Beberapa Hal Seputar Tidur Yang Berkualitas
Jika Anda sedang berjuang melawan gangguan kesehatan fisik atau mental, kurang tidur bisa menjadi salah satu dampaknya. Apakah Anda memiliki cukup waktu untuk tidur? Atau, tidur Anda sudah tergolong berkualitas?
Tidur dianggap sebagai tindakan reparatif dan juga restoratif, dan tidur malam yang berkualitas penting bagi kesehatan tubuh seseorang. Tetapi, kualitas tidur bisa terganggu dengan pekerjaan, keadaan sosial dan tuntutan keluarga. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu tidur yang cukup.
Untuk menemukan mengenai tidur, seorang praktisi keluarga selama kurang lebih 20 tahun, asisten profesor klinis di USC, Theresa Granger memberikan saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kurangnya waktu tidur, manfaat waktu tidur yang cukup, dan penyesuaian gaya hidup sehingga bisa meningkatkan kebiasaan serta kualitas tidur seseorang.
Bagaimana Gambaran Siklus Tidur Yang Normal?
Menurut Granger, sebagian orang mungkin pernah mendengar tentang REM atau non-REM. REM merupakan singkatan dari rapid eye movement, ini merupakan salah satu tahapan dalam tidur. Tahap REM merupakan kondisi yang terjadi pada 70-90 menit pertama setelah Anda tertidur, dan terulang lagi setiap 90 menit pada tiap tahapan.
REM adalah periode saat Anda bermimpi. Tidur REM sangatlah penting untuk menjaga tubuh berfungsi optimal. Karena itu otak berusaha menjaga Anda tetap tertidur dengan cara seseorang tidak mudah terbangun oleh suara-suara di sekitar yang bisa merusak tahap tidur ini.
Meskipun ada beberapa orang yang mengetahui tahapan REM, tetapi sedikit yang mengerti tentang apa yang terjadi selama tahap itu. Granger termasuk salah seorang peneliti yang mengamati bahwa tidur adalah proses pemulihan dan reparatif, tetapi hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa jika ingin mendapatkan tidur yang restoratif dan reparatif itu, Anda perlu tidur nyenyak.
Untuk mendapatkan manfaat penuh dari tidur, perkembangan tahapan tidur dari non-REM ke dalam REM sangat penting. Seperti yang telah disebutkan di atas, waktu yang dibutuhkan untuk masuk ke tahapan REM adalah sekitar 70-90 menit. Ada yang berpendapat bahwa waktu itu belum termasuk waktu di mana Anda benar-benar tertidur.
Sebagian besar orang seharusnya jika mereka memiliki waktu tidur cukup tanpa gangguan, setidaknya mengalami siklus dari non-REM ke REM sebanyak 4 kali sepanjang malam. Dan, tentu saja, gangguan tidur seperti insomnia bisa mengganggu kualitas dan kuantitas tidur.
Apabila waktu tidur berulang kali terganggu atau bahkan seseorang terus menerus tidur, harus dilakukan sesuatu untuk mengatasinya. Alasan umum yang biasa dialami oleh seseorang berkaitan dengan tidur antara lain masalah susah tidur, kualitas tidur yang buruk, atau kurang tidur. Alasannya bervariasi.
Apa Yang Dimaksud Tidur Cukup Bagi Orang Dewasa?
Secara umum, semakin tua usia Anda, maka semakin sedikit waktu tidur yang dibutuhkan. Remaja dan orang yang berusia dewasa muda membutuhkan waktu sekitar 7-10 jam, sementara orang dewasa membutuhkan waktu antara 7-9 jam. Orang dewasa yang lebih tua membutuhkan waktu lebih sedikit yaitu sekitar 6-8 jam per malam.
Anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur. Hal itu disebabkan oleh hormon yang akan bekerja selama tidur. Hormon tersebut dianggap berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa, tidur bisa membantu mendukung sistem imun tubuh dan mengembalikan energi mereka.
Apa Manfaat Dari Tidur Cukup?
Tidur yang cukup merupakan topik hangat dalam penelitian. Beberapa peneliti sudah mengetahui jawabannya, tetapi tidak semua peneliti mempelajari lebih lanjut. Manfaat konkret dari tidur cukup termasuk menyeimbangkan nafsu makan, sistem imun tubuh dan juga kondisi fisik yang lebih sehat.
Para peneliti juga berfokus kepada kesehatan mental dan keuntungan kognitif yang didapatkan dari tidur seperti kemampuan menghafalkan kalimat dan berpikir jernih, mampu menyelesaikan permasalah matematis, dan juga kemampuan psikomotoriknya lebih baik dari mereka yang kekurangan waktu tidur. Penelitian juga menampilkan bahwa beberapa manfaat di atas berhubungan dengan kuantitas dan kualitas tidur seseorang.
Dapatkah Kurang Tidur Menyebabkan Efek Mengganggu, Baik Secara Fisik, Mental, Dan Emosional?
Kurang tidur sudah jelas memiliki dampak negatif. Isu tersebut telah banyak didengar oleh sebagian besar orang. Seiring dengan berjalannya waktu, ditambah dengan usia dan penyakit kronis, kurang tidur bisa menjadi semakin sulit diatasi. Hal itu diiringi dengan semakin susahnya tubuh Anda untuk diajak menjalani gaya hidup sehat yang berdampak kepada peningkatan kualitas tidur itu sendiri.
Mekanisme yang tepat untuk mengatasi kurang tidur masih diteliti oleh banyak peneliti hingga kini. Bagaimanapun juga, peneliti mengetahui bahwa ada hubungan antara pola tidur buruk, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Efek negatif lainnya termasuk mood memburuk, depresi, dan kinerja memori menurun.
Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur?
Sebagian besar orang mungkin akan mencari alat bantu tidur demi mengatasi masalah tidur mereka. Secara klinis, ada beberapa orang yang memilih untuk mengonsumsi obat-obatan, sehingga tidak sedikit yang mengalami ketergantungan. Obat mungkin saja akan membantu Anda tertidur, namun tidak selalu meningkatkan kualitas tidur. Terlebih, banyak dari obat-obatan memiliki potensi kecanduan yang tinggi.
Alat bantu tidur mungkin akan membantu sekali-sekali, tetapi bukan berarti Anda akan menggantungkan diri kepada alat tersebut. Alat bantu tersebut dianggap tidak layak berperan dalam perubahan gaya hidup Anda.
Kurang tidur dapat dikaitkan dengan kebiasaan tertentu. Tidak melanjutkan kebiasaan tertentu yang kurang baik bagi tubuh dianggap bisa membantu seseorang untuk memiliki pola hidup lebih sehat.
Sementara itu, Anda disarankan untuk melakukan kebiasaan baik seperti berolahraga dan sarapan setiap pagi. Jika rutin melakukan olahraga, maka hal itu bisa membantu Anda untuk bisa tidur nyenyak pada malam harinya. Selain itu, memilih makan di waktu yang berdekatan dengan jam tidur dinilai bisa berdampak pada kemampuan untuk tidur nyenyak.
Leave a comment