BISNIS MENJANJIKAN, INI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI NUGGET PISANG
Pisang termasuk salah satu buah yang mudah ditemui, di pasar, supermarket, dan di tempat lainnya. Buah tersebut dianggap memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten sebesar 45 mg, B6 sebesar 0,5 mg. Selain dinikmati langsung, buah pisang juga bisa dijadikan camilan dengan menjadikannya pisang goreng. Bahkan, pisang kini banyak diolah menjadi nugget yang mulai banyak diminati sebagai salah satu bisnis dengan modal kecil.
Pisang nugget menjadi olahan kuliner populer yang digandrungi anak muda. Camilan ini berbahan dasar pisang, hanya saja dipotong dengan bentuk lebih kecil seperti nugget, dan digoreng menggunakan tepung roti. Ketika dimakan, akan ada sensasi renyah karena tepung tersebut.
Pisang nugget sudah banyak dijual di pasaran. Inovasinya beragam. Biasanya, inovasinya terlihat dari adanya topping yang ditambahkan, mulai dari cokelat, cokelat keju, red velvet, green tea, oreo, dan lainnya. Anda bisa menemukan penjual pisang nugget di beberapa tempat, salah satunya di pusat perbelanjaan.
Dengan berbagai kemasan dan tampilan yang menarik, nugget pisang bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Terlebih karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang makan atau membeli jajan di luar. Dikarenakan adanya peluang bisnis yang cukup terbuka lebar, tidak heran penjual nugget pisang bermunculan.
Sebagai pebisnis di bidang kuliner, tentunya Anda perlu memperhitungkan segala sesuatunya, termasuk biaya produksi. Biaya produksi biasanya meliputi biaya-biaya yang terkait dengan produksi suatu produk. Karena yang dibahas di sini adalah pisang nugget, maka biaya produksinya biasanya meliputi biaya membeli bahan-bahan seperti tepung roti, buah pisang, tepung terigu, gula, susu, dan lainnya. Sebagai gambaran, berikut disajikan tabel yang memuat mengenai contoh perhitungan biaya produksi nugget pisang (pisang nugget).
Biaya Produksi Nugget Pisang
Bahan Nugget Pisang | Jumlah/Berat | Harga |
Pisang | 2 tandan | Rp90.000 (per tandan Rp45.000) |
Tepung roti | 1 kg | Rp11.000 |
Tepung terigu | 1 kg | Rp18.000 |
Tepung maizena | 500 gr | Rp6.000 |
Telur | 20 butir | Rp40.000 (per butir Rp2.000) |
Gula | 1 kg | Rp16.000 |
Garam | 1 bungkus | Rp2.000 |
Susu Dancow sachet | 5 bungkus | Rp12.500 (masing-masing bungkus Rp 2.500) |
Keju | 2 kg | Rp100.000 |
Meses aneka warna | 5 bungkus | Rp35.000 (masing-masing bungkus Rp 7.000) |
Cetakan | 5 cup | Rp50.000 (masing-masing cup Rp10.000) |
Mentega | 250 gr | Rp24.000 |
Vanili bubuk sachet | 5 bungkus | Rp5.000 |
Wadah mika | 100 pcs | Rp70.000 |
Total biaya | Rp479.500 |
Biaya-biaya di atas hanya berupa gambaran. Anda bisa saja menemukan besaran biaya yang berbeda, tergantung dari berapa banyak bahan yang digunakan, bahan apa saja yang digunakan. Bahan-bahan tersebut juga berkaitan dengan berapa banyak jumlah atau porsi pisang nugget yang akan Anda hasilkan.
Anda juga bisa memasukkan biaya transportasi ke dalam rincian biaya. Biaya transportasi bisa dihitung untuk kegiatan mengangkat perlengkapan dan peralatan produksi, apabila tempat produksi dan berjualan Anda tidak ada di satu tempat. Contoh dalam tabel tersebut menyebutkan akan menghasilkan sebanyak 100 porsi, hal itu dilihat dari banyaknya wadah mika yang akan digunakan.
Selain menghitung berapa biaya produksinya, Anda juga perlu memperhitungkan berapa pendapatan yang sekiranya Anda terima, sekaligus menghitung laba. Secara umum, pendapatan bisa diperoleh dengan cara mengalikan harga per porsi dengan jumlah porsi yang Anda jual.
Misalnya, Anda menjual per porsi pisang nugget dengan harga Rp10.000. Karena Anda akan menjualnya sebanyak 100 porsi, maka Rp10.000 dikali dengan 100, maka akan menghasilkan Rp1.000.000. Angka tersebut belum dikurangi dengan biaya-biaya, termasuk biaya produksi. Selisih angka itu bisa Anda sebut dengan laba. Jika selisih tersebut lebih besar, maka Anda menerima laba atau untung, tetapi jika selisihnya minus atau kurang, maka kemungkinan Anda mengalami kerugian.
Supaya bisnis Anda mampu bertahan di antara persaingan sejenis, Anda bisa berinovasi dengan menyajikan pisang nugget yang bervariasi topingnya. Mungkin, Anda tidak hanya bisa menambahkan toping di atasnya, tetapi juga menambahkan rasa di dalamnya.
Selain itu, Anda bisa melakukan promosi melalui media sosial, melalui teman atau saudara. Apabila Anda ingin melakukan promosi melalui media sosial, sebaiknya memperhatikan foto makanan yang nantinya akan diunggah. Foto makanan tersebut disarankan terlihat menarik. Di samping itu, dalam pemberian harga, Anda sebaiknya membanderol harga per porsi dengan harga yang bersaing.
Selain Anda menjual rasa, pelayanan yang Anda berikan sebaiknya juga diperhatikan. Konsumen akan merasa senang dengan pelayanan yang ramah dan relatif cepat. Anda juga sebaiknya memperhatikan kebersihan produk beserta alat-alat yang digunakan. Apalagi jika Anda sudah memiliki tempat untuk menjual pisang nugget, kebersihan tempat juga tidak bisa diacuhkan.
Setelah Anda melakukan promosi dan juga inovasi produk, Anda bisa melihat reaksi konsumen, apakah mereka menyukai produk yang Anda jual atau tidak. Reaksi tersebut bisa dilihat dari seberapa banyak porsi yang bisa Anda jual setiap harinya. Apabila responnya positif, Anda bisa memberikan tawaran menarik, seperti beli 10 gratis 1 atau sesuai dengan keputusan Anda.
Jika Anda masih merasa gentar untuk mencoba usaha nugget pisang sendiri, maka tidak ada salahnya untuk membuat usaha nugget pisang secara franchise. Di Indonesia, sudah banyak franchise nugget pisang yang bisa Anda jadikan sebagai batu loncatan, seperti Pisang Nugget Kece, Sang Pisang, Pisang Nugget MisterPi, Banana Katsu, Banana Nugget Juara, Raja Pisang Nugget, dan lainnya.
[Update: Ditta]
Leave a comment