Bintik Hitam di Kulit Akibat Melasma, Bagaimana Cara Terbaik untuk Merawatnya?

Ilustrasi: bintik hitam di kulit wajah (sumber: allure) Ilustrasi: bintik hitam di kulit wajah (sumber: allure)

Semakin bertambahnya usia, kadang kita tidak menyadari adanya perubahan pada kulit dan biasanya itu dimulai dari adanya bintik hitam. Biasa disebut melasma, bintik-bintik hitam ini bisa berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda bisa merawat kulit yang mengalami melasma untuk mencegahnya berkembang.

Apa Itu Melasma?

Melasma merupakan salah satu masalah kulit yang umum dengan gejala bintik cokelat muda, cokelat tua, hingga kehitaman dan muncul di kulit wajah akibat terlalu sering terpapar sinar ultraviolet. [1] Dilansir dari Harvard Health Publishing, melasma juga bisa diartikan sebagai gangguan pigmentasi pada kulit yang paling banyak menyerang wanita, terutama mereka yang memiliki kulit lebih gelap.

Secara fisik melasma tidak berbahaya, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa itu dapat menyebabkan masalah psikologis dan kualitas hidup yang lebih buruk karena mengubah penampilan seseorang. Prevalensi melasma pada wanita di seluruh dunia adalah 1% dan meningkat menjadi 50% pada kelompok berisiko tinggi, khususnya mereka yang berkulit gelap. Ada banyak penyebab melasma, mulai dari perubahan hormonal karena kehamilan, obat hormonal, pil KB, dan paparan sinar matahari berlebihan.

Bisakah Melasma Dicegah?

Saat ini, melasma tidak dapat sepenuhnya dicegah pada orang yang cenderung mengembangkan kondisi ini karena genetika, jenis warna kulit, hormon, dan tingkat paparan sinar matahari. Menghindari paparan sinar matahari langsung selama jam sibuk (jam 10 pagi sampai 4 sore), rajin menggunakan tabir surya SPF tinggi, dan menghindari obat hormonal bila memungkinkan dapat membantu melindungi kulit dari melasma dan mengurangi kekambuhannya setelah perawatan.

Baca juga:  Cocok Dipakai Untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Berapa Harga Produk Ponds Age Miracle?

Menggunakan sunscreen atau sunblock dinilai sangat baik untuk perawatan melasma. Memilih tabir surya yang tepat sangat penting jika Anda mengembangkan melasma, dan penelitian telah menunjukkan bahwa tabir surya berwarna spektrum luas, terutama yang mengandung oksida besi, dapat menurunkan produksi pigmen pada kulit pada pasien melasma, karena menghalangi cahaya tampak serta UVA/UVB. Tabir surya non-berwarna, di sisi lain, tidak menghalangi cahaya tampak.

Bagi sebagian orang, mungkin lebih nyaman menggunakan produk kosmetik seperti alas bedak yang mengandung penghambat UVA/UVB dan penghambat cahaya tampak seperti oksida besi. Produk-produk ini dapat menyembunyikan bintik-bintik gelap sekaligus mengurangi dampak psikososial melasma, dan pada saat yang sama bertindak sebagai tabir surya untuk melindungi dari penggelapan lesi.

Penting bagi penderita melasma untuk mengetahui bahwa cahaya tampak dapat masuk melalui jendela, sehingga meskipun Anda tidak berada di bawah sinar matahari, sinar UV matahari masih dapat mengenai kulit. Ini juga alasan Anda wajib menggunakan sunscreen meskipun berada di dalam ruangan.

Baca juga:  Tak Hanya Wajah, Rambut Juga Perlu Perawatan Anti-Aging
Ilustrasi: perawatan kulit (sumber: allure)

Ilustrasi: perawatan kulit (sumber: allure)

Perawatan untuk Melasma

Saat ini tidak ada obat untuk melasma. Namun, ada beberapa obat dan prosedur yang tersedia untuk merawat kondisi ini. Penting diketahui bahwa pilihan perawatan ini dapat menghasilkan respons yang kurang efektif, termasuk perubahan warna kulit menjadi lebih terang atau melasma hilang sementara. Selain itu, kekambuhan sering terjadi.

Perawatan yang paling umum digunakan untuk melasma adalah obat pencerah kulit yang dioleskan. Ini termasuk obat-obatan seperti hydroquinone, asam azelaic, asam kojic, niacinamide, cysteamine, rucinol, dan asam traneksamat. Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi produksi pigmen, peradangan, dan mengurangi kelebihan pembuluh darah di kulit yang berkontribusi terhadap melasma.

Khusus wanita hamil harus menghindari sebagian besar obat melasma kecuali asam azelaic, yang merupakan pilihan aman selama kehamilan. Hydroquinone adalah pencerah kulit yang umum digunakan dan hanya boleh digunakan untuk waktu yang terbatas karena efek samping yang mungkin terjadi dengan penggunaan jangka panjang. Ini dapat digunakan hingga enam bulan untuk perawatan awal dan kemudian dikurangi pemakaiannya.

Terapi kombinasi kadang sangat diperlukan untuk pengobatan melasma. Pilihan umum adalah kombinasi hidrokuinon dengan retinoid yang meningkatkan pergantian sel kulit dan steroid yang mengurangi peradangan kulit. Obat-obatan oral, termasuk asam traneksamat, biasanya dipertimbangkan pada kasus melasma yang lebih parah. Obat ini diduga membantu melasma dengan mengurangi produksi pigmen dan dengan mengurangi kelebihan pembuluh darah di kulit.

Baca juga:  Haruskah Anda Menggunakan Masker Wajah?

Jika melasma Anda tidak membaik dengan obat topikal atau oral, menambahkan prosedur seperti chemical peeling dan terapi laser ke rejimen pengobatan bisa bermanfaat. Pengelupasan kimia menggunakan zat seperti asam glikolat, asam alfa-hidroksi, dan asam salisilat untuk menghilangkan lapisan superfisial kulit yang mengandung pigmen berlebih pada pasien melasma. Efek chemical peeling bersifat sementara, karena prosedur ini menghilangkan lapisan kulit tanpa mengurangi produksi pigmen dalam regenerasi lapisan yang lebih dalam.

Sementara itu, terapi laser dapat menghancurkan sel-sel pigmen di kulit dan meringankan bintik-bintik gelap pada melasma. Namun, seperti halnya pilihan pengobatan lain untuk melasma, ada risiko kekambuhan pasca pengobatan yang cukup besar.

Setelah mencapai perbaikan lesi melasma, perlindungan matahari yang ketat dan terapi pemeliharaan perlu dilanjutkan. Pencerah kulit selain hidroquinon dapat digunakan dalam kombinasi dengan retinoid untuk mempertahankan hasil terapi, dan terapi hidrokuinon dapat digunakan jika diperlukan.

[1] Oktarina, Prananingrum Dwi. 2012. Faktor Risiko Penderita Melasma (Skripsi). Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d blogger menyukai ini: