Cara Membuat Bihun dari Beras, Harus Pakai Beras Pera
Anda pastinya pernah mencoba anekan hidangan dari bihun bukan? Bihun yang terbuat dari beras biasanya terasa lebih mengenyangkan, meski tidak sekenyal bihun dari jagung. Cara membuat bihun dari beras pun butuh proses yang panjang.
Bihun atau mihun merupakan nama salah satu jenis makanan dari Tiongkok. Bentuknya seperti mi, tetapi lebih tipis. Bihun dalam bahasa Inggris disebut rice vermicelli, rice noodles, atau rice sticks. Kata bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu bie dan hun. Bi artinya beras dan hun artinya tepung. Jadi, secara harfiah bihun berarti bahan yang terbuat dari tepung beras.
Bihun diyakini awalnya berkembang di Cina bagian selatan yang terpengaruh oleh kemunculan mi di China bagian utara. Penyebabnya adalah pertanian Cina bagian utara didominasi oleh gandum yang merupakan bahan baku mi. Sementara itu, bihun muncul di Cina bagian selatan yang pertaniannya lebih bertumpu pada beras. Oleh karena itu, bihun sangat terkenal di negara China dan Asia Selatan. Adapun sebutan lain untuk bihun, yaitu bihon, bijon, bifun, mehon, dan vermicelli.
Umumnya bihun dijual dalam bentuk empat persegi panjang. Bihun dibuat dari beras melalui proses ekstrusi sehingga diperoleh bentuk seperti benang. Meskipun pengolahan bihun belum banyak diketahui, cara pengolahannya tidak sulit dilakukan. Dengan investasi yang tidak terlalu besar, pendirian industri kecil untuk pengolahan bihun dapat dilakukan.[1]
Jenis Bihun
Ada tiga jenis bihun di pasaran, yaitu bihun, bihun instant, dan bihun jagung. Menurut SNI 01-2975-2006, bihun adalah produk makanan kering yang dibuat dari tepung beras sebagai bahan utama dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan melalui proses ekstrusi sehingga diperoleh bentuk seperti benang. Sedangkan ekstrusi adalah pembuatan makanan yang diolah dengan memberikan tekanan pada adonan agar mengalir melalui lubang sehingga diperoleh bentuk seperti benang.
Menurut SNI 01-3742-1995, bihun instan adalah produk makanan kering yang dibuat dari tepung beras dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas bihun dan matang setelah dimasak atau diseduh dengan air mendidih paling lama 3 menit.[2]
Proses Pembuatan Bihun
Sesuai dengan namanya, maka bahan baku bihun adalah beras. Beras yang digunakan harus yang pera, beras seperti ini kandungan amilosanya tinggi dan kandungan amilopektinnya rendah, sehingga bila dibuat bihun akan menghasilkan gel yang kaku. Beras pera ini akan menghasilkan bihun yang tidak lengket bila dimasak, memperingan kerja mesin penggiling dan pencetak bihun, serta memudahkan pengontrolan tiap proses pengolahan. Adapun penggunaan beras pulen akan menghasilkan bihun yang lembek dan lengket. Beras yang digunakan sebagai bahan baku sebaiknya beras giling yang baru dipanen agar bihun tidak mudah tengik.
Terdapat beberapa tahap dalam pembuatan bihun, antara lain pencucian beras, perendaman, penggilingan, pengepresan, pemasakan tahan pertama, pembentukan lembaran pencetakan, ekstrusi, pemasakan tahan kedua, penjemuran, dan tahap pengemasan. Perlakuan di setiap tahap tersebut dapat mempengaruhi mutu produk akhir bihun.[3]
Untuk membuat bihun dari beras, setidaknya ada beberapa peralatan dan bahan yang dibutuhkan, mulai dari beras, sodium metabisulfit, penggiling, pengayak, penyosok, wadah perendam, penyaring, filter press, screw extruder, pengukus, hingga mesin pengering. Berikut langkah-langkahnya, seperti dilansir dari Ipteknet.
Cara Membuat Bihun dari Beras
- Beras diayak untuk membuang kotoran-kotoran seperti kerikil, sekam, dan gabah. Setelah itu, beras disosoh hingga putih mengilat.
- Beras dimasukkan ke tangki pencuci. Pencucian dilakukan berulang-ulang sampai air pencuci jernih. Kemudian, beras direndam dengan air yang sudah diberi sodium metabisulfit 1 ppm (1 gram sodium metabisulfit untuk 1 m³ air). Selama perendaman, air diganti berulang-ulang. Lama perendamansekitar 4 jam. Setelah perendaman, beras ditiriskan.
- Beras digiling dengan penggiling cakram sambil ditambah air. Jumlah air adalah 4 liter untuk 1 kg beras. Hasil penggilingan berupa bubur beras encer.
- Bubur beras diperas dengan alat filter press untuk mengeluarkan air bubur. Hasil pemerasan berupa padatan basah yang dinamakan cake. Bubur juga bisa dibungkus dengan kain kemudian ditindih batu semalaman.
- Cake digiling menjadi lebih halus dengan menggunakan screw extruder. Hasil penggilingan cake ini adalah pelet dengan panjang 5 cm dan diameter 0,5 cm. Ukuran pelet tergantung dari desain tempat pengeluaran bahan extruder.
- Pelet dikukus dengan menggunakan uap pada suhu 100°C selama 1 jam sehingga diperoleh pelet matang.
- Pelet matang digiling kembali dengan menggunakan screw extruder. Tempat pengeluaran pada extruder berupa lubang-lubang kecil, sehingga bahan keluar dari extruder berupa benang yang disebut bihun basah.
- Bihun basah dipotong, lalu disusun diatas rak-rak dalam keadaan tergantung. Selanjutnya, rak dimasukkan ke ruang pengukusan. Pengukusan berlangsung pada suhu diatas 100°C selama 45 menit.
- Setelah pengukusan, bihun basah dijemur sampai kering atau dikeringkan dengan alat pengering. Bihun yang kering bersifat rapuh sehingga mudah dipatahkan.
- Bihun kering tersebut bisa dikemas dengan kantung plastik.
Bagaimana? Proses pembuatan bihun dari beras ternyata cukup panjang kan? Namun tak perlu khawatir, sebab saat ini sudah banyak pilihan merk bihun beras yang tersedia di swalayan maupun minimarket dengan harga yang cukup murah.
[1]Suyanti. 2009. Membuat Bihun, Kwetiau, Dan Sohun Sehat. Depok: Penebar Swadaya, hlm 6.
[2]Hasrini, RF & Fitri H. 2013. Proses Pembuatan Bihun Dari Ganyong (Canna edulis KERR) Dan Analisis Kualitasnya. Jurnal Standardisasi. 15(3): 162-169.
[3] Ibid.
Sekarang bihun dipasaran begitu tidak begitu bagus,siap rendam mau dimasak terkadang mau hancur