Bahan Penyusun & Cara Membersihkan Sarang Sriti

Sarang burung sriti (sumber: istockphoto) Sarang burung sriti (sumber: istockphoto)

Burung seriti (Collocalia esculenta) termasuk famili Apodidae (Yunani: a = tidak ; podos – kaki), dan sering disebut juga white – bellied swiftlet (burung seriti berdada/perut putih). Genus Collocalia sp terdiri atas 6 spesies yaitu Collocalia gigas (walet besar), Collocalia maxima (walet sarang hitam), Collocalia fuciphaga (walet putih), Collocalia brevirostris (walet gunung), Collocalia vanikorensis (walet sarang lumut), dan Collocalia esculenta (walet sapi/sriti). Burung ini membuat sarang dari bahan tumbuh-tumbuhan seperti rumput-rumputan, lumut, ijuk dan bahan-bahan lainnya yang direkatkan dengan saliva (air liur).

Burung sriti merupakan jenis burung pemakan serangga terbang, biasanya burung ini menangkap serangga sebagai makanannya sambil beterbangan diatas rerumputan, pepohonan, atau diatas perairan dan cara menangkapnya sambil terbang. Serangga yang bermanfaat bagi burung sriti sebagai pakan adalah jenis serangga terbang, berukuran tubuh kecil, dan berkulit lunak.

Morfologi Burung Sriti

Burung sriti mempunyai warna bulu bagian atas berwarna gelap atau hitam kehijau-hijauan atau kebiru-biruan dan bagian perut berwarna putih, bentuk ekor sedikit bercelah tidak dalam dan pendek, terbangnya cepat hingga mencapai 150 km/jam dengan ukuran tubuh sedang/kecil sekitar 9-15 cm sedangkan ukuran dewasa hanya berkisar 10-16 cm dan ukuran paruh kecil agak melengkung berwarna gelap, serta sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing sangat kuat.

Bentuk mata sriti bulat dan cekung pita-tunggir lebih pucat tidak jelas dan warnanya abu-abu agak gelap. Burung ini memiliki kaki yang kecil dan lemah, serta berkuku kecil dan runcing digunakan untuk hinggap pada waktu burung sriti istirahat dalam posisi menggantung di sarang. Sriti memiliki 2 butir telur berwarna putih dan bulat pendek agak lonjong.

Perilaku Burung Sriti

Pasangan sriti jantan dan betina akan saling bergantian mengoles air liurnya sedikit demi sedikit ke sarang yang berada di dinding tempat meletakkan sarang. Sriti dapat membuat sarang sepanjang tahun tanpa berhenti. Namun sarang yang dibuat di luar musim berbiak berukuran lebih kecil dibandingkan sarang yang dibuat pada musim berbiak. Pada saat musim berbiak waktu yang dibutuhkan untuk membuat sarang adalah 40 hari, sedangkan di luar musim berbiak lamanya pembuatan sarang adalah 80 hari karena produksi air liur sriti sedikit.

Burung sriti di dalam sarang (sumber: andamanholidays.com)

Burung sriti di dalam sarang (sumber: andamanholidays.com)

Sarang Burung Sriti

Sarang sriti dibuat dari air liurnya (saliva) yang kemudian menjadi keras. Perubahan warna sarang yang terbuat dari air liur adalah akibat pengaruh makanan, pengaruh tempat tempelan sarang serta pengaruh zat-zat lain yang mencemarinya. Keadaan iklim dapat mempengaruhi awal pembuatan sarang. Burung sriti memilih tempat untuk membuat sarang pada tempat yang suhu dan kelembapannya stabil dan tempat yang mudah menempeli sarang.

Dalam bersarang, burung seriti membutuhkan waktu lebih lama karena mencari bahan rumput-rumputan kering. Hal ini membutuhkan waktu kira-kira 60-70 hari tergantung musim kemarau atau penghujan. Bentuk sarang sriti yaitu ada yang berbentuk mangkok dan pojok tergantung dari tempat sriti melekatkan sarang. Sarang sriti ada yang berbentuk seperti mangkok dibelah dua apabila melekat pada tengah-tengah sirip dan ada yang dibelah empat atau tiga apabila melekat di sudut sirip.

Sarang sriti terbuat dari bahan dasar berupa serabut memanjang yang diambil dari alam. Bahan dasar tersebut berupa tumbuh-tumbuhan, misalnya rumput, bunga rumput, daun pohon cemara (Casuarina equisetifolia), tangkai daun berjari, serat kelapa, ijuk, bunga tebu, lumut, mahkota bunga, tulang daun dari pohon flamboyan (Delonix regia), dan daun pinus.

Bahan dasar sarang burung sriti bisa juga dari hewan atau bahan buatan manusia, misalnya bulu seriti atau tali rafia yang direkatkan dengan air liur. Bahan-bahan tersebut diambil sambil terbang saat bahan tersebut melayang tertiup angin atau masih melekat pada sesuatu (ranting pohon atau yang lainnya) yang mudah diambil.

Cara Membersihkan Sarang Sriti

Data mengenai produksi sarang sriti (Collocalia esculenta) hingga kini belum tersedia. Perlu diingat bahwa tidak semua sarang sriti tersebut memiliki nilai komersial karena tergantung bahan sarang yang di pakai, saat ini hanya sarang dari jenis bahan pinus Pinus merkusii yang bernilai karena adanya kesulitan dalam proses pemisahan material tumbuhan dari air liur sriti.

Sarang sriti yang sudah dipanen dapat dikelola dengan baik karena adanya temuan teknologi yang mudah memisahkan air liur dari bahan sarang dan hingga kini hanya sedikit perusahaan pembersih sarang di Indonesia yang mampu memproses sarang sriti. Oleh sebab itu, sarang burung walet jauh lebih populer dibanding sriti.

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d blogger menyukai ini: