang dilihat dan didengarnya dari suara orang lain, terutama suara ibu dan ayah. Jika bayi hanya tampak diam dan tak tertarik meresponnya, ini menunjukkan adanya kemungkinan autisme. Bayi dengan autisme, lebih jarang melihat dan mendengarkan orang lain, dan mereka juga tak memberi respons saat namanya dipanggil atau menanggapi bentuk interaksi lainnya, seperti ekspresi wajah.
  • Tidak mengoceh. Umumnya, sebelum mulai berbicara, bayi akan mulai mengoceh, bereksperimen dengan suaranya sekitar usia 6 bulan. Namun, pada bayi autisme, biasanya tak muncul ocehan di sekitar usia enam hingga sembilan bulan. Bicara mendukung proses belajar, sehingga kehilangan kemampuan verbal di usia awal dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak.
  • Tidak mau menunjuk atau menggerakkan tubuh. Anak-anak pada umumnya akan menunjuk benda atau membuat gerakan lain untuk menunjukkan ketertarikan mereka pada sesuatu. Tapi, seorang anak dengan gangguan spektrum autisme cenderung tidak akan menunjuk sesuatu yang menarik perhatian mereka atau juga tak akan menunjukkan ketertarikan pada benda-benda yang ditunjukkan pada mereka.
Baca juga:  Haid Datang Lebih Awal, Apakah Tanda Kehamilan?

Pada usia berapa diagnosa autisme dapat dipercaya?

Autisme sudah bisa didiagnosis pada anak dengan rentang usia 0-3 tahun. Sebelum tiga tahun sudah bisa didiagnosis. Beda dengan ADHD (gangguan pemusatan perhatian dan perilaku) yang (baru bisa didiagnosis) pada usia sekolah sekitar 6-7 tahun.

Orang tua & anak

Orang tua & anak

Ketika anak menginjak usia 12 hingga 13 bulan, ‘stabilitas diagnostik’ dari diagnosis autisme, yang berarti tingkat kepastian, adalah sekitar 50%. Ini naik menjadi 80% pada 14 bulan, dan meningkat lagi 83% pada usia 16 bulan. Ini masuk akal jika Anda berpikir tentang perkembangan balita.

Pada usia 12 bulan, mereka baru mulai mengatakan kata-kata, menanggapi perintah, dan berinteraksi dengan orang lain. Jadi, seorang anak yang tidak andal melakukan hal-hal itu akan menjadi malas. Tetapi, pada usia 18 bulan, semua keterampilan itu harus sudah kokoh, meningkatkan alarm tentang seorang anak yang tidak memiliki keterampilan sesuai dengan usianya.

Baca juga:  Vagina Terasa Sakit Setelah Berhubungan Seks, Kenapa?

Perawatan anak dengan autisme

Perawatan utama untuk autisme disebut analisis perilaku terapan atau applied behavioral analysis (ABA). Ini adalah program perilaku yang memecah tindakan dan perilaku menjadi beberapa langkah kecil. Ini mendorong perilaku positif dan mencegah perilaku negatif. Perawatan lain termasuk terapi okupasi, terapi integrasi sensorik, dan strategi untuk meningkatkan komunikasi, seperti menggunakan gambar yang dapat ditunjukkan anak-anak untuk memberi tahu pengasuh apa yang mereka inginkan.

ABA dan perawatan lain sangat membantu untuk anak-anak dengan masalah perkembangan, apa pun penyebabnya. Tidak ada kerugian untuk melakukannya, bahkan jika anak pada akhirnya ditemukan memiliki masalah yang berbeda, atau tidak ada masalah sama sekali. Mereka baik untuk anak dengan autisme, anak dengan ketidakmampuan berbahasa, atau keterlambatan berkembang.

Ya, memang sulit bagi orang tua untuk mendengar diagnosis autisme. Tetapi, ada lebih banyak harapan ketika Anda lebih dini mendeteksi adanya gejala autisme pada anak, dan kita tidak boleh membuang waktu ketika seorang anak membutuhkan bantuan. Jika Anda merasa ada masalah, mintalah bantuan. Anda tidak akan mendapatkan kerugian apapun dengan meminta pertolongan lebih awal.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*