Cara Sukses Mendisiplinkan Anak Dengan Baik

Tips, cara, membuat, anak, disiplin, tanpa, kekerasan, verbal, fisik, pukulan, memukul, orangtua, dewasa, mendisiplinkan, patuh, takut, ketakutan, stres, otak, jenis, mendidik, ancaman, kedisiplinan, teriakan, pengasuhan, perilaku, buruk, dampak, agresif, interaksi, metode, jenis, hormon, struktur, otak, hukuman, baik Hubungan baik antara orang tua dan anak memberikan efek positif

Seperti diketahui semua orang tua, membesarkan anak-anak bukan hanya soal memberi makan, mengganti popok, menidurkan, membiayai hidupnya, dan lain-lain. Lebih dari itu, ini adalah tentang membesarkan mereka menjadi manusia yang aman, baik hati, terhormat, dan produktif.

Saat kita mendengar kata disiplin, pasti yang terbayang adalah pengendalian perilaku baik dan buruk antara orang tua dan anak-anak. Seringnya dilakukan dengan metode pemberian hukuman jika anak berperilaku buruk agar anak sadar bahwa perbuatannya tidak benar.
Padahal, seharusnya mendisiplinkan anak lebih kepada mendidik dan mendorong agar anak selalu berperilaku baik tanpa harus memberi hukuman. Kuncinya adalah memahami apa motivasi anak dalam berperilaku serta apa saja yang membuatnya bersemangat, sehingga Anda sebagai orang tua bisa mengarahkannya ke arah perilaku yang baik.

Mengetahui dan memahami kepribadian dan karakter anak sendiri adalah poin utama dari sebuah kedisiplinan yang baik. Dilansir dari situs Harvard Health Publishing, berikut ini adalah tips mendisiplinkan anak dengan cara yang baik.

Metode Parenting yang Positif

Satu hal yang harus selalu Anda ingat, anak-anak akan melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian orang tuanya. Terutama jika Anda hanya memberi mereka perhatian saat mereka berbuat nakal, misalnya untuk memarahi. Sedangkan saat mereka berkelakuan baik, Anda malah mengabaikannya. Anak akan belajar bahwa satu-satunya cara mendapatkan perhatian Anda adalah dengan berbuat sesuatu yang nakal.

Oleh karena itu, aturan pertama saat berusaha mendisiplinkan anak adalah memberi perhatian saat anak berperilaku baik, dan mengabaikannya saat ia berbuat nakal.

Tips, cara, membuat, anak, disiplin, tanpa, kekerasan, verbal, fisik, pukulan, memukul, orangtua, dewasa, mendisiplinkan, patuh, takut, ketakutan, stres, otak, jenis, mendidik, ancaman, kedisiplinan, teriakan, pengasuhan, perilaku, buruk, dampak, agresif, interaksi, metode, jenis, hormon, struktur, otak, hukuman, baik

Ilustrasi: memberikan perhatian lebih pada anak

Selain itu biasanya, tugas untuk mendisiplinkan anak jatuh ke tangan ayah. Karena budaya kita mengembangkan stereotip bahwa ibu adalah sosok yang selalu penuh sayang, sedangkan ayah adalah sosok yang harus selalu dipatuhi dan ditakuti.

Namun sebenarnya, tugas mendisiplinkan anak bisa juga dilakukan oleh ibu. Agar ayah yang hanya punya waktu terbatas bertemu dengan anak bisa menggunakannya untuk mendekatkan hubungan dengan anak, bukan malah merenggangkannya dengan cara marah-marah karena apa yang anak perbuat saat ayahnya tak ada. Akan menjadi tak adil bagi ayah saat anak lebih dekat pada ibu karena takut berhadapan dengan ayahnya sebab pertemuan dengan ayahnya selalu tentang hukuman kenakalan.

Kedekatan adalah Kunci Sukses Mendisiplinkan Anak

Tantangan bagi orang tua menumbuhkan suatu kedekatan pada anak yang bisa membuat metode pendisiplinan menjadi efektif. Ini berarti orang tua harus bersedia meluangkan waktu untuk memahami dunia anak, hobi mereka, apa saja yang menjadi ketertarikan mereka, juga hal-hal yang mereka sukai.

Jika anak Anda masih balita, akan sangat sulit membuatnya disiplin. Dia belum memahami sepenuhnya apa yang baik dan apa yang buruk. Jika dia melakukan sesuatu yang tidak Anda inginkan, pindahkan dia ke tempat lain sehingga perhatiannya teralihkan dari apa yang sedang dia lakukan.

Berilah Motivasi Anak Anda untuk Berperilaku Baik

Jangan selalu gunakan ancaman dan suap untuk membuat mereka menuruti perintah anda. Sekali-kali menyogok mereka dengan permen atau sesuatu yang lain juga diperbolehkan. Buatlah aturan sederhana yang mudah dipahami oleh anak, selalu tegakkan aturan tersebut dalam situasi apapun. Tapi ingat, jangan buat aturan yang terlalu banyak hingga membuat anak jadi bingung.

Tips, cara, membuat, anak, disiplin, tanpa, kekerasan, verbal, fisik, pukulan, memukul, orangtua, dewasa, mendisiplinkan, patuh, takut, ketakutan, stres, otak, jenis, mendidik, ancaman, kedisiplinan, teriakan, pengasuhan, perilaku, buruk, dampak, agresif, interaksi, metode, jenis, hormon, struktur, otak, hukuman, baik

Ilustrasi: orang tua kompak di depan anak

Anda dan pasangan harus selalu kompak di depan anak-anak, jika ada hal yang tak Anda setujui, diskusikan di lain waktu. Anak akan bingung jika orang tuanya tidak kompak, akibatnya dia akan kembali melanggar aturan yang anda buat. Cobalah untuk memuji anak sesering mungkin jika dia berperilaku baik, sebisa mungkin lebih banyak pujian atas kelakuan baiknya dibandingkan perintah untuk memperbaiki kelakuan buruknya.

Ketika anak Anda bertambah dewasa, peran Anda akan berubah dari ‘manajer’ yang mengatur segala aspek dalam hidupnya menjadi ‘pelatih’ yang bertugas mendengarkan, memahami dan memberikan saran kepada mereka.

Mendisiplinkan Tanpa Kekerasan

Mendidik dengan melakukan kekerasan tentu tidak semestinya dianjurkan. Karena bisa jadi, bukannya anak jadi lebih disiplin dan patuh, namun justru membentuk perilaku buruk di dalam diri si anak.

Kekerasan yang kerap dilakukan oleh orang dewasa kepada anak bisa kekerasan fisik maupun verbal. Memarahi anak dengan suara keras, bahkan hingga mengucap kata-kata kotor jelas bukan sesuatu yang bijak untuk dilakukan.

Teriakan kemarahan selain menimbulkan trauma pada si anak juga membuat mereka suatu ketika akan menantang balik. Dia terbiasa untuk menerima bentakan sehingga sangat mungkin dia meniru untuk balik membentak atau memarahi temannya, atau anaknya kelak dengan cara yang sama. Hal ini sama dengan mendidik melalui cara-cara kekerasan fisik, seperti mencubit, menampar, memukul, dan lain sebagainya. Anak akan dengan mudah meniru apa yang kita lakukan.

Jika pun kedua hal tersebut dinilai efektif untuk membentuk kedisiplinan si anak, bukan kedisiplinan yang tumbuh dari kesadaran hati si anak tapi lebih banyak karena ketakutan. Si anak bersedia untuk mandi tepat waktu, pulang bermain sebelum larut, atau makan sampai habis bukan karena mereka menyadari dampak buruk dari tidak disiplin atau manfaat baik untuk dirinya, melainkan karena takut dimarahi, takut untuk dipukul.

Tips, cara, membuat, anak, disiplin, tanpa, kekerasan, verbal, fisik, pukulan, memukul, orangtua, dewasa, mendisiplinkan, patuh, takut, ketakutan, stres, otak, jenis, mendidik, ancaman, kedisiplinan, teriakan, pengasuhan, perilaku, buruk, dampak, agresif, interaksi, metode, jenis, hormon, struktur, otak, hukuman, baik

Ilustrasi: ibu memberikan penjelasan pada anak (sumber: happyfamilies.com.au)

American Academy of Pediatrics memperkuat rekomendasinya untuk melarang tindakan pemukulan dan bentuk lain dari hukuman fisik terhadap anak, mengutip penelitian baru yang mengatakan bahwa jenis disiplin dapat mempengaruhi perkembangan otak yang normal.

Hukuman verbal yang keras, seperti mempermalukan atau penghinaan, juga merupakan ancaman bagi anak-anak, kata AAP dalam pernyataan kebijakan terbaru. “Kabar baiknya adalah, lebih sedikit orang tua yang mendukung penggunaan kekerasan daripada yang mereka lakukan di masa lalu,” kata Dr. Robert Sege, pembuat pernyataan kebijakan dan anggota Komite AAP yang lalu tentang Pelecehan dan Pengabaian Anak.

Bersikaplah Konsisten

Jika sesuatu tidak diizinkan, maka itu tetap tidak diizinkan. Jika Anda menyerah kadang-kadang karena kelelahan atau karena Anda tidak berkomitmen pada aturan itu, anak-anak akan segera mengetahuinya. Yang berarti Anda harus memilih aturan dengan hati-hati.

Berikanlah Apresiasi

Katakan hal-hal seperti, “Aku suka ketika kamu …” atau “Itu sangat baik bahwa kamu melakukan itu!” Atau “Karena kamu berperilaku sangat baik hari ini, mari kita membaca cerita tambahan malam ini.” Anak-anak suka pujian, dan lebih mungkin untuk berperilaku baik ketika mereka melihat bahwa mereka layak mendapatkan pujian.

Waspadai kebutuhan dan reaksi Anda sendiri. Menjadi orang tua itu sulit. Terkadang orangtua membutuhkan waktu istirahat sendiri. Jika Anda merasa sangat kesal, pastikan anak Anda berada di tempat yang aman dan luangkan waktu untuk menenangkan diri. Adalah normal untuk berjuang dengan disiplin – setiap orang tua melakukannya, pada titik tertentu. Jadi mintalah bantuan kapan pun Anda membutuhkannya. Dokter anak Anda dapat menjadi narasumber, seperti halnya keluarga, teman, dan dokter kesehatan perilaku.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d blogger menyukai ini: