Acute Flaccid Myelitis (AFM), Penyakit Mirip Polio pada Anak yang Menakutkan
Polio merupakan salah satu penyakit akut yang dapat muncul secara tak terduga, sangat menular, dan menyebabkan 100% kecacatan, tetapi bisa dicegah dengan imunisasi.[1] Di sisi lain, ada penyakit mirip polio yang menyerang anak dengan gejala yang mungkin tidak disadari para orang tua. Ini dikenal dengan, Acute Flaccid Myelitis (AFM) dan terbilang cukup menakutkan.
Penyebab AFM
Dilansir dari Harvard Health Publishing, AFM adalah penyakit yang menakutkan, tidak hanya untuk orang tua tetapi juga untuk dokter. Hal ini karena AFM bisa menyebabkan kelemahan mendadak dan hilangnya tonus otot di lengan dan kaki. Tak hanya itu, AFM dapat menyebabkan masalah yang lebih serius jika tidak segera diatasi.
AFM juga merupakan kondisi yang langka terjadi, tetapi sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Sebab, penyakit ini bisa menyebabkan kondisi serius dan membahayakan. AFM adalah penyakit yang menyerang sistem saraf, terutama di daerah sumsum tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan otot dan refleks dalam tubuh menjadi lemah.
“Bukan hanya gejalanya saja yang menakutkan. AFM juga menakutkan karena kita tidak sepenuhnya tahu apa penyebabnya,” kata Claire McCarthy, MD, dokter anak di Boston Children’s Hospital. “Meskipun gejalanya mirip dengan polio, pasien dengan AFM dinyatakan negatif polio.”
Salah satu penyebabnya mungkin adalah enterovirus yang dikenal sebagai EV-D68. Biasanya hal ini menyebabkan gejala ringan seperti demam, pilek, batuk, dan nyeri tubuh. Pada beberapa anak, virus tersebut berkembang menjadi AFM. Virus lain seperti virus West Nile, atau kombinasi beberapa faktor, juga dapat memicu AFM.
“Kami tahu bahwa AFM lebih sering terjadi pada anak-anak, dan kami tahu bahwa kasus melonjak di musim panas dan gugur. Kita tahu bahwa gejalanya mirip penyakit akibat virus enterovirus, adenovirus, atau virus West Nile, tetapi setelah itu tidak banyak yang kita ketahui,” kata McCarthy, MD. “Karena kita baru mengikuti perkembangan penyakit ini tahun 2014, kita belum tahu efek jangka panjangnya. Beberapa pasien pulih dengan cepat dan sepenuhnya, tetapi bagi yang lain kelemahannya tidak hilang.”
Sejak 2014, ada sekitar 700 kasus yang dikonfirmasi. Mendapatkan angka pasti pada penyakit ini sulit diatasi karena tidak ada tes yang jelas untuk itu. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) khawatir kasus akan meningkat setiap tahun. CDC bergantung pada gejala klinis, tes laboratorium, dan MRI (magnetic resonance imaging) otak untuk memutuskan apakah seseorang memiliki AFM. Tidak semua pasien mendapatkan tes ini, dan karena tidak semua pasien dilaporkan ke CDC, kemungkinan jumlahnya lebih tinggi.
Gejala AFM
- Kelemahan pada lengan atau kaki, atau keduanya secara tiba-tiba.
- Hilangnya refleks.
- Kelemahan otot-otot wajah, yang dapat menyebabkan wajah terlihat lelah dan bergelambir.
- Kesulitan menggerakkan mata.
- Kelemahan kelopak mata, sehingga terlihat sayu.
- Nyeri di lengan, kaki, leher, atau punggung.
- Kesulitan berbicara.
- Kesulitan menelan.
- Kesulitan bernapas.
Gejala AFM lain yang perlu Anda waspadai adalah hilangnya tonus otot di lengan atau kaki, atau keduanya. Ini berarti bahwa tidak hanya lengan atau kaki yang lemah, tetapi juga tidak bisa digerakkan.
Pengobatan AFM
Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala ini, segera bawa si kecil ke rumah sakit. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui prosedur pengobatan medis terbaik untuk buah hati Anda.
Di sisi lain, belum ada kejelasan mengenai penyebab utama AFM. Ini menyebabkan beberapa rumah sakit atau klinik tidak menjamin pengobatan yang pasti. Namun, fasilitas kesehatan akan membantu pasien merasa lebih nyaman dan mampu menghadapi penyakitnya.
Ada obat-obatan khusus untuk membantu meredakan gejala pasien. Tak hanya itu, fasilitas kesehatan akan menyediakan layanan terapi fisik dan perawatan lain yang bisa membantu mengatasi kelemahan otot.
Banyak fasilitas kesehatan yang belum tahu persis apa yang menyebabkan AFM, sulit untuk memberi tahu orang-orang bagaimana cara mencegahnya. Anda dapat mencegah polio dengan divaksinasi, dan setiap orang harus divaksinasi.
Virus West Nile dapat menyebabkan gejala yang sama, dan menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegahnya. Saran terbaik yang dapat kami berikan sekarang untuk mencegah virus yang mungkin menyebabkan AFM adalah menjaga kebersihan, seperti cuci tangan setiap saat.
[1] Soedibyo. 2010. Deskripsi Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) Berdasarkan Indikator Kinerja Surveilans di Kabupaten Jember pada Tahun 2005-2009 (Skripsi). Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Leave a comment